icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Gigolo Kampung

Bab 5 Takdir, 4

Jumlah Kata:1541    |    Dirilis Pada: 24/03/2024

ngkit berdiri dan, “Eee, si emak tumben bawa brondon

yang sering diceritakn

ng mahasiswa dan jago mijet it

t. Sudah lama belajarnya tapi jarang mau praktek,

" sambungnya. Dan aku

ng. Jangan-jangan cucu pungut nih?" canda Bu Silvi samb

k Erat, Bu,” balas

n ke arah salah satu kamar yang pintunya sudah terbuka. Nenek

k?" tanya Bu Silvi sambil m

gil Bu Silvi sambil m

kamarnya. Dan ini benar-benar lebih baru lagi, tak perna

anya Bu Silvi pada nenek, seolah m

enapa?” jawab nen

saya kok ganteng bang

ari mananya, anak kampung kurang

ilang kuli

tas Panca

h hebat banget kamu. Pasti IQ-nya di atas rata-rata, ka

saudara dan mungkin

au anak menteri atau anak rektor sekalipun, tgetep ditolak. Aku tahu banget g

, karena memang tidak sembarang ora

njut Bu Silvi sambil tertawa ngakak. Sepertinya dia tipe istri pejabat yang kekinian,

non!” balas

lu ya, Mak,” ucap Bu Silvi sambi

lagi dari kamar mandi dengan hanya dililit kain sarung dan pakaian dalam. Sungguh pemandangan yang sangat mendebar

atau Gilang?” tanya Bu Silvi sambil

Tapi tetep diliatin sama emak, biar ketahuan bener a

membuat tubuhku tersentak dan wajahku panas membara. Malu, kaget dan bingung. Nenek belum pernah memi

cuci tangan dan kaki di sana," ucap nenek sambil

gannya habis bawa motor," lanjut nenek sambil mendekati Bu Silvi yang sedang tengkure

nya namun tidak mampu. Aku terus berpikir, kalau hanya mengenakan kolor, kemungkinan besar tonjolan di selang

asaannya. Kalau saja aku tahu akan memijat Bu Silvi, mungkin memakai celana dalam berlapis-la

ung di pintu kamar mandi setelah melepas celana panjang dan jaketku. Untung

sur. Celah paha dalamnya telihat sangat jelas. Dia tersenyum menatapku, dan kedua tanganku refleks menyila

u cocok, nanti aku sering manggil kamu buat mi

jukin pijetanmu yang baik, Lang”

sudah kembali tengkurep di atas kasurnya. Ini bukan kali pertamna melihat wanita seksi dalam posisi menantang. Aku bahkan sudah

ku dengan memijat pelan-pelan pergelangan kaki Bu Silvi. Aku berusaha melakukannya sama seperti saat aku memijat ne

n pijatan dan tekanan yang cukup kuat tapi tidak sampai membuatnya kesakitan. Setelah pergelangan kaki, aku pun mulai memijat betis

ku melirik pada nenek, takut kalau pijatanku salah. Namun nenek sama sekali tidak memberi

tan Gilang," puji B

e minyak atau lotion, jadi baru perkenalan aja, belum seluruh

, Mak. Itu saya taruh di meja sebelah tempat tidur, Lang" kata Bu Silvi

ku pelan sambil menuangkan lotion ke telapak tan

lus tanpa cela seperti yang sudah sering aku lihat sebelumnya, namun tetap saja keind

kata Bu Silvi pelan namun sukses membuatku kaget seten

g!" kata Bu Silvi yang kukira sambil m

tatnya. Rudalku sudah tidak bisa diajak kompromi. Entah bagaimana cara menidurkann. Kalau sampai nenek tahu aku ter

tiba-tiba terdengar suara Pak Ardy.

gur. Yang mijit mama kan, Gilang," bala

ijat saya di kamar sebelah, bsa

angkit dari duduknya lalu keluar kamar

ng karena untuk selanjutnya aku bisa leluasa

ijitnya, Lang,” ucap Bu S

terasa jauh lebih nyaman dan rileks, karena aku sendiri merasa tidak sedang diawasi oleh nenek, sehingga tidak terlalu sibuk menyembuyikan selang

ke kain gini ya, Lang" u

Lalu bangkit dari tengkurepnya, turun dari tempat tidur dengan hanya mengenakan g-string dan beha mininya. Kemu

kamar. Dalam keremangan cahaya dari ventilasi, pikiranku melayang mendug

risko. Aku tidak mungkin berlaku konyol mengorbankan nyawa hanya demi bisa menikmati memek Bu Silvi yang belum tentu juga lebih

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka