SANDARRA
ketenangan." Dalam posisi tubuh di
g, Nath." Sandar
nya dengan volume kecil. Kemudian, ia mematikan lampu, menyalakan lampu tidur. Pria itu kembali
i, entah kenapa kita bisa langsung seintim ini. Kamu membuatku gila, Sandarra." Natha tidak t
pa ia yakin, bahwa semalam tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Natha. Ia turun dari tempat
u mengagetkan Sandarra yang tengah
.belum waktunya aja."
l pecah. Sandarra terlihat benar-benar jarang
cepat."Oh, nggak.
terlebih dahulu. Kemudian ia tersadar bahwa sebenarnya ia sedang masa libur, semua urusan kantor sudah selesai, ken
ia lakukan, tapi, kondisi dapurnya sungguh kacau. Sepertinya ia harus belajar memasak
a hanya mengenakan pakaian dalam, sedang memilih
pintu semalam. Melihat Narha setenang itu, Sandarra melanjutkan memilih stelab kerja yang cocok
ndarra,"kata Natha sambi
a dengan cepat, lalu memakainya.
" Natha menuju dapur. Ia bisa melih
ng roti panggang isi telur, sosis, salad segar dengan mayonaise. Pria itu duduk, menyeruput te
menggulung di poninya. Wajahnya sudah dibubuhi make up tipis,
pelan,
m segini
akan waktu. Namun, bukankah sebagian besar wanita memang seperti itu."Ya
mulut penuh, menghabiskan m
kan make up dan tatanan rambut. Terakhir, membubuhkan lipstik dengan warna coral ke bibirnya. Tidak
pa pakai baju ini
ada jadwal apa-apa, sih. Kayaknya sampai k
Sandarra, tangannya sibuk merapikan m
nggal sama orangtua ka
Bawa mobilku aja, Nath, dari
. Soalnya aku nggak tahu b
al, itu adalah alasan supaya kamu main
melirik wanita di sebelahnya."
a sepi aja." Wanita
na lampu merah. Ia duduk mengarah Sandarra,"o
engangguk
Sandarra dan mengecup rambutnya. "Kerja
Natha dengan takjub, kemudian ia
jau sudah menyala. Bunyi klakson panjang memenuhi jalan. Nat
pkan sebelah matanya. Kemudian ia be
hanya menjawab 'terima kasih'. Itu artinya, apa yang ia kerjakan diterima dengan bai
rus diselesaikan hari ini juga. Ia menarik napas, lalu mulai bekerja secepat dan se
i Gerald habis-habisan perihal tugas yang baru diberikan hari ini. Ia kembal
a." Sandarra meneguk air mineralnya. Ia mengedarkan
uncul, mengetu
rik ke jam tangannya,"oh, udah jam makan siang.
d, dengan wajah juteknya, suda
m makan s
"Kalau waktunya istirahat saja langsung
."Tapi, Pak, kita kan memang harus istirahat tepat waktu...
ung."Kenapa, sih, kok mu
dulu." Sandarra
ah sama Sandarra, Gerald
ini nggak ingin menggaji orang-oran