icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ada Cinta di Meja Hijau

Ada Cinta di Meja Hijau

Penulis: Mangpurna
icon

Bab 1 Wanita Gendut

Jumlah Kata:1006    |    Dirilis Pada: 20/07/2024

Dia berdiri di lobby Hartono Firm, firma hukum ternama yang menjadi impiannya sejak lama. Tang

pada diri sendiri, berusaha mengabaikan

t blazer kusut, rambut keritingnya mencuat ke segala arah, dan kacamata tebalnya hampir

menuju meja resepsion

R

ru sebuah su

buran. Matanya yang membelalak menatap ngeri pada noda cok

sengaja, sungguh!" Anita buru-buru

mata setajam elang, menatapnya dengan murka. "Kau

minta maaf, Tuan. Saya akan me

Mengganti? Dengan apa

endongak, menatap pria itu dengan

enuh ejekan, "Jas ini harganya mungkin lebih mahal

orang kaya, tuan tapi saya punya harga diri. Dan saya tidak akan membiarka

selama ini tidak ada seorang pun di kantor ini berani membatah apalagi be

egera berangkat. Klie

noleh ke arah rekannya dengan kesal. Dia kemb

snya. "Kau akan menyesal

au yang dia hadapi ini adalah putra mahkota dari pemilik Hartono Firm setelah orang itu memanggil nama pria itu dengan sebutan Adrian kare

Hartono Firm belum dimulai, tapi dia sudah membuat musuh. Dan bukan sembar

ana bisa aku tidak mengenali wajahnya? Padahal suda

sahaan berkelebat di benaknya. Anita menggelengkan kepala,

r," gumamnya, menegakkan bahu. "Ak

onis. Di balik meja itu, duduk seorang wanita dengan dandanan menco

a Anita, berusaha t

t melihat penampilan Anita dari ujung kepala hi

ita, berusaha mengabaikan tatapan menilai si r

elas-jelas terkejut. "Apakah And

geleng. "B

l, "tapi Pak Yanto adalah manajer HRD yang sanga

dulu? Katakan saja Anita ingi

ak. "Memangnya Anda i

pa-siapanya," j

si resepsionis dengan nada final. "Lagipula, firma k

erasa frustas

apu penampilan Anita sekali lagi, "kami tidak akan memp

di ulu hati. Amarah yang tadinya s

ahu penampilan saya mungkin tidak sesuai standar firma i

hat terkejut dengan

ut Anita, "atas permintaan

psionis mele

Hartono sendiri yang meminta saya untuk menemui Pak Ya

g. Beberapa orang yang lewat ba

ta dengan campuran ketidakpercayaan dan kecurigaan

Terlalu culun? Atau terlalu berani untuk d

tergagap, tidak

gerti ketidakpercayaan Anda. Tapi saya bersumpah, saya tid

resepsionis. Dia melirik telepon di

kata. "Saya akan menghubungi Pak Yanto

a konsekuensinya,"

on dan mulai menekan nomor. Anita menunggu dengan jantung berdeba

orang-orang di sekitarnya. Beberapa berbisik-bisik, yang lain menatap penuh

rti selamanya, si resepsionis meletakk

rnya dengan suara bergetar. "Silakan tunggu

iri dirinya. Dia berbalik, bermaksud untuk duduk di area tunggu

i Adrian dengan wajah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita Gendut2 Bab 2 Diterima3 Bab 3 Keluarga Cemara4 Bab 4 Tim Baru5 Bab 5 Kejutan yang tak terduga6 Bab 6 Kesalahan yang sama7 Bab 7 Pelayan kopi8 Bab 8 Hari yang melelahkan9 Bab 9 Rindu yang terobati10 Bab 10 Tunangan11 Bab 11 Lapis Legit12 Bab 12 Membalas penghinaan13 Bab 13 Kasus Rumit14 Bab 14 Hinaan Thomas15 Bab 15 Kronologi Kejadian16 Bab 16 Permintaan Thomas17 Bab 17 Kasus pertama18 Bab 18 Perdebatan19 Bab 19 kehangatan keluarga20 Bab 20 Sarapan bersama21 Bab 21 Bertemu Clara22 Bab 22 Ketegangan di Balik Pintu Tertutup23 Bab 23 b24 Bab 24 Rahasia yang terbongkar25 Bab 25 Skandal dan Ambisi26 Bab 26 Misi rahasia27 Bab 27 Aksi dan Tawa di Tengah Misi28 Bab 28 Intrik di Balik Meja Kerja29 Bab 29 Konfrontasi yang tak terduga30 Bab 30 Antara Karier dan Harga Diri31 Bab 31 Persidangan di hari pertama32 Bab 32 Kejutan di Ruang Sidang33 Bab 33 Kesaksian Clara34 Bab 34 Konflik Pribadi yang Terungkap35 Bab 35 Titik balik di ruang sidang36 Bab 36 Sidang Putusan37 Bab 37 Mengahadapi badai dengan tenang38 Bab 38 Misteri Pengkhianatan Terungkap39 Bab 39 Ketika kebenaran terungkap40 Bab 40 Bayang-Bayang Pengkhianatan41 Bab 41 Perjuangan Melawan Penghinaan42 Bab 42 Ketika Anita Melawan43 Bab 43 Di Balik Pujian dan Air Mata44 Bab 44 Di balik kesetian yang dikhianati45 Bab 45 Kasus baru46 Bab 46 di batas kesabaran47 Bab 47 Dendam dan Kecemburuan48 Bab 48 Konspirasi di balik meja kerja49 Bab 49 Jejak transaksi50 Bab 50 Dua sisi kepercayaan51 Bab 51 Antara Sahabat dan Kewajiban52 Bab 52 Konspirasi di TECHVision53 Bab 53 Ancaman Tak Terlihat54 Bab 54 Pertaruhan Terakhir