Mantanku CEO ku
nya. Davindra tidak tahu apa yang ibunya katakan kepada Asyila, ia pun san
tahu kebenarannya. Davindra pun kembali ke rumahnya setelah ia mengantarkan Asyila, Davind
ia pun segera mencari keberadaan Nyonya
a kepada Asyila, dengan kejamnya ibu tega memisahkan ak
, jadi ibu tidak salah dalam hal ini." jawab Nyonya Elma, ia berusah
kasih sayang yang berlimpah kepada Davindra. Tetapi hatinya begitu kejam karena ia memilih untuk
aku bukan anak kecil lagi bu." uca
ermalukan oleh teman sosialita lainnya, karena anak- a
Elma hanya menggelengkan kepalanya i
Davin, setelah mengenal wanita kampungan itu bahkan kau ber
ak akan pernah mau memiliki menantu yang miskin, bahkan ia tidak
menghargai Asyila Bu. Karena dia adalah wanita
erti dengan pikiran Davindra yang lebih memilih gadis miskin itu. Nyony
u. Karena dia tidak pantas menjadi Nyonya di rumah
i hatiku bu, jangan pernah menya
, ia sebenarnya malas untuk pulang ke rumah karena seti
menatap Asyila dengan begitu banya
edang ada masslah? Sampai kau tidak me
baik fokus pada kesehatanmu Bu, aku tidak ingin kau sakit l
k saat ini Asyila tidak ingin membahas masalah Davindra. Asyila tidak mau jika nyawanya
uh dengan berbagai macam pertanyaan ibu Dila akan menanya
nya dan merebahkan tubuhnya yang terasa lelah. Asyila tidak tahu ke depannya seperti apa tetapi ia ber
k hujan pun mulai turun tetapi tidak me
segera pergi ke kantornya dan di sana sudah
Davindra, Asyila pun mengiyakannya sebelum bangun dari duduknya Asyil
ngan tatapan tajam. Asyila sudah sampai di depan pintu ruangan Davindra lalu ia pun segera mengetuk pintu,
-lahan, dan sampai di depan meja kerja Davi
ya? Ada apa?" tanya
enatap datar ke arah Asyila."Pekerja
ia tidak mengerti pekerjaan apa yang di maksudnya karena di meja k
li hmm!" Davindra kesal meli
n berkas yang belum selesai. Dan kau menyuruhku lagi untuk mengerjakan yang lain, a
egera menutup mulutnya sedangkan Dav
i sini? Sebenarnya kau ini niat bekerja atau tidak." uca
alah paham apa lagi jika karyawan di kantor tahu jika
ak bisa kemana-mana lagi karena Davindra sudah mengun
an salah paham." ucap Asyila yang gugup serta det
salah, karena kau juga karyawan
i pipinya, sungguh Asyila tidak tahan lagi ia ing
nyakit ibumu! Apa kau di ancam oleh ibuku?"
ah tampan Davindra dengan tatapan penuh kebencian karena Asyila terlahir dari keluarga yang se
ingkirkan tanganmu jika tidak ada urusan lagi, aku akan