DIBUANG MANTAN, DIKEJAR CEO SULTAN
ini. Entah ke berapa kali Aruna menghela napas, karena saat ini Aruna harus merelakan tab
. Apabila Aruna tidak membelikannya, ia a
ah Aruna. Namun entah kapan dan bagaimana, kepemilikan
ke luar dari rumah, namun Lisa masih membutuhkan Aruna untuk meng
t dikuasai pula oleh sang ibu tiri, untuk keperluan dirinya sendiri beserta putriny
ahnya bisa tinggal di sana, namun Aruna harus bersedia menjadi tulang
pa ngga sedikit nurunin standar kosmetik mereka sih? Astaga…” Aruna tak henti-hentinya
anya ada di Plaza ini dan di satu Plaza lain yan
terendah dan termurah, namun tetap saja bagi Aruna, kosmetik dengan
’ alias tiruan, namun hingga saat ini, Aruna tak
elihat outlet yang hendak dituju berad
ngkahkan kakinya, suara p
menjawab telepon dari ibu tirinya. Tanpa menghentikan langkah, ia menjaw
u
n besar dari dirinya, menubruk bahu kiri Ar
it plaza. Alisnya bertaut dan memeriksa keadaan ponselnya.
g yang baru saja menabraknya berjalan melewati
rang itu, Aruna bergegas menyusul dan m
ak sih? Kamu habis nabrak orang lalu melengos
runa. Aruna mengernyitkan kening mendapa
t dengan mata bermanik hitam pekat serta hidung mancung sempurn
berdeca
ngin dan tanpa ekspresi, yang me
rgagap.
eluarkan dompet dari saku celananya. “Tidak per
uluh lembar kertas berwarna merah dengan gamba
abar pada Aruna yang ma
apa
engeluarkan beberapa belas lembar kertas merah l
pria itu tanpa konfirmasi. Apa dia pikir, Aruna sedang berdagang? Meski lembaran
u,” tukas pria itu sedikit kesal. Kontan saja
ri sopan santun?” jari telunjuk Aruna teracung di depan wajah pria itu. Meski ia harus
nyitkan dahinya. “Buka
pa
ini, waktu saya jauh lebih penting.” Berkata demikian, ia meletakkan berlembar-lembar ua
amun pria itu terus berlalu ta
una bergegas memungut uang tersebut tatkala menyada
urung menuju outlet kosmetik tujuannya. Ia melang
duduk di atas kloset tertutup. Ia memandangi lembaran merah yang kini ada di
Tiga… Dua p
ertahan. Ia langsung menutup mulutnya
ngga sampai tiga menit, aku dapat uang du
Sehari bisa dapat berapa nih…” desisny
ambil duit dari orang arogan dan gak punya sopan santun s
rti kamu iya iya aja sama kelakuan sombong kaya gitu,” mo
ntuk membeli kosmetik pesanan ibu tirinya. Seh
bertentangan den
tujui tindakan angkuh dan tak sopannya itu, kan?
ri itu berlangsung, sebuah ketukan kec
g di sana… Bisa