icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ada Cinta di Meja Hijau

Bab 2 Diterima

Jumlah Kata:1080    |    Dirilis Pada: 20/07/2024

Adrian masih berada di lobby. "Astaga, kenapa dia belum pergi?

nnya, berusaha menyembunyikan wajahnya. Matanya men

uhnya menegang. Namun, alih-alih menghampirinya, Adrian

beberapa orang di sekitar terlonjak kaget. "Kau tidak lihat

h itu pada kesalahan kecil, apa yang akan dia lakukan padaku nanti?

ngan seorang pria paruh baya. "Pak Yanto," panggil Adrian, "berikan SP

n kantor. Anita menghela napas lega, tap

s ketakutan, sebelum menghampiri meja resepsionis. Anita melihat res

meletakkan map di pangkuannya. Jantungnya berd

senyum ramah. "Anda pasti Anita. Sa

t pagi, Pak Yanto. Iya, saya Anita. Terima kasih

bicara di ruangan saya. Ada bany

pat Adrian menghilang beberapa saat lalu. Dia tahu, cepat atau lambat, dia harus menghadapi Adrian lagi. Ta

elangkah masuk ke dalam lift, siap meng

. Berbeda dengan orang-orang lain yang ia temui hari ini,

ono sudah memberitahu saya untuk langsung menerima Anda sebagai pen

k, merasa sedik

enasaran. "Jika boleh tahu, ada hubungan apa Anda denga

yum kecil, "saya baru mengenal

Ceritakan pada saya bagaimana

Pak Hartono. Dia menggambarkan bagaimana dia duduk lelah di emperan t

dengan tas berisi dokumen penting. Seorang penjambret dat

dia berhasil menghentikan penjambret dengan menghad

bawa," Anita tertawa kecil mengingat momen itu. "Orang-orang sek

kan dengan seksama,

tika dia tahu saya baru saja ditolak di firma hukum lain karena penampilan saya, dia

luar biasa, Anita. Saya bisa melihat menga

o, "kapan Anda siap mul

ebar. "Saya bisa

besok jam 9 pagi. Temui saya di lobby, dan saya akan

atan ini. Namun, di sudut pikirannya, bayangan Adrian masih menghan

pada noda kopi di jasnya. "Sial! Jas kesayanganku rusak ga

g meledak-ledak. Karena Reza merupakan teman Adrian semenjak kuliah, Adrian sendiri yang meminta Rez

ginya bergemeletuk menahan amarah. "Lihat saja na

cara, "Sebenarnya, Adrian... aku suda

tanya melebar. "Apa? Ken

"Tapi kita akan sampai sebentar l

ga. Mereka berhenti di tempat parkir, dan

ya, ponselnya berdering. Nama ayah

h?" jawa

saat mendengar kata-kata ayahnya. M

"Ayah serius? Tap

n ayahnya. Reza memperhatikan dengan c

berbalik ke arah Reza, wajahnya

ya bergetar. "Ayah baru saja bilang... dia mere

eng, mulai m

di jasku tadi!" Adrian nyaris berte

a yang dia dengar. Sementara itu, Adria

dimaksud oleh ayahmu itu adalah wani

tang pagi ini sekitar jam 10 pagi bertepatan dengan aku bertabrakan dengan wanita itu,jadi tidak mung

engan berpenampilan seperti itu, bahkan menjadi pe

"Tapi satu hal yang pasti, besok akan

n Reza yang masih tercengang. Satu hal yang pasti, bes

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita Gendut2 Bab 2 Diterima3 Bab 3 Keluarga Cemara4 Bab 4 Tim Baru5 Bab 5 Kejutan yang tak terduga6 Bab 6 Kesalahan yang sama7 Bab 7 Pelayan kopi8 Bab 8 Hari yang melelahkan9 Bab 9 Rindu yang terobati10 Bab 10 Tunangan11 Bab 11 Lapis Legit12 Bab 12 Membalas penghinaan13 Bab 13 Kasus Rumit14 Bab 14 Hinaan Thomas15 Bab 15 Kronologi Kejadian16 Bab 16 Permintaan Thomas17 Bab 17 Kasus pertama18 Bab 18 Perdebatan19 Bab 19 kehangatan keluarga20 Bab 20 Sarapan bersama21 Bab 21 Bertemu Clara22 Bab 22 Ketegangan di Balik Pintu Tertutup23 Bab 23 b24 Bab 24 Rahasia yang terbongkar25 Bab 25 Skandal dan Ambisi26 Bab 26 Misi rahasia27 Bab 27 Aksi dan Tawa di Tengah Misi28 Bab 28 Intrik di Balik Meja Kerja29 Bab 29 Konfrontasi yang tak terduga30 Bab 30 Antara Karier dan Harga Diri31 Bab 31 Persidangan di hari pertama32 Bab 32 Kejutan di Ruang Sidang33 Bab 33 Kesaksian Clara34 Bab 34 Konflik Pribadi yang Terungkap35 Bab 35 Titik balik di ruang sidang36 Bab 36 Sidang Putusan37 Bab 37 Mengahadapi badai dengan tenang38 Bab 38 Misteri Pengkhianatan Terungkap39 Bab 39 Ketika kebenaran terungkap40 Bab 40 Bayang-Bayang Pengkhianatan41 Bab 41 Perjuangan Melawan Penghinaan42 Bab 42 Ketika Anita Melawan43 Bab 43 Di Balik Pujian dan Air Mata44 Bab 44 Di balik kesetian yang dikhianati45 Bab 45 Kasus baru46 Bab 46 di batas kesabaran47 Bab 47 Dendam dan Kecemburuan48 Bab 48 Konspirasi di balik meja kerja49 Bab 49 Jejak transaksi50 Bab 50 Dua sisi kepercayaan51 Bab 51 Antara Sahabat dan Kewajiban52 Bab 52 Konspirasi di TECHVision53 Bab 53 Ancaman Tak Terlihat54 Bab 54 Pertaruhan Terakhir