Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Suamiku Ternyata Adalah Bosku

Suamiku Ternyata Adalah Bosku

Missie Vansaun

5.0
Komentar
1.6M
Penayangan
588
Bab

Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?

Bab 1 Suami yang Asing

Di Bandara Kota Sema, Sabrina Andarias berdiri menunggu di area tunggu dengan koper besar di kakinya.

Dia melirik jam tangannya lagi. Sudah tiga puluh menit berlalu sejak dia turun dari pesawat. Namun, suami yang menikahinya setahun yang lalu tidak terlihat di mana pun.

Dia mengipasi dirinya dengan jari-jarinya sambil mengernyit. Sabrina sudah memiliki kesan buruk terhadap seseorang yang belum pernah dia temui.

Seharusnya ini menjadi pertemuan pertama mereka. Bagaimana pria itu bisa datang terlambat?

Saat Sabrina menyaksikan orang-orang datang dan pergi, dia pun mengingat pernikahannya yang dilaksanakan secara terburu-buru.

Itu terjadi setahun yang lalu setelah kakeknya menderita penyakit parah.

Sabrina yang saat itu sedang berada di luar negeri bergegas pulang menemuinya. Saat itulah kakeknya menyatakan bahwa dia berharap melihatnya segera menikah.

Sabrina ingin menolak permintaannya. Namun, ketika dia teringat bagaimana kakeknya telah mengadopsinya dari panti asuhan dan membesarkannya hingga menjadi dewasa, dia tidak sampai hati untuk mengecewakannya.

Karena itulah, dia menikah dengan pria yang dipilihkan kakeknya untuknya, seorang pria yang belum pernah dia temui.

Calon suaminya tidak hadir pada hari pernikahan mereka. Ada orang lain yang turun tangan untuk mendaftarkan pernikahan mereka.

Sabrina sama sekali tidak mengenal suaminya sendiri. Yang dia ketahui hanyalah namanya dan pria itu adalah seorang pengusaha.

Sampai hari ini, Sabrina tidak yakin apakah pilihan yang tepat baginya untuk berkompromi. Orang yang menjadi suaminya tidak benar-benar memberinya sesuatu yang bisa Sabrina sukai.

Dia melirik jam tangannya untuk yang keseratus kalinya. Sepuluh menit lainnya telah berlalu.

Sabrina menghela napas dengan putus asa. Saat dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubunginya kakeknya, suara melengking menembus udara dan hampir memecahkan gendang telinganya.

Mobil Aston Martin berwarna perak berhenti di depannya. Jendela di bagian kursi pengemudi diturunkan.

Sabrina mundur selangkah. Begitu dia melihat wajah yang dikenalnya, dia berseru, "Kenapa kamu ada di sini?"

Di belakang kemudi adalah orang yang paling tidak diharapkannya untuk ditemuinya sekarang, sepupunya, Ogi Patris.

"Aduh! Perkataanmu menyakiti hatiku!" Ogi memegangi dadanya seolah dia benar-benar terluka. Setelah keluar dari mobil, ekspresinya berubah cemberut. "Kembalinya kamu ke sini sangatlah penting. Kita berdua sudah lama tidak bertemu. Sebagai sepupumu, aku tidak bisa menahan diri untuk datang menjemputmu sendiri, tapi kamu sangat jahat padaku. Ini sungguh tidak adil!"

Sabrina sudah terbiasa dengan aktingnya yang buruk.

Dia memutar bola matanya ke atas dan mengatupkan gigi, menolak untuk berbicara.

"Masuklah, Sabrina. Kamu pasti lelah dan lapar. Ayo, aku akan mentraktirmu makan siang." Setelah meraih kopernya dengan satu tangan, Ogi meletakkan tangan lainnya di bahunya dan mendorongnya ke mobil.

"Tunggu! Aku tidak bisa ikut denganmu." Sabrina menghentikannya.

"Kenapa?" Ogi berhenti. Dia mendengus ketika beberapa saat kemudian dia memahami jawabannya. "Apa itu karena suamimu? Kamu masih ingin menunggu kedatangannya?"

Sabrina tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi ekspresi wajahnya menjelaskan semuanya.

Ogi mendengus. "Jangan menunggunya lagi. Perlukah aku mengingatkanmu bahwa dia tidak pernah menghubungimu sejak kalian berdua menikah? Bukankah itu sudah cukup memberitahumu yang perlu kamu ketahui?"

Sabrina tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk menjawabnya.

"Jika dia ingin datang menjemputmu, dia pasti sudah datang sebelum aku. Bagaimana kamu bisa memercayai pria yang telah mengabaikan keberadaanmu selama satu tahun?" tambah Ogi dengan nada yang lebih sinis.

Setelah memikirkan itu dalam-dalam, Sabrina membalas dengan nada membela diri, "Tapi Kakek bilang Marko akan datang menjemputku."

Dia pikir Marko akan menepati janjinya karena pria itu telah berjanji pada kakeknya.

Ogi memegangi pangkal hidungnya dan menghela napas tidak berdaya. "Bahkan jika kamu masih ingin menunggunya, kamu tidak perlu berdiri di bawah sinar matahari. Masuklah ke mobil. Di luar panas."

Saat mereka berdua sedang berdebat, sesosok tubuh tinggi muncul di tengah kerumunan dan berjalan menuju ke arah mereka.

Mario Korius sedang berbicara di telepon. "Aku sudah sampai di bandara. Minumlah obat Nenek sekarang."

Suara lembut wanita terdengar dari ujung telepon, "Ingat, Rina mengenakan gaun merah hari ini. Rambutnya panjang dan ikal. Juga, kopernya berwarna hitam ...."

"Aku sudah melihatnya, Nek. Sekarang, bisakah Nenek berhenti khawatir?" Mata Mario mengarah pada dua orang yang berjarak beberapa meter darinya. Dia mengernyit.

Ada seorang wanita yang cocok dengan deskripsi yang diberikan neneknya, warna kopernya pun sesuai.

Akan tetapi, wanita itu baru saja masuk ke mobil seorang pria sementara pria itu membukakan pintu untuknya.

Nada suara Mario tiba-tiba berubah dingin. "Aku harus pergi dulu, Nek. Nanti aku akan menghubungi Nenek lagi."

Wajah Mario berubah suram. Pada saat yang sama, kilatan dingin muncul di matanya yang dalam.

Dia meletakkan ponselnya, berbalik, dan pergi.

Kembali ke dalam mobilnya, cengkeraman Mario pada kemudi semakin erat saat dia memperhatikan dua orang di dalam mobil sport tersebut.

Pria asing yang tidak dia kenali menyerahkan sebotol air pada wanita itu. Saat dia meminumnya, pria itu merapikan rambutnya dengan penuh kasih sayang. Meskipun Mario tidak bisa melihat wajahnya, itu tidak lagi penting baginya.

Amarahnya memuncak dalam dirinya.

Tiba-tiba, dia menertawakan dirinya sendiri.

Kenapa dia menganggap ini mengejutkan? Seharusnya dia sudah mengetahui hal ini sejak lama.

Wanita yang disebut sebagai istrinya telah meninggalkan kota selama setahun penuh setelah pernikahan mereka. Mereka belum pernah bertemu atau mengenal satu sama lain melalui panggilan telepon. Dapat dimengerti jika istrinya mencari pacar lagi.

Mario membentuk garis muram di bibirnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik sebuah pesan.

Begitu dia menekan tombol kirim, dia menyalakan mobilnya dan mengebut di jalan.

----

Sore harinya, Sabrina mengenakan setelan bisnis berwarna terang yang sederhana dan elegan, lalu pergi ke Grup Seja.

Grup Seja merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Sema. Para karyawan di sana adalah bakat elit di kota.

Sabrina masuk ke gedung megah yang menjadi kantor utama perusahaan itu. Dengan resumenya yang luar biasa, dia mendapatkan pekerjaan sebagai staf humas pribadi untuk CEO perusahaan itu, Mario.

Pengawas Departemen Humas, Legina Juniarta, mengantarkan Sabrina menemui Mario.

Tanpa sepengetahuan Sabrina, pria yang akan menjadi bosnya adalah suaminya sendiri, Marko.

Mario tidak percaya pada orang lain. Dia menggunakan nama aslinya saat menandatangani buku nikahnya. Hanya orang-orang terdekatnya yang mengetahui nama aslinya, yaitu Marko Korius.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Om Kos

Om Kos

Romantis

5.0

Warning! Explicit mature content included Mergokin pacar tidur sama teman sekampus, diusir dari kos, kucing kesayangan dilempar keluar rumah, ditambah hujan deras yang sedang mengguyur kota Pahlawan. Sungguh perpaduan sempurna untuk melatih kesehatan mental! Padahal semua ini hanya karena telat bayar kos sehari aja, malah dia ditendang dari rumah yang sudah diamanahkan untuk ia rawat oleh mendiang pemilik rumah. Ujian berat inilah yang sedang melanda hidup Mariska. Seolah Ujian Akhir Semester tak cukup membuatnya berdebar-debar karena harus pandai mengatur jadwal kuliah di sela kesibukannya bekerja. Namun, kata orang badai selalu datang bersama pelangi. Di tengah sadisnya ujian hidup yang harus Mariska hadapi ternyata takdir malah membawanya menuju tempat kos baru yang lebih modern, bersih, dengan harga sewa murah. Belum lagi jantungnya ikut dibuat berdebar kencang saat tahu pemilik kos ternyata pria muda, lajang, dan rrrr- hottie. Plus satu lagi yang bikin lebih jantungan, saat si Om kos malah ngotot ngajakin Mariska nikah detik ini juga. Kok bisa?! Apa alasannya? Ingin menghindar, tapi tak punya pilihan. Belum lagi saat keduanya semakin dekat malah Mariska jadi lebih sering mendapatan mimpi yang terasa seperti Deja Vu. Tanpa sadar memori gadis ini dipaksa kembali ke masa lalu di mana sebuah tragedi mengerikan menimpa keluarganya. Sanggupkah Mariska bertahan menjadi salah satu penghuni kos yang diisi oleh sekumpulan manusia nyentrik dengan beragam profesi tak terduga? "Mungkin ini cara Tuhan untuk mengajariku agar tak mudah menyerah." Ares tak menyangka bahwa dia akan bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui jalan takdir paling manis meskipun terasa tragis bagi keduanya. Lalu bagaimana dengan Mariska? Kapan ia sadar bahwa Ares adalah cinta pertamanya saat masih bocah dulu? Kisah seru mereka hanya bisa dibaca di Om Kos!

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Suamiku Ternyata Adalah Bosku
1

Bab 1 Suami yang Asing

11/12/2023

2

Bab 2 Pekerjaan Barunya

11/12/2023

3

Bab 3 Kerja Sama Dibatalkan

11/12/2023

4

Bab 4 Pamer Kemesraan di Depan Umum

11/12/2023

5

Bab 5 Nasihat dari Neneknya

11/12/2023

6

Bab 6 Perjanjian Perceraian

11/12/2023

7

Bab 7 Jatuh Cinta dengan Orang Lain

11/12/2023

8

Bab 8 Pandai Berbohong

11/12/2023

9

Bab 9 Berbelanja Gaun

11/12/2023

10

Bab 10 Nama Istrinya

11/12/2023

11

Bab 11 Apakah Kamu Menyukaiku

11/12/2023

12

Bab 12 Sabrina Harus Dipecat

11/12/2023

13

Bab 13 Video Penting

11/12/2023

14

Bab 14 Mengeluh Saat Mabuk

11/12/2023

15

Bab 15 Takut Dicampakkan

11/12/2023

16

Bab 16 Melakukan Perjalanan Bisnis

11/12/2023

17

Bab 17 Klaustrofobia

11/12/2023

18

Bab 18 Membicarakan Perceraian Lain Kali

11/12/2023

19

Bab 19 Protes

11/12/2023

20

Bab 20 Kekhawatiran yang Aneh

11/12/2023

21

Bab 21 Terjebak Hujan

11/12/2023

22

Bab 22 Belanja Bersama

11/12/2023

23

Bab 23 Asumsi yang Salah

11/12/2023

24

Bab 24 Model Pengganti

11/12/2023

25

Bab 25 Dia Milikku

11/12/2023

26

Bab 26 Mabuk

11/12/2023

27

Bab 27 Di Kamar yang Sama

11/12/2023

28

Bab 28 Perintah Mengejutkan

11/12/2023

29

Bab 29 Terlalu Manis

11/12/2023

30

Bab 30 Wanita Licik

11/12/2023

31

Bab 31 Suami yang Tampan

11/12/2023

32

Bab 32 Istri yang Lancang

11/12/2023

33

Bab 33 Marko Mengirim Pesan

11/12/2023

34

Bab 34 Sekali Lagi

11/12/2023

35

Bab 35 Wanita yang Dicemooh

11/12/2023

36

Bab 36 Solusi yang Diusulkan

11/12/2023

37

Bab 37 Membantu yang Lain

12/12/2023

38

Bab 38 Pindah Rumah

12/12/2023

39

Bab 39 Kecurigaan Temannya

12/12/2023

40

Bab 40 Naksir

12/12/2023