Mantanku CEO ku
gun pagi, seperti hari ini Asyila pun telah
kantor sebelum pergi Asyila selalu mencium punggung tangan san
h sudah lama ibu tidak bertemu denganny
um lalu segera pamit untuk pergi bekerja. Setelah keperg
ke ruangan Asyila dan membuat semua heboh karena tidak bia
a menundukkan kepalanya tak lama Pa
dari ruangan. Biar saya yang mengurusnya." ucap P
bagaimana para karyawanku bekerja selama
karyawannya, tibalah Davindra di meja Celia lalu ia pun bersikap manis di dep
mbantumu." ucap Celia dengan gaya polosnya, serta
gan benar." sahutnya datar
mengepalkan tangannya karena Davindra bersikap acuh padanya. Tetapi Celia tidak ak
Asyila yang berkutat dengan laptopnya. Tetapi detak jantung Asyila berdet
, dan Asyila bernapas lega tetapi suara Davindra pu
ku." ucap Davindra me
eran tetapi tidak dengan Celia. Ia begitu kesal karena
n dirinya yang di suruh oleh Davindra, sedangkan Da
detik tidak datang maka kau akan di p
g terburu-buru ke ruangannya."Jadi aku yang
siapa lagi."ucap Amel kes
i dalam Davindra menyuruhnya untuk masuk. Asyila menyembulkan kepalanya,
Metting bersama klien."
h-ubah seperti binatang bunglon saja, Davindra pun mena
rnya Asyila." uca
aku kembali ke ruanganku." pami
ali di kursinya, Amel dan Anita pun sudah heboh lalu me
os ganteng?" tanya Anita deng
apa." sahu
a ingin sekali melempar Asyila yang menyebalkan ini
h, Sisil kasih tahu gue
lama-lama di ruangannya maka Amel dan Anita pasti akan bertanya lebih lagi dan Asyila
ka biasa saja dan Asyila hanya menggelengkan kepalanya
embuka pintu mobil dan masuk, tetapi dari kejauhan Celia mengepalkan t
harap bisa merebut Davin dariku gadis kampung."
memulainya darimana karena memang ini kesalahan Asyila yang pergi meninggalkan
njikan, Asyila dan Davindra pun segera keluar dari dalam mobil. Da
a lalu duduk. Asyila begitu terkejut dengan seseorang yang ada di hadapannya saat ini, Asyila
ni." ucap Davindra yang sengaja me
" jawab Asyil
mereka Metting dan akhirnya selesai juga. Seseorang itu pun
das dan pintar di tambah cantik pula."
layang di langit tetapi, semua itu di patahkan oleh Davindra
sangat pintar." ucapnya denga
an Davindra merangkulnya, dengan tersenyum
pamit dulu ya." ucap Asyila yan
toran itu, di dalam mobil Asyila begitu kesal dengan sikap Da
ya acuh seolah tidak tahu jika dirinya sedang di tatap oleh Asyila.
antor lalu Asyila pun ingin keluar tetapi suara
rsenyum se