icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Gigolo Kampung

Bab 3 Takdir, 2

Jumlah Kata:1546    |    Dirilis Pada: 24/03/2024

lnya aku menduga itu hanya perasaanku saja karena sudah lama tidak bertemu, namun sepertinya salah. Bi Nia makin lama makin bera

yang ternyata sangat menggairahkan. Bi Nia mengenakan kaos gombrang, rok lebar panjang tanpa kerudung, padahal seinngatku dia biasa

n belum pernah ada sebelumnya. Gila sekali kalau aku sampai punya pikiran jorok terhadap mantan istri almarhum pamanku yang paling aku hormati da

ambil menenangkan jantung dan desiran darahku yang kian bergelora. Sepertinya aku harus segera cuci muka at

beras nih!" seru Bi Nia dari dalam warungn

suk lagi ke warungnya dan berjalan ke salah satu

ihat celah kaosnya yang longgar. Tampaklah bongkahan payudara yang montok dan putih dengan gurat-gurat ke

at ialah 50 kg, posisi kami mengangkat jadi agak membungkuk. Hal tersebut membuatku bisa c

g kupakai. Dan ketika Bi Nia membalikan badannya, mataku langsung tertuju pada bongkahan pantatnya yang semok di balik rok panjang

an ajaib yang terjadi di area selangkanganku itu. Ini benar-benar sangat memalukan. Apa ka

mbil membalikan badan hendak pulang ke rumah

mpeduliannya karena adik kecilku sudah semakin bergejolak tak terkendali lagi. Tak ada jalan l

lah itu duduk merenung di teras samping sambil merokok dan memikirkan keanehan yang baru saja aku alami. Mengapa aku sangat

buah teguran mengejutkan dan membuyarkan lamunaku yang so

di juga udah ada di warung," ucap Bi Nia

emu lagi dengan Bi Nia, dan juga tak menduga kalau d

juga udah pulang dari main bola,”

a, Bi!” jaw

bahunya yang putih terpampang mulus di depanku. Sementara handuknya dililitkan di kepalanya yang kian memb

hilang dari pandangan karena berbelok dan turun melalui jalan setapak hendak ke sungai. Otak mesumku kembali ber

h suka memanfaatkan air sungai untuk mandi, cuci dan kakus. Mereka merasa kurang afdol jika mencuci pakaian di kamar mand

uluh meteran dari arah depan tempat mandi perempuan. Dan ternyata Bi Nia baru saja masuk ke sungai untuk mand

egangnya, walau ini bukan tubuh wanita pertama yang aku lihat dalam keadaan sangat seronok. Namun sensasi dan gairah tubuh Bi

hnya dan mengendorkan ikatan kainnya. Dia juga menyibakkan kainnya untuk menyabuni betis dan pahanya yang putih mulu

a mau masturbasi!’

di alam terbuka dalam keadaan hari masih terang. Sejujurnya pula aku tak menduga, sensasinya akan terasa sangat berbe

dada dengan putting kecoklatannya terpampang jelas di depan mataku. Pemandangan yang sangat erotis itu sukses membuat tanganku bergerak memelorotkan celanak

cokan kontolku yang makin panas dan keras. Lenguhan dan desahan kenikmatan pun tak bisa kutahan-tahan, walau tidak sampai berisk. Bi Nia masih

jang. Sepertinya dia mencapai puncaknya. Aku pun kian mempercepat kocokanku, hingga si jantan berukuran ta

i. Baru kali ini aku merasakan sensasi nikmatnya onani sambil menonton wanita semi telanjang bermasturbasi di alam terbuka. Sejujurnya p

dalam hati sambil terus me

neh saat di warung tadi. Rupanya mantan istri pamanku ini sedang birahi tinggi. Di balik sikapnya yang selalu

kembali dari sungai dengan mengenakan daster pendek yang justru terlihat makin seksi karena menampilkan kedua paha dan kakin

r lagi kan ulangan.” Bi Nia kembali bicara. Sepertinya dia tid

ah Bibi,” balasku dengan tetap berusaha wa

Gilang yang biasa ngebimbing belajarnya,” lanjut Bi Nia sambil berdiri di

prestasinya. Dia anak ceras kaya ay

hong ya, A. Nanti malam tol

ap,

cerdas-cerdas otaknya, padahal kakek dan nenek sama sekali tidak pernah sekolah. Keduanya buta h

ami, bukan kaleng-kalengan. Bahkan, senakal-nakalnya diriku masih bisa dikategorikan nakal syariah yang be

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka