icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SANDARRA

Bab 8 Part 8

Jumlah Kata:1011    |    Dirilis Pada: 06/03/2024

sekali. Maka

ima menit lagi ki

arapan. Setelah itu, menyimpan piring dan gelas kotor

k ke dalam kantor. Keduanya menjadi pusat p

ruang meeti

ta kan beda urusannya."

a hari ini akan ada pengumuman kenaikan jabatan dan perubahan posisi

a agar tidak menimbulkan tatapan-tatapan taja

arna silver dan clutch kulit ada di genggamannya

ahu dari mana kalau kita bakalan

adi, nggak sengaja ketemu Pak Natha.

ja?" Gerald

nita. Suasana tiba-tiba menjadi hening. Direktur masuk, memberikan salam dan sapaan. Kemudian memberikan informasi beberapa perubahan formasi. Satu k

kabar ini. Bukankah, itu artinya ia dan Sandarra memiliki perasaan yang sama? Harusnya Natha bisa be

rintahkan kembali ke ruangan masing-masing. Natha masih tinggal di ruang m

. Tolong dicek! Semuanya deadli

andarra mendecak. Ia tidak suka diperintah sambil berjalan, bisa-bisa apa yang diperintahkan ti

ra saya kerjakan." Sa

senyum manis. Nggak

menahan emosinya, Sandarra masuk ke ruangannya. Ia mulai membuka komputer dan mempelajari se

makan siang dan mengantarkan pulang. Wajah Sandarra merah, senyumnya tidak bisa hilang dari bibirnya. Natha begitu memperhatikan hal se

aja!" Suara Gerald menusuk tajam ke hati Sand

ya,P

. Jangan mentang-mentang kamu pe

tu dalam hati. Sepertinya, Gerald mena

ar nggak,

a berusaha fokus pada layar komputer. Ia tidak

a berada di lobi. Ia ingat bahwa ia tidak bersama Natha. Ia mengambil ponsel di dalam tas, lalu melihat ada pe

tu sampai, ia memencet bel berkali-kali. Natha lupa menyertakan sid

at dat

emudian memeluk Natha

gen,

amu lag

i piring." Mulut Natha terli

a aku aj

-apa. Kamu

gi ke kamar, mengganti pakaian dan cuci m

n kamu hari in

"Ya, lumayan banyak dan hari ini

gitu...supaya kamu makin gi

al." Sandarra m

tangannya di pinggang wanita itu. Ia mengecup bibi

eneran jad

ya

ja di luar kota dalam

u senang

Bibir mereka bertautan. Satu tangan Nath

r mereka tidak ingin terlepas, keduanya berpagutan mesra. Mulus, tidak bercela, seperti itu kondisi tubuh Sandarra ketika semua pakaian

. Jantung Sandarra berdebar kencang. Perlahan, Natha menyatukan miliknya pada Sandarra. Gadis itu mengigit bib

a menghunjam berkali-kali sampai ke titik terd

darr

iya

uhan bibir Natha di lehernya. Beberapa detik kemudian, Natha menghunjam keras dan cepat. Sandarra terbelalak, desahannya lolos dari bib

ersamaan. Natha memeluk Sandarra dengan erat, lalu duduk di ujung

u la

Iya, tapi, sebaiknya

nap

wanita,tapi, aku juga tidak bisa m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka