icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ada Cinta di Meja Hijau

Bab 6 Kesalahan yang sama

Jumlah Kata:1259    |    Dirilis Pada: 20/07/2024

ahnya. Sepanjang perjalanan, dia tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum, bahkan sesekali terke

ak baru itu?" bisi

h gila di hari pertamanya,"

kan pandangan orang lain. Sesampainya di area kerja timn

an. "Apa yang terjadi? Kau kelihat

ngalihkan perhatian mereka ke Anita. Ketiganya

ri sebelum mulai bercerita. "Kalian tidak akan percaya a

an!" desak De

rian. Dia menjelaskan bagaimana awalnya dia merasa terintimidasi, t

Anita memberi jeda dramatis. "Pak Hartono membe

ap kaget. Doni bahkan sampai ters

ita, kau tahu tidak? Aku sudah empat tahun bekerja di sini, dan belum

s-kasus VIP selalu ditangani langsung oleh tim senior at

beruntung, Anita! Tapi juga, kau pasti punya sesuatu ya

Aku sendiri masih tidak perc

udian mengambil posisi untuk memberi nasihat. Dia melet

mas yang jarang sekali datang, apalagi untuk karyawan baru sepertimu. Pak Hartono suda

ung jawab yang kini dipikulnya. "Saya mengert

kemampuanmu dalam menangani

uga bisa jadi pisau bermata dua jika kau tidak bisa menanganinya dengan baik. Jangan

sa gugup. "Bagaimana jika... bagaim

melakukannya. Dan ingat, kami semua ada di sini untuk membantumu." Doni pun menambahkan, " Meski aku sedikit iri

au yang ditugaskan langsung oleh Pak Hartono, kami ak

barunya. Dia tersenyum, merasa lebih percaya diri. "Terim

ng, bagaimana kalau kita rayakan ini?

area kerja mereka. Semua langsung terdiam, termasuk Anita yang m

k pagi, jam 8 tepat, di ruang rapat utama. Janga

sung berbalik pergi, meninggalkan Ani

oni berbisik, "Wow, sepertinya Adrian tida

rnya mungkin bukan hanya menangani kasus VIP, tapi jug

gat, Pak Hartono memilihmu karena alasan t

ma-sama menuju kantin. Begitu memasuki area kantin, mata Anita langsung terbelalak t

in, tapi food court mall

nggaan kantor kita. Nah, sesuai janji, hari in

ar-binar. Dia memandang deretan stand makanan dengan

. "Aku mau... bakso! Eh, tapi mie ayam pangsitnya ju

sung melongo. "Hah? Dua porsi? Pantas

porsi ideal tahu! Lagipula, kalau cuma satu porsi mana kenyang. Mum

lihat interaksi keduanya. Sementara Don

alau begini caranya," kelu

n, kantin sedang sangat ramai. Mereka berkeliling beberapa saat, sampai akhirnya menemuk

ambil!" seru Dewi, dan mereka

ngat. Teman-temannya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat cara

sedak loh," Pak Toni menging

enuh nafsu, Anita merasakan sensasi panas di lida

Tanpa pikir panjang, Anita l

ana?" ta

anyakan cabe nih!" ja

ju stand minuman. Matanya terfokus pada tujuann

R

pecahan gelas dan piring. Anita merasakan se

ta-kata Anita terputus begitu di

ya yang tadinya rapi kini penuh dengan noda makanan dan minuman. Nampan y

riuh menjadi hening. Semua mat

esis, matanya menyal

t pasi. Dia tahu, dia baru saja me

" Anita tergagap, tidak

a Anita untuk diam. Dengan suara rendah dan penu

alik dan melangkah keluar kantin, meningg

apa yang baru saja terjadi. Dari mejanya, Doni, Dew

i pelan, menyuarakan apa yan

mimpi buruk. Apa yang akan terjadi padanya di ruangan Adrian nanti? Sudah 2 kali dia

n menuju ruangan Adrian, meninggalkan kant

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita Gendut2 Bab 2 Diterima3 Bab 3 Keluarga Cemara4 Bab 4 Tim Baru5 Bab 5 Kejutan yang tak terduga6 Bab 6 Kesalahan yang sama7 Bab 7 Pelayan kopi8 Bab 8 Hari yang melelahkan9 Bab 9 Rindu yang terobati10 Bab 10 Tunangan11 Bab 11 Lapis Legit12 Bab 12 Membalas penghinaan13 Bab 13 Kasus Rumit14 Bab 14 Hinaan Thomas15 Bab 15 Kronologi Kejadian16 Bab 16 Permintaan Thomas17 Bab 17 Kasus pertama18 Bab 18 Perdebatan19 Bab 19 kehangatan keluarga20 Bab 20 Sarapan bersama21 Bab 21 Bertemu Clara22 Bab 22 Ketegangan di Balik Pintu Tertutup23 Bab 23 b24 Bab 24 Rahasia yang terbongkar25 Bab 25 Skandal dan Ambisi26 Bab 26 Misi rahasia27 Bab 27 Aksi dan Tawa di Tengah Misi28 Bab 28 Intrik di Balik Meja Kerja29 Bab 29 Konfrontasi yang tak terduga30 Bab 30 Antara Karier dan Harga Diri31 Bab 31 Persidangan di hari pertama32 Bab 32 Kejutan di Ruang Sidang33 Bab 33 Kesaksian Clara34 Bab 34 Konflik Pribadi yang Terungkap35 Bab 35 Titik balik di ruang sidang36 Bab 36 Sidang Putusan37 Bab 37 Mengahadapi badai dengan tenang38 Bab 38 Misteri Pengkhianatan Terungkap39 Bab 39 Ketika kebenaran terungkap40 Bab 40 Bayang-Bayang Pengkhianatan41 Bab 41 Perjuangan Melawan Penghinaan42 Bab 42 Ketika Anita Melawan43 Bab 43 Di Balik Pujian dan Air Mata44 Bab 44 Di balik kesetian yang dikhianati45 Bab 45 Kasus baru46 Bab 46 di batas kesabaran47 Bab 47 Dendam dan Kecemburuan48 Bab 48 Konspirasi di balik meja kerja49 Bab 49 Jejak transaksi50 Bab 50 Dua sisi kepercayaan51 Bab 51 Antara Sahabat dan Kewajiban52 Bab 52 Konspirasi di TECHVision53 Bab 53 Ancaman Tak Terlihat54 Bab 54 Pertaruhan Terakhir55 Bab 55 Persidangan pak Sumarno56 Bab 56 Taktik di balik panggung57 Bab 57 Pertikaian di Tengah Kemenangan58 Bab 58 Ketegangan yang terus memanas59 Bab 59 Di balik pintu yang terbuka60 Bab 60 Bukan Sekadar Hukuman61 Bab 61 Di pecat62 Bab 62 Konflik tak berujung63 Bab 63 Masa Lalu yang Terkubu64 Bab 64 Flashback On65 Bab 65 Bayang bayang di hari bahagia66 Bab 66 Ketakutan di Ambang Janji Suci