Takdir Cinta Gigolo Kampung
mbil melangkah kembali mendekati ranjang dan mengelu
n bingung, namun juga bergairah karena Bu Silvi melepasakan beh
t sama nenekmu. Jangan khawatir, makanya dipijat di kamar sebelah
-benar sudah nekad dan
g baru aku kenal tidak lebih daru satu jam yang lalu ini, melingkarkan kedua tangannya ke leherku, tubuhny
at sebelum mengecup bibirku. “Adakah sesuatu yang dapa
pura-pura polos, sambil melingkar
merupakan pengalaman pertama, mungkin aku sudah pingsan saking tegang dan senangnya. Dan untuk mengurangian ini,” desah Bu Silvi sambil mengelus d
walau sebenarnya rasa takut, khawatir dan bay
yang membangunkanya!” Bu Silvi berucap seperti men
eremas kontolku yang sudah tidak terhalang apa-apa l
grusu,” balask
kontrol dan sadar jika keadaan saat ini adalah adegan paling berbahaya yang akan aku laku
ng menyedot dan mengulum bibir serta lidah masing-masing. Bu Silvi benar-benar menikmati permain
mu keluar dari kamar mandi tadi, aku sudah sangat tera
percaya diri, lantas t
meluk dan mengelus-elus mesra kepala dan rambutku,
Kok ada ya anak lokal punya bar
nya, perutnya dan terus turun hingga area yang tercium sangat wangi dan menggoda dan masih terbungkus g-sting
. Kedua tangannya masih tetap memegangi kepalaku dan sesekali menjambak rambutku dengan halus,
u hingga wajahku benar-benar menempel pada selangkangannya. Dengan gerakan cukup pelan aku menarik g-tringnya ke bawah hingga terl
sangat nakal, Gilaaaa
u masih polooos, aaaah dasar pembohooong, uuuuh sss
ngin memasukan seluruh wajahku ke dalam vaginanya. “Oooh Tuhaaaan, aku suka sekali jilatan ini, Gilaaang
a mulai tak peduli dengan keadaan sekeliling. Mungkin
k Bu Sivi, “Kalau mau melengu
ati, ‘pantesan ibu bebas amat gak ada t
a dari wajahku hingga lidah dan bibirku terlepas. Dan tanpa banyak bicara aku pun langsung berdiri, sementara Bu Silvi berjong
unya bapa
i punya kamu gede dan panjang. Kaya pun
udah sering main s
ya selesai, dia langsung kusumpal dengan kontolku, dan mata Bu Silvi terbelalak menatapku dengan pan
ng. Waktu yang terbatas serta situasi sangat berisiko, tidak mungkin untuk melakukan gaya-g
jang Bu, kita harus seger
akinya mengngangkang lebar. Aku pun lantas mendatanginya dan langsung m
lvi merintih panjang, matanya merem melek hingga terlihat bagian putihnya saj
vi kembali melenguh dan meracau vulgar. Raut wajahnya sangat seksi denang mata merem mele
bagai seorang yang terhormat dan tidak mungkibn berani berkata demikian ternyata sangat menggairahkan. Bu Silvi sukses membakar libidoku hingga pada t
ngi gerakan turun naiknya di atas pinggangku dengan cara mengangkat dan memiringkan pinggulku, hingga membuat dia semakin bernafsu. Tangan
h….” Bu Silvi melenguh panjang namun pelan seperti tak bertenaga, bersamaan dengan menyemburkan spermaku dalam vag
rpakaian rapi, duduk berdua dengan nenek di ruang tamu. Awalnya aku ragu mau keluar kamar
agar mengirimkan nomor rekening bank, ke nomor kontak yang tertera dalam kartu nama tersebut. Katanya, itu nomor kontak a
dan Ibu Silvi itu, orang kaya yang baik hati,” ucap nenek sambil memperlihatkan
kalau mijit cewek gitu, ne
gi kalau terpaksa mijit lawan jenis. Yang penting kita mah fokus aja
Mudah-mudahan lain kali dia
g tinggal di sini, pasti dia pindah langganan, minta
sus yang baik hati dan kaya raya seperti Pak Ardy
ketemu orang rewel tapi baik, ada juga yang pelit tapi banyak maunya, macem-mace
adi tukang pijet d
ama pijatan kamu, lambat laun juga akan ngehargai, kok. Pokoknya jangan matok harga, seiklasnya mer
a,
i. Penasaran berapa yang akan dia tranferkan nanti. Jika benar terjadi, maka hal
akan jadi se
O
*