icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mbak, I Love You

Bab 7 Part 5

Jumlah Kata:1245    |    Dirilis Pada: 29/01/2024

a membuka mata namun hanya sekejap ia kembali menutu

angan hangat itu menggenggam tangannya erat. "Kak, kakak sudah bangun?"

ari mulutnya. Innara memandang ibunya

nita itu lantas berdiri dan menekan sesuatu di samping tempat tidur Innara. "Apa yang sakit,

jadi? Tanyanya lagi dalam hati. Sebelum ia sempat menjawab pertanya

ali Anda ingat?" semua pertanyaan itu Innara jawab satu persatu, kecuali pertanyaan terakhir.

aik saja. Dia hanya masih mengalami shock saja.

rdua dan ibunya duduk di kursi yang ada di sisi kanan tempat tidurnya. "Kakak ma

di, Bun?" tanya

g mengantuk yang menabrak kakak dalam per

. "Cuma kakak. Pengemudi truk itu bahkan baik-baik aja. Gak luka, gak l

irih yang membuat ibunya meman

waktu itu." ucap ibunya kembali meneteskan airmata. "Bunda bener-bener takut kalo Kakak gak buka mata ka

. Buktinya, kakak masih hidup sekar

p airmatanya dengan kasar, meraih tisu yang

saha untuk duduk dari tempat tidurnya dan ibunya membantu dengan menaikkan bagian belakang tempat tidur. Innara kala itu mengernyit

akan meninggalkan bekas luka operasi nantinya." L

hnya hilang-tentunya akan bisa ia samarkan dengan salep luka dan ia juga

aminan kalau begini." Ucapnya liri

ianya dan menyapa tamu sambil duduk membuatnya merasa risih sendiri. Namun yang membuat Innara h

pada ibunya dan ibunya tampak

an wajah dan mengusap airmatanya lagi. "Bunda kenapa?" Tany

ra yang bebas dari infusan. Namun alih-alih bicara, ibunya malah kembali menangis. Innara menger

kan diri, Bun?" Innara meng

pala dan memandang Inn

ai merasa ada yan

epuluh hari." Jawab ibunya lirih

gi perkataan ibunya. Ibunya menganggukkan kepala. Itu bera

. Namun pria itu tidak ada disana. Hanya ada ibunya saja disana, tidak ada siapapun. Mungkin saat ini sem

dengan lantang. Ibunya tidak menjawab. "Bagaimana den

ng membuat Innara kembali mengernyit bingung. Ia sangat tidak suka m

Innara ingin tahu. Namun ibuny

ang menjelaskan." Ucap ibuny

ai dua hari kemudiannya-saat Innara dinyatakan boleh pulang dengan berbagai aturan-Rayka

ya, ibunya dan juga neneknya yang sudah tidak terlalu sehat. Innara bertanya-tan

uah mobil yang Innara tahu merupakan milik Rayka sudah terparkir disana. Hal itu lag

annya. Semuanya terlihat jelas dari foto-foto yang disandarkan di depan

keluar besok?" Azanie memandang Innara dengan dahi berk

ni?" tanya ayahnya pada A

ikahan Azanie dengan Rayka yang pastinya terjadi beberapa hari yang lalu. Saat dimana seharusnya hari itu menjadi hari membahagiakan untu

uanya? Inikah alasan kenapa Ray

n pada Innara seolah menghilang begitu saja? Innara hanya bisa me

ara ayah dan juga adiknya. Ia meminta ibunya untuk mengantark

nya. Tapi Innara merasa hal itu tidak ia perlukan lagi sekarang. Karena jawab

nya kalau Bunda keluar." Pinta Innara dengan

a yang sudah melahirkannya itu meninggalkan Innara sendir

ecewaan dan kesedihannya dengan menangis. Lagi dan entah untu

Innara jatuh tertidur dengan bantal yang basah oleh airmata. Dan berhari-hari setelahnya, Innara m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka