icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SANDARRA

Bab 7 Part 7

Jumlah Kata:1007    |    Dirilis Pada: 06/03/2024

it aja, ya. Habis itu a

ini?"tanya Natha sebelum m

au masa

lam hari. Baginya, malam hari adalah waktu un

ok." Sandarra trsenyum tipis. Tangannya ber

iz

lama nggak

a pergi ke ruang tamu, di s

k, ia bisa merapikannya kembali. Ia mengambil koper kecil, khusus tempat penyimpanan body care,

ia keluar dari kamar Sandarra. Selama itu, ia habiskan untuk menonton televisi, tentunya dilanda dengan kebosanan. Rasanya, ia bisa pergi menyela

perawatan wajah. Handuk masih menempel di tubuh dan rambutnya yang basah. Setelah

e kamar Sandarra. Tidak ada l

arra menol

ha memerhatikan penampilan Sandarra, lalu

udah nggak ada,

Natha membantu Sandarra mencari pakaian, lalu ia menemukan gaun malam bewarna

ndarra menata

ini. Enak dipandang mata. Cepet

ri-jarinya. Lima menit kemudian ia muncul. Natha duduk di depan televisi. Di meja, sudah ada satu kotak pizza ukuran besar dengan to

amu berdebat s

ya

dimarahi lagi sama dia. Kok bisa,s

gitu kalau sama perempuan. Abaikan aj

tha

a me

alan datang ber

ung jawab. Mama Papa selalu mengajarkan itu. Kalau kita ketahuan, ya, udah. Katakan kalau kita memiliki hubungan. Mereka tidak akan marah

ah kalau

ba minum obat penenang!" Natha

lau aku nggak

n aku akan menidurimu!

ertawa."Se

mu harus minum obat penenang

ath. Aku hanya sering dilanda ketakutan, kecemasan,

u merasa begitu berat, bagi

, Na

izza,lalu p

ya untuk pindah ke sini, membu

ya duduk di singgasana sembari menikmati cerutunya. Melihat orang suruh

t malam

guk,"ya, ada

Pak." Ia menyerahkan a

ian keningnya berkerut."Sa

dekat dengan Nona Sandarra, Pak. Tampakn

rsatu."Terima kasih, informasi ini sangat berguna, Ryan, Dion. Aku s

k, P

kuan Sandarra." Paul akhirnya memberikan hari libur di tengah-tengah minggu. Anggap saja hadia

asih bany

ahat!" Paul mempersi

ang sedang tertawa di salah s

rra. Paginya terasa menyenangkan, bangun tidur, melihat ada wanita cantik di sebelah

ang dirasakan oleh Natha. Ia ingin meluapkan perasaannya. Namun, ia harus memiliki ba

ar. Ia berpikir, kalau Natha sudah pergi ke dapur, mungkin menyiapkan sarapan atau hal la

pada Natha. Pria asing yang benar-benar cocok dengannya. Tapi, Natha tidak layak lagi disebut sebagai orang asing. Natha s

?" Sandarra duduk

letakkan cangkir kopinya."Pak Di

sebelah alisnya."

ngan mau bicarak

ja yang sudh ditata rapi."Aku

untuk kamu." Natha membalas dengan l

darra mulai makan d

sudah tidak bisa menahan gejolak di dalam dada. Ini masih

kamu ny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka