Dunia Baru Alyssa
n batinnya. Banyak pasang mata melihat Alyssa heran. Penampilan Alyssa yang tak ada duanya itu, begitu menyita perhatian. Alyssa te
i taman itu, dia cari tempat yang tak terjangkau mata memandang. Dia duduk di balik pohon cemara yang menjulang tinggi. Suasana teduh dan sejuk sed
bukan muhrimnya! Apa dengan ikatan pacaran mereka sah? Islam mana yang mengajarkan seperti itu? Bahkan mereka tidak malu bermesraan di depan umum! Astagfirullaha
baru ini, bayang-bayang kegiatan positif di pesant
iiiinnnn
rhatikan sekelilingnya kemana kaki harus melangkah? Di mana letak kelasnya? Dia tak tahu. Dia berjalan ke arah di mana tadi berlari hingga d
Alyssa gelisah, yang tadinya banyak siswa berlalu lalan
n kelas bertulis XI IPA 1, hanya berjejer bangunan bertulis Lab IPA yang terdiri dari 3 ruangan.
lamat-lamat. Orang itu berada
dari celana, tidak ada ikat pinggang, tidak ada dasi dan memakai sepatu olahraga saat bukan jam olahraga. Dua
i kanan dan kiri belum terdeteks
olahraga. Lelaki yang dipanggil Rik itu menggeleng pelan. dia menarik lengan lelaki
da kamuflase Bu Jannah si guru BP. Guru itu suka menyamarkan dirinya supaya tidak mudah ditemukan oleh siswa,
iat tuh dia pake putih abu-abu," ucap lelaki
i bersepatu hitam. Mereka bertiga tergesa-g
rsepatu hitam-muncul warna kuning-kode kelas untuk kelas sebelas. Alyssa berdiri dan mulai me
lurus hingga terbentang di sana halaman belakang sekolah. Ratusan sepeda motor terparkir rapi d
yang mereka gendong melayang ke luar pagar. Dua orang membuat tangga dengan punggungnya. Satu orang naik
ki itu menunjuk-nunjuk Alyssa dari kejauhan. Alyssa yang menyadari itu langsung bersembunyi di balik tong sampah besar. Dia ngeri dengan tatapan itu. walaupun
💝
tin mengusir mereka karena sudah masuk jam pelajaran. Ketiganya berjalan pelan menuju kelas
r? Sekolah kitakan luas banget," kat
epan ada peta sekolah kita, kan. Aku rasa dia udah ada di kel
selalu sedia ketika dipanggil ke ruang guru atau berinisiatif sendiri untuk membantu guru terutama ketika harus mengumpul
ung jawab sekali," goda Via.
amu, Vi. Eh, si anak b
bisa jadi dia udah nyampek kelas
lian mau
ah, kamu ngga
renung
Debo serta-merta menyodorkan tumpukan buku itu ke tangan Via, hingga Via kelimpun
kamar mandi. Via komat-kamit membuat sumpah serapah untuk Debo. Walau begitu tidak ada benci y