icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ada Cinta di Meja Hijau

Bab 7 Pelayan kopi

Jumlah Kata:920    |    Dirilis Pada: 24/07/2024

buka pintu ruangan Adrian. Begitu masuk, di

ndengus, matanya menyapu penampilan Anita dari ata

uk tidak membalas. "Maaf soal insiden d

aranya penuh sarkasme. "Karena menabrak orang dua kal

mencoba lagi, suaranya bergetar. "S

ekali tidak menyenangkan. "Hati-hati? Kau

s. Ingin rasanya dia membalas,

lingi Anita, "Aku mulai berpikir kau sengaja men

atanya membelalak kaget.

in aku tertarik pada... yah, kau tahu." Dia menggerakk

menggigit bibirnya lebih keras, berusah

ertinya kau sangat 'berbakat' dalam membuat kekac

ahan?" Anita be

opi' pribadiku. Pagi dan setelah makan

ian dari job desc saya

au begitu... pintu keluarnya di sana. Silakan pil

iak, ingin membantah, tapi dia tahu dia tidak punya pilihan. "Bai

ganku. Dan tolong, lain kali kalau mau masuk ke sini, pastikan kau

akhirnya jatuh begitu dia keluar dari ruangan. D

m hati. 'Suatu hari nanti, aku akan m

sa berat banget. Begitu masuk, dia lan

sung nyerocos, "Gimana tadi, Nit? L

ruangan Adrian. Dari dia dihina habis-habisan sampe akhir

syukur deh lo cuma disuruh bi

ambahin, "Biasanya sih ya, orang yang bikin kesalahan dikit aja

m cuma ngangguk-

syukur nggak dipecat. Jaman susah gin

ang ngangkat. Begitu tau Adrian yang nelpon, dia langsung g

an minta dibua

kaget. "Sekar

dia tahu tidak bisa menolak

au, dia cuma nyuruh gue nyam

ah deh," katanya sambil jalan ke pantry

k ke yang lain, "Gila ya si Adrian. Hari per

ala. "Yah, namanya juga Adrian.

au buat kopi ketika seo

atkan kopi, Mbak?"

kasih, tapi Pak Adrian mint

Lho, tumben Pak Adrian min

angkat bahu. "Ngomong-ngomong, Pak

kopi yang dikit gulanya. Dia nggak

guk. "Oke, ma

ruangan Adrian. Dia mengetuk pintu pel

t tanpa mengangkat waja

Adrian dengan hati-hati. Adrian akhirnya mengalihkan pe

atanya menyipit, menatap Anita deng

drian, suaranya re

. "Kopi, Pak. Seper

nnya mengepal di sisi tubuhnya

pa yang salah? Dia sudah membuatnya sesuai inf

Anita tergagap

u oktaf. "Jadi sekarang kau bisa berpikir? Kena

rian yang siap meledak. Dia ingin menjelask

Anita menutup mata, bersiap untuk yang terburuk. Apakah Adrian

dengar deru napas Adrian yang memburu, bercampur d

enar-benar melampiaskan amarahnya? Atau ada sesuatu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita Gendut2 Bab 2 Diterima3 Bab 3 Keluarga Cemara4 Bab 4 Tim Baru5 Bab 5 Kejutan yang tak terduga6 Bab 6 Kesalahan yang sama7 Bab 7 Pelayan kopi8 Bab 8 Hari yang melelahkan9 Bab 9 Rindu yang terobati10 Bab 10 Tunangan11 Bab 11 Lapis Legit12 Bab 12 Membalas penghinaan13 Bab 13 Kasus Rumit14 Bab 14 Hinaan Thomas15 Bab 15 Kronologi Kejadian16 Bab 16 Permintaan Thomas17 Bab 17 Kasus pertama18 Bab 18 Perdebatan19 Bab 19 kehangatan keluarga20 Bab 20 Sarapan bersama21 Bab 21 Bertemu Clara22 Bab 22 Ketegangan di Balik Pintu Tertutup23 Bab 23 b24 Bab 24 Rahasia yang terbongkar25 Bab 25 Skandal dan Ambisi26 Bab 26 Misi rahasia27 Bab 27 Aksi dan Tawa di Tengah Misi28 Bab 28 Intrik di Balik Meja Kerja29 Bab 29 Konfrontasi yang tak terduga30 Bab 30 Antara Karier dan Harga Diri31 Bab 31 Persidangan di hari pertama32 Bab 32 Kejutan di Ruang Sidang33 Bab 33 Kesaksian Clara34 Bab 34 Konflik Pribadi yang Terungkap35 Bab 35 Titik balik di ruang sidang36 Bab 36 Sidang Putusan37 Bab 37 Mengahadapi badai dengan tenang38 Bab 38 Misteri Pengkhianatan Terungkap39 Bab 39 Ketika kebenaran terungkap40 Bab 40 Bayang-Bayang Pengkhianatan41 Bab 41 Perjuangan Melawan Penghinaan42 Bab 42 Ketika Anita Melawan43 Bab 43 Di Balik Pujian dan Air Mata44 Bab 44 Di balik kesetian yang dikhianati45 Bab 45 Kasus baru46 Bab 46 di batas kesabaran47 Bab 47 Dendam dan Kecemburuan48 Bab 48 Konspirasi di balik meja kerja49 Bab 49 Jejak transaksi50 Bab 50 Dua sisi kepercayaan51 Bab 51 Antara Sahabat dan Kewajiban52 Bab 52 Konspirasi di TECHVision53 Bab 53 Ancaman Tak Terlihat54 Bab 54 Pertaruhan Terakhir55 Bab 55 Persidangan pak Sumarno56 Bab 56 Taktik di balik panggung57 Bab 57 Pertikaian di Tengah Kemenangan58 Bab 58 Ketegangan yang terus memanas59 Bab 59 Di balik pintu yang terbuka60 Bab 60 Bukan Sekadar Hukuman61 Bab 61 Di pecat62 Bab 62 Konflik tak berujung63 Bab 63 Masa Lalu yang Terkubu64 Bab 64 Flashback On65 Bab 65 Bayang bayang di hari bahagia66 Bab 66 Ketakutan di Ambang Janji Suci