Dunia Baru Alyssa
entasikan materi yang telah ia siapkan sesuai dengan silabus yang dibuat jauh sebelum sekolah aktif kembali. Pak Re
ana kalian?" kata Pak
bell masuk dia tidak ada di kelas, jadi sebagai ketua kelas, saya be
a sudah tidak tau lagi harus membuat alasan masuk akal apa untuk keterlambatan dirinya dengan Alyssa. Jika dia terlambat seorang diri mungkin s
atas keterlambatannya. Maka, mau tidak mau Debo mengatakan yang s
ampun dia pelu
ali masuk sekol
usil teman-teman kelas. Mereka bahkan tidak segan-
ese! sungut Via sambil mengacung-acungkan sebuah tinju
teman, kalian tidak membiarkan Alyssa berjalan seorang diri, A
n Alyssa sendirian keluyuran di area sekolah yang belum pernah dikunjungi sebelum
sekolah, Debo bisa membantu kamu mengenalkan sudut-sudu
dia hanya mendengar kalimat terakhir Pak
, ya. Terlambat masuk kelas itu, kalian yang rugi loh, karena B
-motif yang ia contek dari buku pedoman miliknya, guru seni ini begitu lihai tangan dan mul
it ber
ada di depannya. Para siswa sibuk mencatat apa yang Pak Reza tulis di papa
pertanyaan!"
ng belum dipahami?" t
utkan pelajaran mending sisanya buat perkenalan saja, Pak," ujar s
Pak!" dukung
lain, mending bantu Bapak membuat kelompok belajar.
ejibun ketika Pak Reza membentuk kelompok belajar. Gloria mulai memb
Larissa, Bagas Rahmat, Denis Prasetya, Alyssa Nur Anisa," s
ja!" rajuk Gloria mendapati diri
Shilla Marina, Mario Santoso,
dengan kelompok 6 sebagai kelompok
Tapi, bukan sekarang. Karena, Bapak harus keluar lebih awal, ada sesuatu mendesak yang tidak bi
ong. Wajah lusuh itu berubah ceria seketika mendengar penuturan
eh keluyuran, guru piket akan beroperasi di sekitar kelas i
" seru pa
si duduk mereka, ada yang duduk lesehan di depan papan tulis, ada yang duduk di meja, serta ada yang membentu
eru Via bersemangat, ia memandang Al
hmu gimana?" ucap Via setelah membuka halaman 10
aget. Dia memandang Via heran,
kenal, Lyss. Kita kan
Ummi aku
aki Debo dan Bagas yang duduk b
ghentikan aktivitas saling ber
bet banget tinggal ma
an Bagas datang ke
ssa menggeser duduknya sampai benar-benar terpojok di tembok. Dia mulai kesal d
il menarik lengan Bagas, Bagas menahan
yssa semakin panic, sedangkan Via bersikap biasa saja dan menunggu siapa di antara Debo dan Bagas yang a
terlihat lesu namun tetap
nggak?!" Debo bersi
i duduk di meja Via dan Alyssa. Namun naas untuk Via, bahunya menjadi tempat Bagas terhempa
kesempatan ban
ian, nih?
tt, enak ng
kungan untuk hubungan mereka semua terlontar dan didengar jelas oleh Bagas dan Via. Keduanya jadi kikuk. Debo nyengir tak jela