icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Calon Istri Tuan Muda Dingin

Calon Istri Tuan Muda Dingin

icon

Bab 1 Calon Pilihan Kakek

Jumlah Kata:1223    |    Dirilis Pada: 20/05/2024

ran usianya pertengahan enam puluh tahun. Tangann

run dari lantai dua rumahnya itu hanya me

akan, aku ada urusan," kata Fandra. Dia s

npa kata sang nenek, wanita keturunan China itu menyodorkan beberapa lembar fo

titah sang nenek sembari

, tapi juga ada ayah serta ibu

nek mendengarnya dengan jelas?" kata Fandra dengan nada suara yang meningg

ng ibu meneg

ap Fandra dingin, se

Tidakkah kau sadar bahwa dia telah b

a pada wanita yang menjadi ratu di

au aku tidak akan memaksanya untuk menikah dalam

n suara yang meninggi. Menar

bungkam. Semua orang yang melihat itu sempat te

aktu yang telah dia habiskan unt

epal mendengar per

ndesakku untuk menikah dengan gadis yang sama sekali tidak aku cintai? Sungg

!" sela sa

urun, wajahnya mem

dak akan sudi kalian menikah!" tegas

?" Fandra tak per

bagian keluarga ini lagi! Jadi, kau harus menik

ih tampak anggun dengan rambut tersanggul rapi. Meskipun

!" tegas nenek tanpa bisa diganggu guga

erlaluan!"

sadar," balas neneknya tak mau kalah. "Pokoknya kau harus menikah tidak peduli dengan siapapun

kan kerajaan sialan in

asaan picik itu, hah? Tidakkah kau tah

lama aku tidak melihatnya

natap Fandra yang mulai terbawa emosi. "Aku tidak

anku!" tegas Fandra tak terbantahkan lagi. Dia bangun dari duduk

k digubris oleh Fandra yang mempercepat langkahnya

nya sesak tak tertahankan, rasa nyeri itu menghantamnya membuat wanita yang

dari putra dan menant

akhirnya kesadaran wan

*

a tidak peduli apapun itu, Saya

a di atas ranjangnya dengan s

ntaku untuk menemukannya?" tanya sang istri tidak menger

kan lama karena beliau sudah tidak bisa b

n. Kumohon, temukan kalung itu, kau, akan mengerti permintaanku, sayang," ucap

ngan belahan jiwanya. Air mata menggenang di pelupuk, sekuat

di nikahinya beberapa puluh tahun lalu. "Maaf, meninggalkanmu dengan banyak beban, dan permintaanku yang banyak.

mpah ruah membasahi tangan suami tercintanya yang mulai dingin. Tidak ada k

penghargaan, penghormatan, dan rasa cinta yang begitu dalam, saat itulah malai

melakukannya, melihat Fandra bahagia dengan pilihanmu, maka aku akan men

*

mata membasahi sudutnya. Wanita tua yang meru

nantu menyambu

ang lembut sang menantu yang selalu ada unt

k saja, sayan

pas pelan tapi tak mampu m

dari ranjangnya. Dia kemudian membuka kotak biru tua itu dan tampaklah sebuah kalung dengan bandul berb

lingnya bertahtakan permata. Tepat di bagian tengahnya, tertanam batu safir biru. Dia mengg

kaan batu safirnya dengan tersenyum kecil. W

emiliki dua jiwa yang tak terpisahkan. Sebelum meninggal, dia meng

begitu melihat kalung sambil me

d Ibu

tap sang menantu, membenarkan apa yang dipikirka

dah punya calon p

Apakah sudah saatnya memper

a ragu dalam hatinya sembari menatap kalung itu

Tapi, kita harus mencarinya, dan

rsetujuan

manya. Ibu akan mencobanya, mencari pemilik kalung itu lebi

Fandra itu hanya terdiam, berpik

Mencari pemilik kalung i

mendapat dukungan dari menantu kesaya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Calon Pilihan Kakek2 Bab 2 Insiden 3 Bab 3 Cucuku 4 Bab 4 Saling Melengkapi 5 Bab 5 Kecelakaan 6 Bab 6 First and Second 7 Bab 7 Putri 8 Bab 8 Apa Artinya itu 9 Bab 9 Tuan Muda Arogan 10 Bab 10 Aturan 11 Bab 11 Oh, Manis Sekali12 Bab 12 Rencana Vana13 Bab 13 Mencari Kelemahan14 Bab 14 Pindah Kamar15 Bab 15 Kenangan16 Bab 16 Menjual Dirinya17 Bab 17 Reaksi Tak Terduga18 Bab 18 Kamar Baru19 Bab 19 Siksaan20 Bab 20 Pelukan dari Belakang21 Bab 21 Tak Biasa22 Bab 22 Julukan23 Bab 23 Menjadi Dirimu24 Bab 24 Pondok Kenangan25 Bab 25 Kenyamanan Dari Ruangan26 Bab 26 Nona Ahli Dapur27 Bab 27 Jadwal Dan Cerita28 Bab 28 Bermain Dansa29 Bab 29 Mendekap Rindu30 Bab 30 Cedera31 Bab 31 Apakah Artinya 32 Bab 32 Fandra Punya Kekasih 33 Bab 33 Tarikan Tak Kasat Mata34 Bab 34 Bernapaslah35 Bab 35 Sentuhan Sekilas36 Bab 36 Dari Fiona37 Bab 37 Tak Bisa Tidur38 Bab 38 Di Atasnya39 Bab 39 Lebih Dalam40 Bab 40 Kau Janji 41 Bab 41 Mencari Celah42 Bab 42 Bertemu Lagi43 Bab 43 Tatapan Rindu44 Bab 44 Tanggapan45 Bab 45 Mengamati Perubahan Ekspresi Vana46 Bab 46 Mencari Alamat47 Bab 47 Mengingatkan48 Bab 48 Siapa Aku 49 Bab 49 Kesan Dirinya50 Bab 50 Perjalanan51 Bab 51 Dia Adalah 52 Bab 52 Tarikan Alam53 Bab 53 Kejutan54 Bab 54 Terjebak Hujan55 Bab 55 Menyusup Ke Balik Kemeja56 Bab 56 Suasana, Tarikan Tak Kasat Mata, atau Hatinya 57 Bab 57 Akan Rindu58 Bab 58 Bisakah Kesempatan Itu Lebih Lama 59 Bab 59 Kebersamaan Singkat60 Bab 60 Keputusan Nenek61 Bab 61 Kehadiran Dalam Sunyi62 Bab 62 Percayalah Padanya63 Bab 63 Tengkuk Jenjang Yang Menggoda64 Bab 64 Jejakku65 Bab 65 Reuni66 Bab 66 Ketahuan67 Bab 67 Pengakuan Yang Disukai68 Bab 68 Pagi Yang Aneh69 Bab 69 Janji Apa 70 Bab 70 Kau Sudah Melihat ....71 Bab 71 Tergantung pada Keputusanmu72 Bab 72 Dansa 73 Bab 73 Pengakuan74 Bab 74 Kamu Bisa75 Bab 75 Semakin Dekat76 Bab 76 Publikasih Pengumuman77 Bab 77 Tertekan78 Bab 78 Jatuh Sakit79 Bab 79 Sesak Menahan Rindu tak Temu80 Bab 80 Jangan Dipendam81 Bab 81 Masih Mencintainya 82 Bab 82 Dengannya 83 Bab 83 Kenapa Dia ada di Sini 84 Bab 84 Dia, Berbeda85 Bab 85 Dari Masa Lalu atau Untuk Masa Depan86 Bab 86 Hanya Berusaha Untuk Memahami87 Bab 87 Sekasta 88 Bab 88 Apa yang Ingin Kau Tahu 89 Bab 89 Hanya Untuk Satu Hari90 Bab 90 Kartu Udangan91 Bab 91 Arah Impian92 Bab 92 Telepon Asing93 Bab 93 Kau Cemas 94 Bab 94 Jangan Sampai Terluka95 Bab 95 Nyonya, Nona Besar96 Bab 96 Dalam Damai97 Bab 97 Namun, Ada Apa