DIBUANG MANTAN, DIKEJAR CEO SULTAN
kannya terasa kering dan perih. Napasnya p
melanjutkan hubu
k..." Aruna mencoba menahan dentum jantungnya yang menghentak sa
mikirkan ini matang-matang dan aku memutus
akan membuang tenaga percuma pada Julian. Ia lalu menol
ni, Fer? Kau tahu Julian adalah kekasihku dan kami akan bertunangan. Tiba-tiba Julian memutus
engaja. Aku tidak bermaksud seperti itu. Itu hanya
a katamu?" Darah dalam tubuh
tidak berdaya seperti itu? Di mana semua kekuatan dan kegara
pelukan kekasihku? Kau merayunya? Begitu buk
ketakutan. Tangan kanannya meraih kemeja Julian
gan kasar p
membesar. 'Kasar?? A
nya! Tapi kali ini dia keterlaluan. Bertingkah s
mat Aruna. Alisnya bertaut menand
ul
ku harus bertanggung jawab pada Ferli
apakah..." Aruna melempar tatapannya pada
." Ferliana t
akan cepat ia menghampiri dan menarik lengan Ferlia
engunjung sekitar mereka menoleh dan mulai m
Ferliana. "Ternyata benar kata Ferliana, kau adalah gadis yang kasar. Selama ini kau bersikap seo
perangah. Tubuhnya
liana. Dan kamu!" Julian menunjuk muka Aruna. "Jangan sampai a
s meninggalkan tempat itu. Ferliana yang berada di belakang Julian, men
nghilang dari pandangan Aruna
da dipenuhi rasa dingin yang membuat p
Julian meragukan dirinya? Apa Julian tidak mengenali dirinya selam
ongan memori indah dirinya dengan Julian bertahun-tah
ekat dengannya untuk menumpahkan
hi keperluan dalam rumah mereka, meski tak seberapa. Hanya Julian yang
harus berakhir sepe
ITTT
rik kuat, nam
UU
t lolos dari mulut mung
mendadak dan kini terlihat mobil sedan dengan logo sep
at mobil yang ditaksir memiliki harga dengan sembil
erwarna marun yang ia kenakan, ia berjalan gusar
ialan terjadi beruntun hari ini?" keluh
u sen-nya. Hari ini mood-nya telah berantakan karena kejadian dengan Julian. Ia tak
kan, Aruna melangkah menuju pintu sisi pengemudi. Sedikit membun
ada
ela itu. Namun sang pengemudi tampak tidak menggubris.
il. Sepintas terlihat bayangan pria di balik kemud
ra-gara Anda ngerem mendada
n mulus kaca terse
tanpa menoleh pada Aruna. Membuat dara
aja diberesin dengan uang??" sewo
cafe tadi, masih menyisa. Dan kini ia harus berhadapan dengan o
u pikir, Aruna
ikan lagi, emosi
belok kanan. Atau sen kanan tapi melipir ke kiri. Anda itu ngerti
jeritan seorang anak me
lnya ia sedari tadi tidak meliha
nak itu terdengar lagi. Suara anak perempua
terlintas dalam pikir
riga dengan mata membesar. Ia memaksa melongok