JALAN PULANG
menyadari bahwa bagian lain dari masa lalunya juga masih menunggu untuk dihadapi. Arman-nama itu bergema dalam pikirannya. Dia adalah cin
kan nuansa damai, namun setiap langkah yang ia ambil membawa bayangan kenangan yang lama terkubur. Sampai akhirnya,
itar matanya dan rambutnya mulai menunjukkan tanda-tanda uban.
berhenti sejenak. Segala sesuatu di sekeliling mereka menghilan
m akhirnya tersenyum kaku. "Karina," sapanya pel
ki hatinya berdebar kencang.
Karina merasa seperti gadis muda lagi, bertemu dengan lelaki yang pernah ia cinta
mencoba mencari kata-kata yang
yikan perasaannya. "Begitu juga kamu
"Ya, kampung ini masih sama. Tapi kit
ang terjadi di antara mereka dulu. Ia merasa ada banyak hal yang belum selesai, namun
ini?" tanya Karina, beru
gannya sejenak. "Setelah semua hal yang terjadi di kota, aku merasa...
n dalam kata-kata Arman. "Aku juga kembali... untuk menjeng
engatakan sesuatu yang penting. "Aku mengerti, Karina.
wa pembicaraan ini akan tiba, tapi mendengarnya dari Arm
i memandang Arman. "Dulu... aku tidak pernah tahu kenapa kamu tiba-tiba m
ah, Karina. Dulu aku takut. Takut dengan perasaanku sendiri, takut dengan komitmen, dan aku memilih jal
asa sakit dan kelegaan. "Kenapa kamu tidak pernah kembali?
a, setelah aku pergi, aku merasa terlalu malu untuk kembali. Aku pik
la napas dalam-dalam, mencoba memahami semua yang baru saja Arma
an diriku bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi kebenarannya...
, tapi tetap menjaga jarak. "Tidak
u sempurna... selalu seperti itu di mataku. Aku
dak tahu harus merasa apa sekarang. Marah, kecewa,
tidak berharap kamu memaafkan aku, Karina. Tapi aku berharap
ernah membuatnya jatuh cinta begitu dalam, dan sekaligus meninggalkan luka terdalam.
bergetar. "Ada banyak hal yang masih belum selesai di dal
nang. "Aku mengerti, Karina. Aku hanya ingin kamu tah
mentara Arman tetap berdiri di sana, menatap punggungnya yang semakin jauh. Bagi Karina, pertemuan ini bukan
berdesakan. Udara sore di kampung terasa hangat, tapi dingin di dalam hatinya. Ia ingin merasa lega k
nuh penyesalan, tatapan matanya yang begitu dalam. Apakah it
rin
berlari kecil menyusulnya, napasnya sedi
. sebelum kamu pergi," katany
apakah ia siap untuk mendengar
lah ingin memastikan bahwa kata-k
ahu kita tidak bisa kembali ke masa lalu, tapi... aku t
berdetak lebih cepat, nam
ku tidak pernah berhenti mencintaimu. Semua tahun ini, aku berusaha mengubu
n mempercayai Arman, ingin menyerahkan dirinya lagi pada perasaan yang pernah ia rasakan dulu.
a begitu saja mengatakan hal ini setelah sekian lama. Aku tidak tahu harus merasa apa. K
kamu untuk memaafkanku sekarang. Aku hanya... aku tidak bisa lagi menyimpan perasaan ini. Aku
ggenang. Ia merasa bingung, antara cinta yang masih ada dan rasa sa
gatakan apa yang harus kamu katakan, dan sekarang... beri aku
esedihan yang tak bisa ia sembunyikan. "Aku mengerti, Karina. Da
a tahu bahwa perasaan ini tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Mungkin, cinta itu masih ada-tapi luka itu juga masih terasa segar. Di
ambu