Mbak, I Love You
adapannya dengan ekspresi memelas, seolah
k permintaan Papa, Ra." Lanjutnya masih dengan nada memelas. "Papa sakit waktu itu, dia takut m
saat aku kalah suara? Mama dukung keinginan Papa, aku bisa apa, Ra?" Ucap pria itu lagi seraya mengusap wajahnya dengan kasar. Hal
ng ada di sisi kiri Galih itu dengan sudut matanya tanpa terganggu
ama bilang dia akan bantu aku supaya kamu mengerti dengan keadaan. Tapi kamu
eh untuk melihat wajah si perempuan dan melihat ekspresinya, namun ia sekuat hati menahan diri untuk tidak melakukannya. Yang jelas, ia semakin tertarik dengan keadaan ini. Karena pikirnya t
percaya. "Kamu manggil aku, Ka?" Pria itu
u dengan panggilan yang aku gunakan sebelumnya. Lagipula, usi
pernikahan tidak jadi berlangsung sebab si pria menikah dengan
jak tadi memeluk cangkir kopinya. Dan saat melihat gerakan tangan si pria, si perempuan
ali menarik tangannya dan men
enjelasan aku." Ucap pria i
rempuan lirih. "Tapi apa yang akan berubah setelah itu?" Tanyanya dengan kepala sedikit terangkat yang Ha
ngelakuin itu semua karena ter
mata Allah, di mata hukum, di mata semua orang." Lanjut si wanita yang me
telah setahun kami menikah.
" Tanya si perempuan lagi yang dijawab anggukkan si pria. Si perempuan terdengar mendengus tak an
a.
nya yang di jawab anggukkan si pria. "Maaf, Ka. Tapi ak
a.
si perempuan dengan nada dingin. "Aku sudah tidak bisa lagi percaya waktu. Aku sudah berhenti percaya pad
Azanie, itulah yang aku yakini sekarang. Sementara jodohku, aku yakin Allah akan
pada diriku sendiri bahwa kamu bukan yang
aih tangan si wanita yang entah sejak
tetap menyayanginya. Dia gadis yang manis dan baik pada dasarnya, jadi perlakukanlah dia sebagai ratu sebaga
rang berspekulasi tentang aku. Sekalipun kamu yang datang kesini,
orang yang menggodamu. Ingatlah bahwa disini akulah yang dianggap
g-orang tunjukkan, jangan sampai mereka juga menatapk
lah." Ucap si perempuan yang kemudian berdiri dan Halil mengernyit saat me
unya dan menggenggam pegangannya sebe
lengan pendek dengan panjang rok di bawah lutut. Dan Halil bi
Pernikahan tetap berlangsung, tapi mempelainya diganti? Se
k frustasi dan bahkan menendang udara karena marah. Sebagai sesama laki-laki Halil bisa merasakan frustasi
duduk bersandar nyaman sambil melipat kedua lengan di a
juga punya banyak drama." Ucap Halil sambil terkekeh geli, mengingat kisah cinta yang dialami ole
menjawab pertanyaan Halil. "Jadi, loe mau balik kerja k