icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DIBUANG MANTAN, DIKEJAR CEO SULTAN

Bab 6 Penculik Anak

Jumlah Kata:1085    |    Dirilis Pada: 20/01/2024

erhenya

a was was. "Duh... apa jangan-jangan suara 'penghuni' toilet ini?" Aru

tok

di situ..." Suara kec

dengarannya. "Itu...

Mau minta

suara anak kecil

udah lama di sini

n kening. "Apa kam

Kak

dari bilik toilet. Ia lalu beralih ke pintu

.." jawab

mendorong pintu toi

Terdengar suara k

ya..." jawab Aruna sambil ter

sak. Nanti kebuka pin

n kan biar kamu b

ga

ikan dorongannya pada pi

u. Aku ga mau ke

u ke

rdiam tidak

rlahan. "Dek, malu kenapa? Kalau kakak

sejurus kemudian, ana

angan bilang

Kakak

gak boleh ke

tawain," jawab Aruna ya

njeda kalimatnya. "C

bayar pakaian dalam anak dan satu legging

mau keluar itu, ternyata telah membasahi celananya

bali ke toilet tempat anak itu mengu

akaikan celana dalam dan juga mengganti legging ya

engatakan berusia enam tahun dan be

namamu

empat jari Aruna saat menyusuri gerai demi gerai. Sesekali ia menoleh ke a

k," puji Mai

tik, Mai juga cantik

ra terdengar keras diiringi sentakan kasar

meng

n kekar seseorang. Ia menoleh cepat pada

n tak sopan!" seru Aru

rlembar-lembar uang berwarna merah sebelumnya

emana anak saya?

t ia berbalik dan melihat pria ya

dalam pelukannya dengan sebelah tangan, tanp

lengannya dengan keras. Namun cen

Una. Kak Una tadi u

eh pada putrin

epala mungilnya. "I

geratkan rahangnya. Ia menoleh pad

Lalu ia menurunkan Mai dari gendonganny

ya pada orang asing. Jangan sembarangan ikut dengan orang a

pi.

ng pria itu tetap d

upa, Yah

ingat selalu pesan ayah itu karena hal i

ku dan dingin..." celutuk Aruna yang

itu pada Aruna. Namun Aruna kali ini menatap bal

salahan yang terjadi. Jangan langsung menghakimi

iri untuk membela diri?" imbuhnya lagi masih denga

tkan raut tidak suka atas kalimat Aru

mun ia tersentak tatkala mendapati kedua mata jer

ai...?" tanya gadi

detik lalu menggelen

Ayah hanya sangat khawatir mencarimu kemana-

enar khawatir. Aya

dengan duo anak-ayah tersebut. Tapi Aruna tidak terlalu y

erhatikan ayah dan

ta pria itu dari yang semula sangat dingin dan tajam

at. Teringat ayahnya yang begitu menyayangi

ata mencoba menjelaskan mengapa ia tadi menin

tangan Ayah, tapi Ayah nyuruh aku tunggu terus. Aku sudah gak tahan pengen

h bersalah menampak

lnya celanaku basah. Aku udah ga tahan ta

na. "Untung ada kakak Una di sebelah.

ngan sang Ayah memeluk gadis kecil itu dengan erat. "Maafka

u tanpa sadar lepas begitu saja dari mulut Aruna d

ua menoleh

mengutuk dirinya yang keceplosan meru

canggung Aruna membalikkan badanny

... T

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Diumpankan2 Bab 2 Keputusan Sepihak3 Bab 3 Menumpang4 Bab 4 Ayah Aruna 5 Bab 5 Bertemu Lagi6 Bab 6 Penculik Anak 7 Bab 7 Tamu Agung8 Bab 8 Pria Itu Si Bos Besar 9 Bab 9 Harus Bertahan10 Bab 10 Soal Hutang11 Bab 11 Brahmana Agha Dananjaya12 Bab 12 Melacak13 Bab 13 Makan Malam14 Bab 14 Tekanan15 Bab 15 Teridentifikasi16 Bab 16 Kencan Buta17 Bab 17 Risau Dan Panggilan 18 Bab 18 Dibawa Memenuhi Panggilan19 Bab 19 Penawaran20 Bab 20 Keputusan Bersyarat21 Bab 21 Keluar Dari Rumah22 Bab 22 Kemarahan Lisa23 Bab 23 Resign Dari Niskala24 Bab 24 Seorang Penolong25 Bab 25 Memasuki Pekerjaan Baru26 Bab 26 Maira Gavaputri27 Bab 27 Doa Sang Ayah28 Bab 28 Hari Bersama Maira29 Bab 29 Pesona Sesaat30 Bab 30 Sengsara31 Bab 31 Bertemu Diya Lagi32 Bab 32 Tanda Terima Kasih Maira33 Bab 33 Rasa Yang Aneh34 Bab 34 Insiden Di Walk In Closet35 Bab 35 Mendapat Tumpangan36 Bab 36 Tamu Tak Diundang37 Bab 37 Merenung38 Bab 38 Ada Apa Dengannya 39 Bab 39 Kegelisahan Aruna40 Bab 40 Kedai Kopi Dan Hal Absurd41 Bab 41 Ruangan Kosong42 Bab 42 Bukan Salah Langkah43 Bab 43 Ungkapan Tulus44 Bab 44 Hal Yang Terasa Melegakan45 Bab 45 Berita Baik46 Bab 46 Satu Beban Yang Terangkat47 Bab 47 Surat Perjanjian48 Bab 48 Perjalanan Dadakan49 Bab 49 Siapa Sudi Berkencan Dengannya 50 Bab 50 Jangan Ganggu Anggota Keluarga Saya 51 Bab 51 Seseorang Dan Sesuatu52 Bab 52 Suapan Spontan53 Bab 53 Reuni 154 Bab 54 Reuni 255 Bab 55 Ditanggung Semua56 Bab 56 Semua Kesialan Karena Dirinya57 Bab 57 Gangguan Di Toilet58 Bab 58 Teman Baik59 Bab 59 Apa Hubungannya Dengan Dananjaya 60 Bab 60 Ternyata Bukan Ayahnya 61 Bab 61 Senyuman Di Pagi Hari62 Bab 62 Surat Pemecah Persahabatan63 Bab 63 Insting Brahmana64 Bab 64 Insiden65 Bab 65 Pangeran Penyelamat66 Bab 66 Bukan Perhatian Khusus67 Bab 67 Kebencian Yang Sama68 Bab 68 Berita Sangat Baik69 Bab 69 Bingung Mencari Hadiah70 Bab 70 Menghantui Demi Kopi71 Bab 71 Nyonya Arogan72 Bab 72 Permintaan73 Bab 73 Rasa Yang Aneh74 Bab 74 Memberitahu Sesuatu Tentang Aruna75 Bab 75 Kedatangan Paman76 Bab 76 Akhirnya Berkenalan Dengannya77 Bab 77 Sedih Di Tahun Yang Sama78 Bab 78 Makan Malam Bersama79 Bab 79 Kejutan Di Depan Pintu80 Bab 80 Amarah Tak Terkira81 Bab 81 Rasa Sakit Yang Tak Terhindarkan82 Bab 82 Dia Sekretaris Saya83 Bab 83 Rencana Dimulai84 Bab 84 Sesuatu Tentang Aruna Lagi85 Bab 85 Berita Remeh Sebagai Penentu86 Bab 86 Muncul Lagi87 Bab 87 Foto Dari Masa Lalu88 Bab 88 Penyelesaian Secara Tuntas89 Bab 89 Ternyata Dia90 Bab 90 Menemuinya Di Tempat Menakutkan91 Bab 91 Sesuatu Yang Menjadi Jelas92 Bab 92 Sebuah Permintaan93 Bab 93 Untuk Membayar Hutang Janji94 Bab 94 Terasa Gerah95 Bab 95 Sesuatu Yang Baru96 Bab 96 Panggilan Cabul97 Bab 97 Sayang Dan Sayuran98 Bab 98 Tuan Dananjaya99 Bab 99 Cucu Kebanggan100 Bab 100 Mendatangi Syam