Jangan Jatuh Cinta Pada Sugar Daddy
, Anggita," De
nya semakin panas. "A-
gitu yakin. "Pegang handphone-mu dengan satu tangan. Kemudian, dengan tanganmu yang lain
hnya, jantungnya berdegup ke
goda. "Bayangkan saja aku di sana, baby. Bayangkan tanganku yang melakuk
i demikian, ia akhirnya menarik ujung handuknyatmu. Perlahan. Mulai dari leher lalu turun ke payudara. Katakan padaku bagaimana r
ermukaan kulitnya seperti yang diperintahkan oleh
buhnya mulai bereaksi. "M
ak dengan nada rendah yang mendebarkan. "Sekarang cubit ujung
ng diperintahkan oleh De
r dari puting Anggita lalu turun ke p
aimana aku membuatmu merasa bergairah... aku ingin setiap detik
seperti bisikan, tapi penuh kuasa. "Pindahkan tanganmu lebih ke
n kendali atas apa yang ia rasakan. "Om... Ah...
kkan jarimu naik dan turun sepanjang permukaan celahmu, lembut. Berikan tekanan pada klitori
gan kecil lolos dari bibirnya. Suara
ekarang. "Aku bisa mendengar desahanmu, dan itu cukup untuk membuatku kehilangan
i klitorisnya dengan telunjuknya yang licin. Tubuhnya bergetar dengan cam
encium lehermu, menggerakkan bibirku di setiap senti tubuhmu. Rasakan aku, Anggita. Baya
ntih. "Anggita sep
menggeram. "Jangan berh
Ia bisa merasakan sesuatu yang panas meremas bmenjerit bersamaan dengan keluarn
aby. Kau begitu cantik bahkan hanya lewat suara. Be
hanya suara napasnya yang makin tak terk
terasa lemas, tangannya basah, dan cairan gairah kini meremb
o ter
lagi setelah ini, Anggita. Mungkin
ajahnya memerah, tapi ju
untuk menenangkan dirinya. Suaranya masih sedikit gemetar saat ia berbicar
ngar hangat sekarang. "Aku juga tidak, baby. Tapi aku tidak
bisa melihatnya. "Om keterlaluan, tahu tidak? A
nggoda. "Kalau kau tidak bisa berpikir, berarti
ikan senyum kecil yang muncul di bibirnya.
a diri," balas Devano dengan tawa kecil. "Sekarang, apa kau meras
Anggita bisa belajar setelah ini? Ra
o kembali
kau pelajari?" De
esai psikologi tentang bagian-bagia
ngan suara penasaran. "Ka
yakin. Masih ada waktu beberap
idang itu. Jika kau mau, kita bisa mengatur pe
gung mau me
gar dari balik sambungan. "
wab. "Tapi bukankah Om hanya in
ad
mau membantuku dal
mbil tertawa. "Kenapa kau tidak percaya bahwa ak
meski Devano tidak
akukannya," Anggita menjawab. "
ini. Aku sedang melihat jadwalmu dan sepertinya kau bebas
hari itu untuk me
Sabtu. Aku akan menjemputmu pukul tujuh setelah kau selesai bekerja, k
nggigit bi
engan menulis inisial SD di hari sabtu dan m
a aku butuh, tapi aku pastikan itu tidak
isial yang ditulisnya. "Dan juju
adalah gadis yang menarik
s sekarang. Diakuinya, Devano memiliki cara un
ngin kau ketahui tentang
ulai. "Bagaimana rasa
waspada dan berpikir jauh ke depan. Aku adalah orang yang mudah bosan, Anggita, ja
r. Anggita tidak berniat jatuh cinta pada Om. Anggit
begitu. Kutinggalkan kau untuk melanjutkan belajarmu. Kal
astilah hanya berbasa basi. Tidak mungkin pria sesi
by. Jangan lupa mand
pkan selamat tinggal,
angat putus asa. Uang yang diberikan Devano sudah membayar sewa kosnya hingga tiga bulan, sisanya ia pakai untuk membaya
rjaan di kedai kopi, Anggita menghitung pada akhir tahun i
k berniat jatuh c
tak akan menyimpang dari rencana i
*
*
bar menunggu. Slow update ya