icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ada Cinta di Meja Hijau

Bab 3 Keluarga Cemara

Jumlah Kata:1015    |    Dirilis Pada: 20/07/2024

emekakkan telinga. Di dalam kamarnya, Dika, remaja berusia 18 tahun, me

i sepagi ini?" gerutu Dika, akhirnya me

di. Suara Anita masih terdengar jelas dari balik pintu, menyanyik

ntu kamar mandi. "Bisa nggak s

nampakkan wajah Anita yang basah dan berbus

k cicak kegencet pintu," protes Dika. "Aku kan mau t

agus gini kamu bilang kayak cicak. Kakak lag

op nyanyi ya?" Dika memo

ta menjulurkan l

an telingaku, nanti genderang telingaku bisa

Gimana kalau kakak nyanyin

g. "Ya udah deh, yang pent

gguk. "Tapi awas ya

an dengan malas. "Pokokny

kaknya mulai bernyanyi lagi, kali ini dengan suara yang lebi

gkan kepala. "Dasar Kak Anita. Sene

makin lebar. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di Harto

. Dika, dengan rambut acak-acakan khas orang baru bangun, sudah duduk d

enghiasi wajahnya. "Pagi, keluarga tersaya

terbatuk-batuk. "Bisa ng

di seberang adiknya. "Maaf, Dik

indahku?" gerutu Dika. "Padahal tadi

impi aja bangga. Kakak malah mau ket

nya, mendadak tertar

reka datang membawa sepiring nasi g

hadapannya. Tanpa basa-basi, dia langs

a," tegur ibunya.

g suruh Kak Nita diet deh. Tu

Enak aja! Ini nam

kong," balas Dika

ngahi. "Tapi Nita, Dika ada ben

a berkata, "Iya, Bu. Nanti Nita coba deh. Oh iya, Nita haru

p. "Lho? Hari

angga. "Hari pertama kerja, dong! Di Hartono

rtono Firm? Yang itu? Ya

a tadi Kakak bilang mau ketemu cowok g

. Tapi... yakin diterima? Maksudnya..." dia m

akakmu ini ya! Lihat aja nanti, Kakak b

a dan bergegas ke pintu. "Nita be

i, Dika dan ibunya

a-kira Kak Nita bakal berta

ta lihat saja nanti, Nak. Kakak

dalam-dalam. "Oke, Anita," gumamnya pada diri sendiri. "Hari in

nggunya dengan rencana-rencana tersendiri. Hari itu

menghiasi wajahnya. Blazer yang sedikit ketat dan rok pensil yang

an tahu siapa bos sebenarn

kesuksesan membuatnya tidak mem

R

ng membuat semua orang menoleh. Anita, dengan hidung menempel d

sik-bisik mulai terd

hat tuh s

, apa d

keren k

i alih-alih merasa malu, dia malah me

enturan tadi adalah bagian dari rencananya. "Saya Anit

ngang dengan reaksinya, semen

enuju meja resepsionis. "Permisi, sa

ini yang berjaga adalah seorang wanita cantik yang terlihat ramah.Si resepsionis ini, yang masih berusaha

ara familiar

ell. Lihat sia

perlahan, dan matanya bertemu dengan s

, senyum sinis menghia

mengancam. "Aku sudah menunggumu.Akan ku buat kau me

u saja dimulai, dan sepertinya, ini akan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita Gendut2 Bab 2 Diterima3 Bab 3 Keluarga Cemara4 Bab 4 Tim Baru5 Bab 5 Kejutan yang tak terduga6 Bab 6 Kesalahan yang sama7 Bab 7 Pelayan kopi8 Bab 8 Hari yang melelahkan9 Bab 9 Rindu yang terobati10 Bab 10 Tunangan11 Bab 11 Lapis Legit12 Bab 12 Membalas penghinaan13 Bab 13 Kasus Rumit14 Bab 14 Hinaan Thomas15 Bab 15 Kronologi Kejadian16 Bab 16 Permintaan Thomas17 Bab 17 Kasus pertama18 Bab 18 Perdebatan19 Bab 19 kehangatan keluarga20 Bab 20 Sarapan bersama21 Bab 21 Bertemu Clara22 Bab 22 Ketegangan di Balik Pintu Tertutup23 Bab 23 b24 Bab 24 Rahasia yang terbongkar25 Bab 25 Skandal dan Ambisi26 Bab 26 Misi rahasia27 Bab 27 Aksi dan Tawa di Tengah Misi28 Bab 28 Intrik di Balik Meja Kerja29 Bab 29 Konfrontasi yang tak terduga30 Bab 30 Antara Karier dan Harga Diri31 Bab 31 Persidangan di hari pertama32 Bab 32 Kejutan di Ruang Sidang33 Bab 33 Kesaksian Clara34 Bab 34 Konflik Pribadi yang Terungkap35 Bab 35 Titik balik di ruang sidang36 Bab 36 Sidang Putusan37 Bab 37 Mengahadapi badai dengan tenang38 Bab 38 Misteri Pengkhianatan Terungkap39 Bab 39 Ketika kebenaran terungkap40 Bab 40 Bayang-Bayang Pengkhianatan41 Bab 41 Perjuangan Melawan Penghinaan42 Bab 42 Ketika Anita Melawan43 Bab 43 Di Balik Pujian dan Air Mata44 Bab 44 Di balik kesetian yang dikhianati45 Bab 45 Kasus baru46 Bab 46 di batas kesabaran47 Bab 47 Dendam dan Kecemburuan48 Bab 48 Konspirasi di balik meja kerja49 Bab 49 Jejak transaksi50 Bab 50 Dua sisi kepercayaan51 Bab 51 Antara Sahabat dan Kewajiban52 Bab 52 Konspirasi di TECHVision53 Bab 53 Ancaman Tak Terlihat54 Bab 54 Pertaruhan Terakhir55 Bab 55 Persidangan pak Sumarno56 Bab 56 Taktik di balik panggung57 Bab 57 Pertikaian di Tengah Kemenangan58 Bab 58 Ketegangan yang terus memanas59 Bab 59 Di balik pintu yang terbuka60 Bab 60 Bukan Sekadar Hukuman61 Bab 61 Di pecat62 Bab 62 Konflik tak berujung63 Bab 63 Masa Lalu yang Terkubu64 Bab 64 Flashback On65 Bab 65 Bayang bayang di hari bahagia66 Bab 66 Ketakutan di Ambang Janji Suci67 Bab 67 Menanti hasil68 Bab 68 Selamat Tinggal, Cinta69 Bab 69 Surat terakhir70 Bab 70 Flashback Off71 Bab 71 Menemani Hingga Akhir72 Bab 72 Cinta yang tak pernah pergi73 Bab 73 jejak masa lalu74 Bab 74 Pertemuan yang Menguatkan75 Bab 75 Kebersamaan di tengah rasa sakit