DIBUANG MANTAN, DIKEJAR CEO SULTAN
AK
, Aruna! Kau pikir ka
ap nanar pada sang ibu tiri. "Bu, aku tidak mu
a Ishak menyukaimu dan keluarga itu bisa menolong kesulitan keuangan kita! Aku tidak mau tau. Ming
u.
lesai berkata, Lisa membalikkan tubuh, mengambil
da sandaran sofa dan berusaha dudu
ikatakan oleh i
kenal sejak Aruna SMA itu, memang mengejarnya. Aruna
tahun lalu. Bagaimana bisa ibu tirinya menjadikan
boros? Menghabiskan sedikit demi sedikit
saudara tirinya, Fer
agi oleh ibunya? Sekali-kali m
Tuh
kebangkrutan perusahaan karena penipuan oleh asisten
mbekas merah. Perlahan ia bangkit dan berjalan
epi tempat tidur ayahnya yang menempati kamar kecil di
erlelap, Aruna memanggi
k terbangun oleh panggilan Aruna. Arun
ta bantuan Julian. Ia mengeluarkan ponsel
... J
a kau sibuk mengurus makan malam ayahmu. Ada apa
k berkata, namun Julian di sebe
an kau meneleponku, Aruna. Ada suatu
pakah ada sesuatu yang penti
k, aku sudah pulang dari kant
annya den
ng tentang kita
e
rbu hati Aruna. "Ada.. apa tentang
na, sebenar
penting, lebih baik kita bicara secara langsung," Aruna dengan gugu
perti hendak menunda Juli
ul
'Baiklah. Apa kau bisa keluar? Kita ketemu d
lang. Tidak ada yang menjaga ayah di rumah," ujar Aruna bin
erlalu jauh, kita bertemu di Plaza Amerta dekat kantorku saja. Ka
h, ada coffee shop cukup enak d
O
apa kalimat penutup. Namun rasa gelisah yang
nyaman di hatinya ini, semata-mata karena perintah
rinya pada keluarga Ishak untuk m
ng ke Plaza Amerta sepulang kerja. Langkahnya terhenti di depa
artifisial yang ditata cantik di bawah jendela. Ia memesan Iced M
mengenakan setelan kemeja berwarna dadu dipadu celana katun berwa
mbalas lambaian pria itu. Namun tangannya terhenti
nyata, berjalan di belakang pria itu. Raut wajahnya tampak datar namu
amun ia memilih membalas senyuman Ferli, saudara tirinya, lalu me
ggu lama, kan?"
ku pesankan juga? Vietnam drip?" Aruna menawarkan dengan senyum
Kami tidak aka
ning Aruna
ung saja bicara intinya," sahut Julian lalu duduk s
ngerti mengapa Julian seolah mempersilahkan Ferliana duduk di sam
agu. Meskipun belum bisa menebak apa yang akan dibicarakan ke
bersama selama lima tahun. Kita m
up b
esai," sergah Julian. "Namun ada masa memang
?' batin Ar
i kekhilafan," Julia
bingungan. Ia bisa menangkap sorot acuh namun juga
limat berikutnya akan terucap
a sudah saatnya kita sudahi hubungan