Ada Cinta di Meja Hijau
pinggulnya. Dia memberikan Sandra waktu untuk menikmati orgasme yang dia alami." Sandra ...bagaimana
jawab Sandra. Mendengar itu Afrian mencabut pen**snya dari lub
sih berdiri tegak dan mengarahkannya ke lubang miliknya. Dengan sekali gerakan semua bagian Pen*s Adrian masuk ke lubang kenikmatan Sandra. Tanpa memberikan waktu untuk
.yes....ohhh nikmat sekali sayang....ter
nikmat...." desah Sandra dengan penuh gairah samb
n kan pinggulnya menghujani vag**a Sandra dengan Pen**nya dari bawah. Sandra yang mendapatkan [perlakuan se[erti itu berteriak
posisi Sandra ,kembali terlentang dan langsung memasukkan pen**nya . Adrian kembali menggoyan
an ...aku mau mau keluar lagi
goyang pinggulnya. " Keluar di dalam atau di luar sayang ." tanya Adri
...aku sudah lama menginginkan
an kembali memaju m
,,oooo" pekik Sandra setelah
sambil mecabut pen**nya dan mengarahka
Sandra segera menjilati dan menelan semua sperma yang masuk ke mulutnya. Adrian men
ya sudah keluar dan semuanya
engah-engah. Dia menoleh ke arah wanita yang baru saja berb
ut. "Terima kasih, Sand
enelusuri dada Adrian. "Sama-sama
g-masing. Selimut tipis menutupi tubuh mereka, sementara cahaya
Hei, aku baru sadar. Bukannya kamu harusnya masih d
"Kejutan! Urusanku di sana selesai lebih cepat. Sem
kabar?" tanya Adrian
kan kejutan, dong. Lagipula..." Dia mendekatkan bibirnya ke telinga
oke, kamu menang. Tapi serius, aku senang kamu pu
etuju. "Makanya aku nggak sabar
dra dengan lembut. "Aku j
amaan yang sudah lama tidak mereka rasakan. Kemudian Adrian
a yang kamu lakukan di Amerika
nget! Kamu nggak akan percaya apa yang
kali diselingi tawa dan komentar dari Adrian. Mereka berbagi cerit
nya memainkan rambut kekasihnya. "Jadi, bagaimana de
idak ada yang terlalu spesial. Tapi... dua ha
isnya, penasaran. "K
an seorang wanita bernama Anita," Adrian m
nya, sedikit geli mel
bagaimana ya menjelaskannya? Dia agak gemuk, berpaka
. yah, tidak te
wa. "Oke... lalu
biasa, Sandra. Jas kesayanganku jadi kotor gara-g
gi. "Oh, astaga. Jas kesayanganmu ya
"Tepat sekali. Tapi tun
ndra bertanya,
hu apa? Kami ditugaskan dalam satu tim untuk menangani ka
wanya. "Oke, itu... menarik. T
, saat jam makan siang, dia menabrakku lagi!
a terbahak-bahak. "Oh, Adrian... Maaf, tapi in
esal. "Hei, itu tidak lucu. Mana mungk
h tersenyum geli. "Iya,
kan, "kalau bukan karena ay
iam sejenak
yang berbuat salah sedikit saja, aku langs
ertanya, kali ini
ikan Anita adalah ayahku sendiri,"
ut. "Ayahmu?
. Ini aneh sekali. Ayah tidak pernah ik
. "Mungkin... ada alasan khusus?
berencana untuk mencari tahu. Ada
tidaknya kau punya misteri kecil untuk dipecahka
kin. Tapi tetap saja, aku leb
. Dan hey, siapa tahu Anita ini bisa jadi teman baik. Ja
hat ragu. "Akan kucoba. Tapi kalau d
eka untuk hari-hari mendatang, dengan pikiran Adrian yang masih dipenuh