Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri
sa
pada dua foto d
luar restoran yang sama. terletak cukup jauh, namun mudah melihatnya dan syu
mencoba menggunakan teknik pernapasan dilanjutkan
uf
minya sedikit tersentak mendapat panggilan telepon darinya. Si wanita itu menatap ber
Mas. Kamu
tor, nih. Aku ha
nar hari ini kamu lembur
tungguin aku pulang. Kemung
? Sesib
ku punya setelan baju kerja di ruang kantor aku. Ja
menanggung kecewa ter
elas teh ocha yang hampir habis. Ia terus mengikuti mereka dar
e
ini?' pikirnya dalam hati y
n merakit sakit hati agar masih kuat demi meneruskan penyel
lakang jangan sampai tertinggal, hotel semewah ini sudah baran
ng bisa mengantarnya ke lantai tiga belas, angka yang sama y
masih terkej
dan memasuki sebuah pintu unit yang ia tak tahu berapa deret ang
. Deg
dadanya yang berdegup sakit lebih terasa meny
ras yang pulang larut malam. Hah, mewah sekali gedung ini. Kenapa har
di kepala dan seperti ada tangan
ngepalkan jemari seolah tengah mencengkeram dadanya
egakkan tubuh, lalu merogoh gawai kecil dan ia hidupkan kamera video.
aku pikirkan, Tuhan mohon kua
yang dingin saling bertaut menguatkan. Ia melan
keluar dari pintu unit di depanku, dia
ah, "Maaf, Mas. Boleh mint
ar mengambil posisi setengah meter dari pintu unit yan
ia menoleh pada Linar yang segera diberi kode untu
l
ntungnya semakin cepat. Penampakan seorang perempuan deng
a perempuan terdengar m
namun ia masih diam me
an kamarnya," seru p
m memesannya, dasar aneh!
aa
yang membuat Linar dan dari suaranya wani
elihat wanita itu sedang menoleh ke belakang menjawab int
tubuh perempuan berjubah putih dengan sebagi
h wanita itu
ya dan berjalan lagi sengaja m
n cara yang berbeda, Linar dengan pandangan menatap nyalang tapi rapuh dan Dean
ean parau ia mulai
. Kulitnya memucat, kepala pening bukan main. Panda
-apa sejak tadi siang, tapi itu tidak cukup menyiksa, yang paling meny
akaian terbuka. Bagaimana mungkin Linar yang istri sahnya harus bisa menahan diri untu
ala keduanya, hingga terlambat menyadari Dean melangkah cepat dan meraih lengan
bola mata yang sarat akan keterkej
emburu ia menggeram kesal lalu m
desis Dera dan langsung membanting pintu, t
aih tangan Linar yang segera dibalas d
eh. Linar menamparnya lagi d
ua langkah, tersenyum ma
ikasih kesempatan untuk menjelaskan, dan jadi orang be
berhasil membuat Dean terperanja
dan mendesis saat mengucapkan maaf,
gerie minim di balik jubah pendek ini. Nggak! oran
kan?" sambar
lo bi
ahan yang dengan murahnya berzina sama su
! Beraninya
tegas menatap dalam tanda ta
pada Dean, ia melangkah mundur se
buh Linar. Menole
ak rumah tangga aku, jadi ayo kita se
IN
saat dengan teganya kamu mempersilakan dia
ahan aku, begitu, Mas?" bentak Linar dengan suara bergetar,
berbalik terburu-buru ke arah naka
Atau aku akan membesar-besarkan masalah
hela napas kasar kasar dan ber
amuknya menjenggut rambutnya
i sini sih, hah?"
nya akan semarah ini, dan ia bertekad akan
itu milik kamu dan saudara sepupu kamu kan? Pasti akan lebih seru kalau ac
tu Dean? Wanita ini b
i apa kata aku sebagai istri sah dari
" desis De
h, sebentar aku bersiap dulu," seru Dean yang la
an mungkin aku akan menyewa beberapa orang untuk merekam aksi pelabrakan designer muda bersama