icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Gigolo Kampung

Bab 4 Takdir, 3

Jumlah Kata:1534    |    Dirilis Pada: 24/03/2024

hkan kue, kopi dan rokok seperti biasa pula. Namun lagi-lagi aku mendapatkan keanehan dari sikap dan gesturnya yang terasa makin

k pake jilbab sih?”

keluar rumah aja, kalau di warung dan

ek ya gak pake kerudu

bi tetep seksi dan cantik, ko

al. Ya, udah bibi

nnya yang datag. Bi Nia menyambutku dengan sikap wajar karena ada beberapa bapak-bapak yang sedang ngobrol sa

a mengatakan aku makin kinclong, gagah dan ganteng manglingin. Anehnya, justru Bi Nia yang antusias menanggapi

p warung ya,” seru Bi N

dikit heran karena masih ada beberapa orang yang belanja

apekan habis belan

ng yang agak sempit di antara rak barang, membuat aku dan Bi Nia sering bersentuhan bahkan berdempetan. Lengan dan sik

nya. Semoga saja dia tidak meraskan kerasanya batang kontolku. Dan untungnya aku memakai jaket panja

capku setelah pintu warung d

a gak nginep,” tawar Bi Nia, dengan

ek dari tadi siang belum diajak ngobrol.” Aku kembali beralasan padahal dari

nanti bisa nganter bib

” jawabku spontan dan l

ginep semalam di sana, kalau Hendi kan s

a, sia

n nginep di

siapa tahu dapat cewek di sana, kasi

Gilang bisa nonton sambil cari cewek di sana. Tapi

janda itu cew

sih bujangan, masa

tru sekarang janda sema

sih bujangan begitu, jangan-j

al. Kalau mau nakal di kota

bener j

lang dul

l kembali memegangi pinggangku hingga darahku k

p bareng, hehehe,” jawabku sambil berusaha mengendalikan perasaan yang kian berkecamuk. Bayang

imbingan belajarnya sama Hendi, ju

engir kuda, dan entah mengapa Bi Nia tiba-tiba merapat

das pake motor A Gilang aja, ya,” bisiknya samb

a ke Cicad

pasti kayanya minggu-minggu deh,” pungk

ari ini. Timbul kesimpulan jika Bi Nia sengaja melakukan semua itu, dan dia sudah bisa menangkap perubahan diriku. Termasuk saat kon

enek sudah tertidur pulas di kamarnya, sehingga aku memiliki sedikit ke

i sungai. Malamnya aku pun memberikan bimbingan belajar kembali pada Hendi, setelah itu main ke warungnya. Bi Nia makin manja saat be

erang. Di satu sisi kontolku sudah sangat gatal ingin segera menembusi lubang surgawi janda semok ini. Namun di sisi lain etika da

an mijet lagi," ucap nenek ketika aku baru kembali dari rumah Umar, sahabat kecilku

an jauh, kurang lebih enam kilo meter dari kampungku. Di kompleks itu banyak pelanggan pijatan nenek. Sebagain d

a mengeluarkan motor dan membonceng

p nenek saat kami sudah tiba depan rumah Pak Ardy. Walau di depan sana

ahun berdomisili di perkebunan ini. Dia pindahan dari daerah Sumatera. Nenek juga baru tiga kali memijat istrinya Pak Ardy. Tidak

, Lang!" a

ni. Menurut info dari nenek, Pak Ardy mempunyai dua anak yang masih kecil-kecil dan tidak ikut dengan mereka. Hal itu keran

emperkanalkan aku pada tuan rumah. Nenek terkenal sangat ramah dan

tu? Wah ternyata ganteng juga, nih!

u nenek sering bercerita tentang diriku pada semua orang. Dia sangat bangga dengan cucu kesayanngannya ini. Semoga selamany

teng ya, Den,” bal

ih muda, hahahaha,” canda Pak Ardy sambil menata

a,

eng, orang Jak

ementara jadi orang J

anak-anak di kampung sekitaran sini yang kuliah. Bahkan

u emak ini ditakdirkan jadi sarjana perta

iya, langsung ke atas aja, Mak. Nyonya udah nunggu dari

las nenek sambil menarik tanganku untuk mengi

indah. Terdapat beberapa kamar, seperangkat sofa mahal. Di atas sofa itu duduk seorang wanita muda yang mengenakan cela

ru kali ini diajak masuk sampai ke ruangan khusus keluarga pasien. Biasanya jika mengantar nenek

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka