Mbak, I Love You
ahun k
sibuk dengan pekerjaan di rumah sakit. Dan ayahnya juga selalu ada di rumah setiap akhir pekan karena dia memilih untuk menghabiskan
umah baru yang lebih besar dari rumah yang selama ini Innara dan ibunya tinggali. Innara diberikan kamarnya sendiri, begitu juga
aik. Beliau tidak pernah membedakan Innara dan Azanie. Dalam segala hal beliau selalu berbuat adil. Jika salah satu diantara
lama itu masuk akal dan bisa dipenuhinya-maka beliau akan mengabulkannya. Dan ketika permintaan Innara ataupun Azanie
telah ibu Innara kemudian hamil da
an mencintai anak bawaannya saja atau hanya akan mencintai ibu Innara saja tanpa memedulikan Innara sama sekali.
ungnya yang saat itu masih duduk di bangku SD masih bersikap manis dan bahkan sering bermanja padanya seolah mereka adalah adik kakak kandu
itu tampak enggan menyapanya. Fakta bahwa ia tidak pernah mengatakan hubungannya dengan Azan
berkunjung ke kediaman Innara. Dan sampai saat sebelum Azanie masuk sekolah, gadis itu masih bersik
at di sekolah. Dan ia tidak keberatan akan hal itu. ia yakin kalau Azanie akan datang pada
tanya tentang bagaimana sekolahnya, dia selalu bicara seolah hubunga
menikmatinya sebagaimana anak seusianya. Ia bergaul dengan teman-temannya. Ia sesekali ikut nongkrong di café bersama mereka diluar kerja kelompok d
gat nasehat ibu dan juga neneknya supaya dia lebih fokus dulu pada urusan pend
kan. Kalau Nara berkencan, memang saat itu semangat Nara untuk belajar pastinya menjadi tinggi. Apalagi kalau pac
hilangan semangat belajar karena patah hati. belum lagi saat tahu kalau mantan pacar Nara pacaran
sungguh dulu. Nanti kalau Nara kuliah, Nara mau kencan sama sepuluh orang sekaligus juga Bunda g
di dunia ini, tapi kamu harus takut kalau kamu kehilangan kes
kedunia. Bukan berarti jodoh gak usah dicari, jodoh juga gak bakal datang sendiri kalo kamunya gak pernah keluar rum
begitu, karena perempuan itu, entah dia cantik atau tidak, entah dia kaya atau tidak, entah dia sempurna sec
ang baik dan terbaik, maka kamu pun h
buat Nara, maka Nara pun mulai sekarang harus mulai menjaga diri Nara supaya nanti saat dia sudah
ntinya bakal jadi suami di masa depan. Ngapain juga sih jagain jodoh orang, yang ada malah sakit hati
beberapa pria yang datang mendekatinya. Bukan hanya teman satu sekolahnya, tapi juga ada beberapa pria yang ia kenal dari me
i pekerjaan yang datang padanya dan pada ayahnya untuk menyatakan keseriusannya pada Innara. Tapi I
. Namun tidak demikian halnya dengan Innara. Karena ia memiliki ketegasannya sendiri. Ia menolak untuk berkencan den
emutuskan untuk mengejar prestasi supaya bisa membanggakan kedua orangtuanya
para pria di sekolah mereka. Hari ini dia dekat dengan si A, besok dia dekat dengan si B, dan besoknya lagi, dia suda
takut sendiri jika adiknya itu pulang sekol
dengan adiknya itu, sekedar mengobrol supaya Azanie bisa lebih mawas diri dan berhati-hati dengan para pria. Namun bukannya menerim
mata berapi-api memandang Innara. "Lagipula apa salahnya menikmati hidup, toh ini hidup Zanie, Zanie yang menjalani
t kamu kemarin pulang dijemput mobil, dia pasti anak kuliahan kan? Kamu seharusnya berhati-hati, pergaulan anak kuliahan i
ja enggak, pake so-so'an ngasih peringatan. Harusnya kak Nara itu ngac
dan Zanie juga menikmati hidup Zanie yang sekarang." Ucap gadis itu yang
sama Bunda sama Ayah. Zanie gak suka ya
mar ditutup dengan kasar di depan wajahnya. Ia hanya bis
yang mereka lakukan dengan kondisi pintu kamar terbuka. Tapi wanita berusia pertengahan e
r sana. Jadi kamu gak perlu cemasin adik kamu sampai segituny
a yang kini sudah menjadi mahasiswa di sebuah kampus bergengsi di Jakarta. Pria yang seminggu lalu mengatakan bahwa dia menyukai Innara sejak mereka masih satu sekolah dan mengatakan dia
nnara dengan tatapan menantang. Sementara Innara memandang Aldy dengan dahi mengernyit her
annya dengan Azanie tidak akan pernah me