Cinta masa kecil
ina dan Arga merasa hubungan mereka sedikit lebih stabil. Namun, tanpa
perasaan cemburu yang belum tuntas, perlahan-laha
ketidaknyamanan kecil, mulai berkembang menjadi kecemasan yang lebih besar. Sebagai seseorang yang cenderung overthinking, Dina terus memikirkan pertemuan denga
bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Pesan itu hany
r Arga han
gsung menyergap hatinya. Dengan tangan gemetar, ia mencoba menelusuri nomor tersebu
ersebut. Ia mencoba untuk tidak membicarakannya kepada Arga, takut kalau itu hanya akan memperburuk kead
untuk menenangkan pikiran. Ia membawa laptop dan beberapa buku untuk dibaca, berharap suasana kafe yang tenang bisa membantu
ara mereka tertawa serta saling tatap, Dina merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan bias
suara yang tidak bisa dise
rah Dina dengan ekspresi kag
epada Rara yang tampak canggung. "Aku cuma ingin t
elum dia sempat menjawab, Arga langsung merespon. "Din, nggak ada apa-apa di ant
khir pekan?" Dina balas dengan nada sarkastik. "Ken
g karena aku nggak pengen kamu khawatir. Ini cuma perte
tu seolah-olah berpadu menjadi satu di dalam kepalanya. "Biasa? Setelah apa yang t
icara. "Dina, aku minta maaf kalau kehadiranku mengganggu hubungan k
idak mengerti apa yang kamu dan Arga coba lakukan, tapi aku butuh penjel
inta maaf kalau aku bikin kamu nggak nyaman. Aku salah nggak bilang dari awal, tapi s
a dari genggaman Arga
pi semua ini... semua ini bikin aku ragu. Aku nggak b
pergi. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia meninggalkan kafe itu denga
terjebak dalam situasi yang tidak pernah ia inginkan. Ia mencintai Arga, tapi
mbali bergetar. Kali ini, pesan yang
n banyak rahasia. Jika kamu ingin tahu kebenaran, aku bisa
sa curiganya. Siapa sebenarnya yang mengirimkan pesan ini? Dan mengapa orang tersebut tahu
temu dengan Rani dan menceritakan semuanya, dari pertemuannya denga
gap enteng lagi. Aku ngerti kamu sayang sama Arga, tapi kamu juga harus jaga diri.
nya langsung ke Arga, dia akan marah atau merasa aku
walaupun itu menyakitkan, daripada kamu terus-terusan hidup dalam kebingungan. Kal
nya, membuatnya semakin resah. Akhirnya, ia memutuskan untuk menghubungi no
harus bertemu secara langsung. Besok di taman
ebakan atau hanya permainan pikiran, tetapi rasa penasarannya terlalu besar.
untuk memastikan bahwa tidak ada yang mencurigakan. Namun, saat jarum jam menunjukkan puk
rasa gugup, tetapi ia mencoba untuk tetap tenang. Pria
san?" tanya Dina de
ang kirim pesan itu. Kamu pasti berta
las terlihat di wajahnya. "Kenapa kamu lakukan i
asia, dan salah satunya adalah tentang Rara. Aku nggak bisa kasih tahu semuanya sekarang, tapi yang j
gnya. "Apa maksudmu? Arga bilang mereka cuma te
awa kecil, ta