Dunia Pelita
i-pagi lo udah nyuruh anak
dhim yang tampak duduk dengan tangan terlipat di atas sebuah peti kayu yang ada di
berbagai peralatan latihan bela diri, perkakas bengkel, meja-kurs
cari tempat duduk di meja-kursi yang ada di sekitarny
g membuat Aldo dan pemuda-pemuda yang datang be
" Aldo bertanya m
karena ada urusan di rumah. Dan sekarang, tujua
tepat di samping Aldo dengan nada terkejut dan panik. Yang lain juga la
ripsi gue gimana kalo gue tinggal?! Gue udah kuliah s
ghela napasnya lega. "Syukur kalo gitu, Bang. Gue ngg
asib anak-anak yang lain kalo nggak ada lo di sini." Aldo menimpali. "
Baliknya bisa molor b
langsung manggut-ma
ep rukun dan jangan ada yang berantem sama geng motor lain. K
yang ada di sana me
rumah singgah bisa ikut. Kalau perlu, ajak juga anak jalanan yang lain. Anak-anak seperti mereka pantas bermain dan mendapat pendidikan di sela-sela waktu mereka nyari duit di jalanan. Sesulit apa pun keadaan yang memaksa mereka jadi d
berkacamata yang memiliki nama
astiin anak-anak bisa main dan belajar sama-sama pas Jum
enyum. "Ma
pr
k ada yang mau kalian omongin sama gue, sekarang juga gue m
ang mencangklongkan tas ranselnya yang semula ia gelet
a?" tan
Anak-anak di rumah singgah pasti bakal nyariin lo selama lo n
lain pasti bakal dikasih tahu sama dia. Dan soal anak-anak, ngomong aj
ti lo mau pergi s
ya
alem." Aldo menghela napa
berjenis Ducati Diavel XDiavel yang dibelinya seharga tujuh ratus lima puluh juta tiga tahun yang
esar ke-7 yang ada di langit. Adhim bahkan hafal di luar kepala mitologi-mitologi Yunani yang menjadi cerita dari setiap rasi bintang. Seperti
himaera, monster mengerikan yang bisa menyemburkan api dari mulutnya dan menghancurkan kerajaan tersebut. Dengan mengend
us, gunung tempat Zeus rajanya para dewa berada dengan menaiki Pegasus. Hal terseb
dangkan Pegasus tetap berhasil sampai dan tiba di Olympus. Melihat itu Zeus merasa kagum kepada Pega
Astaga, Bang! Gue beliin tiket pesawat aja, ya?!"
Umi gue lo lama-lama." Adhim terkekeh sembari memben
i, B
...? Ya udah, ya
enggaknya sampai perbatasan." Suta be
Lebih baik lo balik dan bantuin Abah." Dari wajah Suta, Adhim beralih menatap teman-temannya yang lain, "Kali
g." Suta mengangguk
ya. Assala
am," jawab semua
beberapa langkah, Adhim tiba
li Suta yang baru mau membuka mul
sama Abah kalau gue minta maaf karena pulang nggak bisa
salamin ke Abah." Suta men
asli orang Sunda yang memiliki warung pinggir jalan tidak jauh dari basecamp klub motor mereka. Adh
h' karena abah Suta sendiri yang menginginkan itu. Abah Suta sudah menganggap
i makasih,"
, Bang," s
dan melanjutkan langkah
iikuti yang lain sebelum menyaksikan tubuh
ih menatap foto Zulfa yang terpampang jelas di layar po