icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dunia Pelita

Bab 7 Pulang

Jumlah Kata:1204    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

i-pagi lo udah nyuruh anak

dhim yang tampak duduk dengan tangan terlipat di atas sebuah peti kayu yang ada di

berbagai peralatan latihan bela diri, perkakas bengkel, meja-kurs

cari tempat duduk di meja-kursi yang ada di sekitarny

g membuat Aldo dan pemuda-pemuda yang datang be

" Aldo bertanya m

karena ada urusan di rumah. Dan sekarang, tujua

tepat di samping Aldo dengan nada terkejut dan panik. Yang lain juga la

ripsi gue gimana kalo gue tinggal?! Gue udah kuliah s

ghela napasnya lega. "Syukur kalo gitu, Bang. Gue ngg

asib anak-anak yang lain kalo nggak ada lo di sini." Aldo menimpali. "

Baliknya bisa molor b

langsung manggut-ma

ep rukun dan jangan ada yang berantem sama geng motor lain. K

yang ada di sana me

rumah singgah bisa ikut. Kalau perlu, ajak juga anak jalanan yang lain. Anak-anak seperti mereka pantas bermain dan mendapat pendidikan di sela-sela waktu mereka nyari duit di jalanan. Sesulit apa pun keadaan yang memaksa mereka jadi d

berkacamata yang memiliki nama

astiin anak-anak bisa main dan belajar sama-sama pas Jum

enyum. "Ma

pr

k ada yang mau kalian omongin sama gue, sekarang juga gue m

ang mencangklongkan tas ranselnya yang semula ia gelet

a?" tan

Anak-anak di rumah singgah pasti bakal nyariin lo selama lo n

lain pasti bakal dikasih tahu sama dia. Dan soal anak-anak, ngomong aj

ti lo mau pergi s

ya

alem." Aldo menghela napa

berjenis Ducati Diavel XDiavel yang dibelinya seharga tujuh ratus lima puluh juta tiga tahun yang

esar ke-7 yang ada di langit. Adhim bahkan hafal di luar kepala mitologi-mitologi Yunani yang menjadi cerita dari setiap rasi bintang. Seperti

himaera, monster mengerikan yang bisa menyemburkan api dari mulutnya dan menghancurkan kerajaan tersebut. Dengan mengend

us, gunung tempat Zeus rajanya para dewa berada dengan menaiki Pegasus. Hal terseb

dangkan Pegasus tetap berhasil sampai dan tiba di Olympus. Melihat itu Zeus merasa kagum kepada Pega

Astaga, Bang! Gue beliin tiket pesawat aja, ya?!"

Umi gue lo lama-lama." Adhim terkekeh sembari memben

i, B

...? Ya udah, ya

enggaknya sampai perbatasan." Suta be

Lebih baik lo balik dan bantuin Abah." Dari wajah Suta, Adhim beralih menatap teman-temannya yang lain, "Kali

g." Suta mengangguk

ya. Assala

am," jawab semua

beberapa langkah, Adhim tiba

li Suta yang baru mau membuka mul

sama Abah kalau gue minta maaf karena pulang nggak bisa

salamin ke Abah." Suta men

asli orang Sunda yang memiliki warung pinggir jalan tidak jauh dari basecamp klub motor mereka. Adh

h' karena abah Suta sendiri yang menginginkan itu. Abah Suta sudah menganggap

i makasih,"

, Bang," s

dan melanjutkan langkah

iikuti yang lain sebelum menyaksikan tubuh

ih menatap foto Zulfa yang terpampang jelas di layar po

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Gadis dengan Lubang Hitam di Hatinya3 Bab 3 Sang Pengembara4 Bab 4 Awal Mula5 Bab 5 Luka Masa Lalu6 Bab 6 Permintaan Umi7 Bab 7 Pulang8 Bab 8 Sepotong Cerita9 Bab 9 June dan Pelita10 Bab 10 Sudut Pandang11 Bab 11 Lamaran Pertama12 Bab 12 Hantu Bernama Masa Lalu13 Bab 13 Keputusan-keputus(asa)an14 Bab 14 Tawaran Kesepakatan15 Bab 15 Sebelum Acara16 Bab 16 Bertemu di Hari H17 Bab 17 Sesuatu di Luar Rencana18 Bab 18 Di Balik Kata Baik-baik Saja19 Bab 19 Hancur Bersama-sama20 Bab 20 Benang Merah21 Bab 21 Terlambat Datang Bulan22 Bab 22 Pengintaian23 Bab 23 Secercah Harapan24 Bab 24 Hamil Tidak Mungkin!25 Bab 25 Pesan Tak Terduga26 Bab 26 Bertemu Lagi27 Bab 27 Permohonan Maaf Adhim28 Bab 28 Keinginan Pelita29 Bab 29 Dua Laki-laki yang Berbeda30 Bab 30 Malaikat Tak Bersayap31 Bab 31 Ada Apa dengan Pelita 32 Bab 32 Diagnosis Dokter33 Bab 33 Siapa Ayah Anak Itu 34 Bab 34 Berpapasan dengan Adhim35 Bab 35 Adhim Akhirnya Tahu36 Bab 36 Amarah Leon37 Bab 37 Jangan Sebut Anak Haram!38 Bab 38 Melarikan Diri39 Bab 39 Perempuan Kesayangan40 Bab 40 Rahasia41 Bab 41 Menemukan Pelita42 Bab 42 Chaos43 Bab 43 Mediasi44 Bab 44 Sah45 Bab 45 Kehidupan Baru46 Bab 46 Bersama47 Bab 47 Suami-istri48 Bab 48 USG49 Bab 49 Soal Keluarga50 Bab 50 Rasa51 Bab 51 Bunga Mawar52 Bab 52 Ujian Skripsi53 Bab 53 Halo, Yogyakarta!54 Bab 54 Tiba di Kediri55 Bab 55 Nestapa56 Bab 56 Reaksi Abah57 Bab 57 Bertengkar58 Bab 58 Belanja Keperluan Bayi59 Bab 59 Ancaman60 Bab 60 Cinta61 Bab 61 Diserang62 Bab 62 Takut Kehilangan63 Bab 63 Belahan Jiwa64 Bab 64 Rumah Impian65 Bab 65 Kontraksi Palsu66 Bab 66 Perjalanan Bisnis67 Bab 67 Kabar Jakarta68 Bab 68 Pilihan Pelita69 Bab 69 Kamu Tidak Kangen Saya 70 Bab 70 Keresahan Tiga Kota71 Bab 71 Menghilang72 Bab 72 Kejutan73 Bab 73 Mencari Jejak74 Bab 74 Saudara