icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dunia Pelita

Bab 8 Sepotong Cerita

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

hun ya

sebuah la

masing-masing dalam hidupnya. Aku juga.

ama. Tapi aku merasa takut dengan kematiann

-bahkan Papa, laki-laki yang sangat dicintai Mama dan kepadany

anita paling baik yang pernah kutemui selama hidup. Mama yang cantik. Mama yang l

uhan yang pernah kupunya, juga tere

aku menemukan Mama sudah dalam kondisi tak bernyawa di kamarnya dengan ta

di sekitarnya dan lilin-lilin beraroma wangi yang indah menyala. Seolah ada p

itu. Tidak ada siapa-siapa di rumah. Semua pelayan, tukang k

mengharuskan mereka libur di hari-hari besar keluarga; ulang tahun Papa, ulang tahun M

hidup mereka---Konon, Papa melakukannya untuk merayakan hari-hari besar itu seharian dengan Mama. Papa

sasi. Ia orang Jerman. Papa bertemu Mama saat keduanya sama-sama menempuh pendidikan

mencintai mereka akhirnya harus berpisah. Lalu selulusnya Mama dari Prancis dan kembali ke rumah Oma da

on Ngayogyakarta Hadiningrat yang mengalir dalam nadinya. Gelarnya

ng muallaf yang kemudian dikenalkan Mama pada Oma dan Opa sebagai laki-laki yang dicintainya ketika di Prancis dulu. Perjodohan Mam

wa. Haram baginya anak perempuan satu-satunya menikah dengan

ki darah bangsawan Jerman dalam dirinya. Tapi Opa tetap menentang teg

dian dikurung dalam kamarnya dan

n cintanya pada Mama meski dirinya harus hidup terlunta-lunta karena tidak memiliki siapa-s

a sendiri tinggal di masjid dekat rumah Oma dan Opa, mendalami

a mengingatkan Opa mengenai kisah cinta mereka dahulu jika dirinya bukan seorang bagsawan seperti Opa. Namun, O

lu memang sempat tak mendapat restu, tapi menurut Opa, mereka masih bisa bersama karena Opa dan Oma sam

inya hingga pada akhirnya restu itu Papa dan Mama terima. Walau tidak setuju seratus p

lah ayahnya sendiri. Papa kemudian memboyong Mama ke

begitu juga Mama. Mereka hidup dalam suka cita hingga Kak

Ibrahim

elumnya namanya adalah Leonard Ludwig Wilhelm. Namun, Papa mengganti nama tenga

. Nama itu aku dapatkan dari Om

Leon berusia dua tahun. Lalu dua tahun setelahnya, aku lahir ke dunia dan Opa-Oma menamaiku denga

Leon delapan tahun karena usaha Papa yang berkembang pesat. Di sana aku mengenal Kak June, teman satu kelas Kak Leon di S

ada kemat

meninggal dalam balutan gamis biru muda d

nya yang telanjang menggantung kedinginan. Di

ah bertahun-tahun yang lalu pada tanggal itu.

pi

apa tida

op Pelita hanya berh

gi mengeditnya dan langsung menghapus file-nya bahkan d

jiwaan yang memintanya menulis cerita itu untuk sesi konsu

teng pertahanannya sendiri d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Gadis dengan Lubang Hitam di Hatinya3 Bab 3 Sang Pengembara4 Bab 4 Awal Mula5 Bab 5 Luka Masa Lalu6 Bab 6 Permintaan Umi7 Bab 7 Pulang8 Bab 8 Sepotong Cerita9 Bab 9 June dan Pelita10 Bab 10 Sudut Pandang11 Bab 11 Lamaran Pertama12 Bab 12 Hantu Bernama Masa Lalu13 Bab 13 Keputusan-keputus(asa)an14 Bab 14 Tawaran Kesepakatan15 Bab 15 Sebelum Acara16 Bab 16 Bertemu di Hari H17 Bab 17 Sesuatu di Luar Rencana18 Bab 18 Di Balik Kata Baik-baik Saja19 Bab 19 Hancur Bersama-sama20 Bab 20 Benang Merah21 Bab 21 Terlambat Datang Bulan22 Bab 22 Pengintaian23 Bab 23 Secercah Harapan24 Bab 24 Hamil Tidak Mungkin!25 Bab 25 Pesan Tak Terduga26 Bab 26 Bertemu Lagi27 Bab 27 Permohonan Maaf Adhim28 Bab 28 Keinginan Pelita29 Bab 29 Dua Laki-laki yang Berbeda30 Bab 30 Malaikat Tak Bersayap31 Bab 31 Ada Apa dengan Pelita 32 Bab 32 Diagnosis Dokter33 Bab 33 Siapa Ayah Anak Itu 34 Bab 34 Berpapasan dengan Adhim35 Bab 35 Adhim Akhirnya Tahu36 Bab 36 Amarah Leon37 Bab 37 Jangan Sebut Anak Haram!38 Bab 38 Melarikan Diri39 Bab 39 Perempuan Kesayangan40 Bab 40 Rahasia41 Bab 41 Menemukan Pelita42 Bab 42 Chaos43 Bab 43 Mediasi44 Bab 44 Sah45 Bab 45 Kehidupan Baru46 Bab 46 Bersama47 Bab 47 Suami-istri48 Bab 48 USG49 Bab 49 Soal Keluarga50 Bab 50 Rasa51 Bab 51 Bunga Mawar52 Bab 52 Ujian Skripsi53 Bab 53 Halo, Yogyakarta!54 Bab 54 Tiba di Kediri55 Bab 55 Nestapa56 Bab 56 Reaksi Abah57 Bab 57 Bertengkar58 Bab 58 Belanja Keperluan Bayi59 Bab 59 Ancaman60 Bab 60 Cinta61 Bab 61 Diserang62 Bab 62 Takut Kehilangan63 Bab 63 Belahan Jiwa64 Bab 64 Rumah Impian65 Bab 65 Kontraksi Palsu66 Bab 66 Perjalanan Bisnis67 Bab 67 Kabar Jakarta68 Bab 68 Pilihan Pelita69 Bab 69 Kamu Tidak Kangen Saya 70 Bab 70 Keresahan Tiga Kota71 Bab 71 Menghilang72 Bab 72 Kejutan73 Bab 73 Mencari Jejak74 Bab 74 Saudara