Mbak, I Love You
erdebar dengan sangat kencang. Ia merasa lelah
uanya kembali masuk ke kepalanya. Di dalam taksi, Innara hanya bisa
menyembunyikan rasa bahagianya karena telah menikah dengan Rayka, pria yang dia katakan sudah ia kagumi sejak masuk SMA. Tanpa rasa bersalahn
u juga tinggal di kediaman orangtuanya, meminta pria itu menjelaskan tanpa suara, tapi Rayka malah memalingkan w
Rayka datang mengunjunginya d
u Rayka dengan wajah sedihnya. "Kami menunggu kamu sadar
hari. Dan melihat kondisi kamu, sekalipun bangun kami t
ikukuh kalau pernikahan harus tetap terjadi. Dia berkeyakinan, kalau sekali pernikahan gagal, maka kali kedu
menyalami tamu sementara nanti ijab akan menyusul saat kamu sudah sadar. Dan saat itu,
n idenya. Begitu juga dengan orangtua kamu. Tapi kami tidak punya pilihan lain. Kami men
celakaan dan jatuh dalam keadaan koma
ama tidak mau sesuatu terjadi pada Papa. Mama gak bisa hid
h, dan Mama harap kamu
n Azanie yang dia inginkan tinggal disitu. Dia bersikukuh ingin tinggal disini karena dia mau ada dekat ka
dengan Azanie dan menikah sama kamu? Itu sangat tidak pantas. Kamu akan dituduh sebagai perebut suami ora
g jawab atas Azanie. Buat dia tidak berharap lagi sama kamu. Mama tahu kamu gadis
malah dijadikan tersangka atas sesuatu yang bahkan belum terjadi dan bahkan tidak pernah
ti hatinya. Disaat Innara sedang mencoba untuk membenahi perasaannya dan membuat rencana untuk dirinya s
antui pernikahan aku sama Mas Rayka?" Tanyanya tanpa basa
h adik sambungnya den
au benci sama aku. Tapi sebagai istri, aku tetap harus waspada dan sejak awal harus mengantisipasi kalau-kalau kak
pandangan pada kaki Innara yang berbungkus selimut. "Itu hanya patah tulang, dan kakak akan kembali normal. Tapi aku gak bisa menunggu sampai
ara marah, kesal dan kasihan. Tapi ia tidak bisa mengutar
perti itu pada dirinya. Alih-alih merasa bersalah dan meminta maaf, Azanie malah menuduh In
sudah punya rumah sendiri." Lanjutnya dan dengan cepat menambahkan. "Bukan rumah hadiah Papa ataupun mertuamu,
sini juga, karena seingatku, ada rumah lain yang bisa kalian tinggali setelah kalian menikah, rumah yang dulu dibang
ang licik yang akan mengambil milik orang lain. Lagipula laki-laki di dunia ini bukan hanya suamimu saja. Banyak laj
lah dan merasa ketakutan seumur hidup karena apa yang ada di dalam genggamanku bukan mili
mencintai
ini, Zanie. Perasaan seseorang bisa berubah hanya dalam satu jentikan jari
mengendalikan perasaannya. Jadi sebaiknya kamu menjaganya dengan baik. Ikat dia dan pertahankan dia terus
nie yang masih menatapnya dengan wajah memucat dan amarah yang memuncak. Jelas, ucapan Innara memang ditujukan untu
Juga karena mempertimbangkan perasaan kedua orangtuanya. Tapi sekarang, karena Azanie sendiri sudah terang-teranga
ggal bersama nenek mendiang ayahnya. Keduanya jelas menolak permintaan Innara karena kondisinya ya
ah sama Bunda. Innara juga gak bisa terus mener
n Innara langsung mematahkan apapun
a memang gak jodoh, itulah kenapa Allah membuat Nara seperti ini. Dan Bund
Innara sudah meyakinkan dirinya bahwa dia memang bukan jodoh Rayka meskipun hatinya belum se
orang lain, tapi demi kebaikan Nara sendiri. Nara perlu waktu dan Nara perlu membuat semua orang yakin ka
" Ibunya kem
uknya. Tapi Inanra tidak mau ayahnya memiliki beban perasaan seperti itu. "Nara sayang saya Ayah, sama Bunda juga. Nara juga tahu kalau kalian sayang sama Nara. Janga
ng disalahkan atau dicurigai. Nanti, setelah keadaan sudah memba
yah bahagia karena kamu yang bisa menjadi bagian keluarga ayah. Jangan ragu untuk bicara sama ayah kalau kamu butuh, ya?" pinta ayahnya
g ibunya. Mereka hanya tinggal berdua karena ayahn
gini juga kan, kak? Kakak baru aja balik kesini dan tinggal disini, masa iya kita harus pisah la
akan sembuh dengan cepat, Bun." Ucapnya dengan senyum lebar yang berusaha ia tunjukkan. "Nara akan s
ak
mohon
nya diijinkan untuk tinggal bersama