Jangan Jatuh Cinta Pada Sugar Daddy
struksi untuk pergi ke salah satu rumah sakit di kotanya untuk m
erasa lebih nyaman, tapi pria itu ramah dan hangat. Sepanjang appointment, Anggita
ia gunakan, serta memberi tahu bahwa Devano telah menjadwalkan kunjungan rutin u
ereka di kedai kopi, ia mendapatkan pesan dari banknya bahwa ada transaksi masuk ke rekeningnya sejumlah seratus jut
ara pria itu mendapatkan nomor rekeningnya,
tinggal menunggu ha
at dengan menyibukkan diri dalam rutinitas hariannya. Pagi hari ia habis
n perhatiannya, pikirannya terus saja kembali
vano yang belum benar-benar terasa pas untuknya. Anggita tidak tahu harus bagaimana menilai Devano, mengi
irah itu saat Devano menyentuhnya d
Itu pun juga tidak terlalu mengesankan karena ia merasa kesakitan
jujur, ia tidak tertarik. Pendidikan jauh lebih penting baginya, dan j
kedai kopi membantu Anggita me
ch, menjaga pikiran Anggita untuk t
menyukai rutinitasnya. Lagi pula, tidak ada garansi bahwa apa yang dimilikinya dengan Devano akan berlangsu
akhir, Anggita memeriksa ponselnya d
h alamat dengan kata-kata se
elihat pria itu mengirim p
a spesifik mengatakan agar ia l
sialan
ndiri karena tidak meme
mbereskan barang-barangnya dan
jadi Anggita memutuskan untuk memanggil taks
pir taksi begitu memberitahu alamat y
p, n
r, Anggita mengirim
ksi dan dalam perjalanan,
o bersedia menunggu dan tida
edung apartemen besar dengan puluhan lantai menjulang di atasnya. Di pintu depan lobby, ia melihat De
ah Devano singkat b
ke dalam gedung. Pria itu mengangguk kepada petugas sekuriti yan
g ke arah pria itu. Rahang tegas. Dagu belah. Bibir tebal
nghela napas sebel
lihat licin dan mahal. Kematangan penampilan pria itu membuat Anggita tidak bisa berhenti melirik
membuat Anggita ingat akan mitos yang mengataka
ya. Semua ini membuatnya gugup, terutam
Anggita menyesalinya begitu ia sadar bahwa pria itu hanya menginginkan satu hal darinya. Keesokan har
Melompat dari itu menjadi sugar baby seorang pria matang kay
mana h
mbuat Anggita gemetaran de
Anggita menj
keluar. Anggita mengikuti. Mereka menyusuri koridor panja
Devano mengeluarkan sebuah kunci yang digunakannya untuk membuka
tu bertanya sambil mempersilahkan
pu, lalu menutup pint
annya sambil memegang erat
bekerja, jadi aku baru melihat pesan Om setelah selesai. Oh... Aku juga sudah pergi ke dokter seperti yang Om minta. Dokter Fe
ang mengetahui bahwa ko
as dari meja kecil yang kemudi
nya sambil meraih berkas
n satu tangannya ke dalam saku. Sesuatu yang hanya menambahka
i?" Anggita b
supaya mendapatkan
perutnya teraduk ketika membaca bahwa dokter
wanita berbadan besar dengan tulang besar. Tidak peduli seberapa banyak ia berolahraga, ia tidak pernah menjadi kurus seperti wanita-wanita sosmed yang sering sliwerap di h
elihat apa yang sedang dibaca oleh Anggita. "Aku kebetulan men
lain dan menyerahkannya pada Anggita.
diberikan pria itu dan memb
evano A
: 40
gi:
bada
am kondisi prima dengan semua has
vano memang terlihat seperti
ano melanjutkan sambil tersenyum. "Aku sudah
ta berkata. "Seperti yang Om tahu, aku masih kuliah, dan aku juga bekerja part time di kedai kopi. Meski aku ser
kerja dan aku akan menemukan pengaturan yang cocok untuk kita berdua. Lagi pula, aku tidak akan mengh
guk. "Hanya sek
t sek
endekatinya. Pria itu meraih wajah
yang lebih lembut. "Tapi aku juga bukan tanpa perasaan, Anggita. Aku akan memastikan kau menikma
ah,
ag
knya. Semua pikiran lenyap begitu kenikmatan dari ciuman itu menguasainya. Meraih
nya, menggenggam bagian belakang kepalanya dan mendorong
eraih tangannya dan menekannya ke
rutnya, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Anggi
menggeram rendah ke dalam mulut Anggita. "Tidak a
ciumannya. "Aku tidak akan bi
n melangkah mundur sebelum mul
u," pria it
s, Anggita tidak membantah dan mula
ua dengan jelas. Terakhir kali ia berhubungan seks, kegel
n rasa gugupnya ketika menggeliat kelu
mu," Devano
tnya, melepas ikat rambut yang ia kenakan sebelum
mnya tidak benar-benar menutupi apa pun. Dia benar-benar diperton
elan pakaiannya terlipat rapi di kursi. Tatapan Anggita tanpa sadar jatuh pada celana boxer hit
gan yang
u mengangkat pandangannya naik dan mendapati Devan
ggita menggumam d
erjalan mendekat. "Kamu bisa melihatnya, kare
riknya lebih dekat. Anggita menarik napa
ng," Devano berbisik. "K
merasakan suaranya gemetaran. "Itu sebabnya kita a
uman paling seksi yang pernah dilihat Anggita. "Tapi aku juga percaya bahwa seks
, dan betapa Anggita berharap iaterlihat menyukai tubuhnya, tapi tidak ada yang mengatakan bahwa pria itu tidak mungkin
mberi tahu dirinya sendiri. Sem
*
*