DIBUANG MANTAN, DIKEJAR CEO SULTAN
palanya dengan cepat ke arah Aruna hingga m
camata hitamnya, namun Aruna bisa merasakan ras
lik lagi menengok ke arah kursi belakang. "Mai, ten
ahhhhnngg!!" Jeritan dan tangisan la
dalam, sedikit merasa bersalah karena sempat menudu
eting. Ayah harus seger
terdengar lebih kencang. Bahkan terdengar kaki anak itu mengh
ak tak berdaya. Berusaha menenangkan sang anak, namun yang d
"Saya bantu Anda. Kalau saya ketuk tiga kali jend
ut. Entah tanda tak paham, atau tanda
k menghiraukan ekspresi rumit pria i
hnya ke jendela di belaka
lu mengetuk berirama p
i dengan irama yang sama. Aruna melakukan lagi, setelah beberapa de
i di jendela. Kepalanya meno
bisik Aruna p
u tetap mengikuti arahan Aruna dan menekan sebuah
enempel dengan jari jempol. Begitu pula dengan tangan satunya, hi
erdeham
ya hingga terdengar seperti suara anak kecil. Sementara tangan kanannya ia gerak
ara yang nangis..." kali ini Aruna memberatkan suaranya dan ta
ma aja suara ribut," tangan kanan
oho..." tangan kiri bers
terdengar, perlahan lenyap lalu berg
g ketawa??" tangan
ketawa barusan?" ta
t yang agak serak,
sia
awab anak it
bagus! Aku Obi," tanga
Aruna bergerak. "Kita k
ya
a Maira tersebut melupakan tangisannya. Anak itu tergelak dan menjawab riang pertany
yah mengingkari janjinya untuk datang melihat pertunjukan kelasnya tadi siang. M
sepakatan antara anak dan ayah itu. Maira mengik
membebaskan sang pengemudi mobil sedan hitam
ra yang tampak tersenyum memeluk tas ransel b
g perlu saya ganti," suara bernada perintah pria itu menghentika
nama tersebut. Namun belum lagi tangannya dengan kuat menggenggam
ang sama sekali belum sempat ia baca ters
uh... sumber dana bengkel ku! Tungg
elah masuk ke dalam se
mata sendu menatap selokan yang telah menenggelamkan sempurna kart
rgerak sayu dan menatap pilu pada lembaran kartu nama yang telah beruba
us mengatasi patah hatinya oleh Julian, ia juga akan berjibaku dengan jam-jam lem
elaskan apa yang sesungguhnya
kan motor pada temannya, ia mendat
menyukaiku," jawab Ferliana santai sambil meny
ng menjalin hubungan denga
ah.
nya. "Apa kamu ngga punya hati, menjalin
odaku terus," j
au menggoda calon tunanganku dan bahkan melempar dirimu
rnah ngurus diri sendiri apalagi ngurus dia. Kamu sibuk dan gak punya waktu buat dia. Jadi wajarlah,
Aruna m
an bercampur amarah yang sejak tadi mulai membakar dirinya. "Untuk kalian
rbuka diiringi ben
ajam pada Aruna. Langkah-langkah lebar membawa dirinya mendekat pada
n. Tangannya berusaha memegangi ramb
di untung?!" bentak Lisa kasar. "S
sin B
ma kasih karena kami membiark
ntih Aruna terus meringis
idak tahu terima kasih seperti tadi, kamu dan ayahmu yang t
angsung menghempas tangan yang me
nikah dengan Anton. Lupakan Julian. Aku tidak mau la
a te
u dan ayahmu, menumpa