Random Wife
dah biasa, yang derm
stri sendiri. Lah, saya kerja keras kan buat anak dan i
Bapak, enggak pelit sama keluarga," Indira masih ingat betul kalau Fabian dengan saudara perempuannya saja perhit
" Fabian mengerutkan dahinya, lalu me
saudara Bapak ke sini, mau ngajak makan siang, pasti yang bayar
di dia yang bayar. Kalau dia enggak maks
nya alasan Fabian karena faktanya
. Kalau misalnya Bapak mau diajak keluar makan, pasti ngajaknya ke angkringan di pinggir jalan," Indira hafal betul kalau
ngkringan. Kan saya orangnya merakyat, Dir. Justru, har
makan di angkringan, mungkin benar memang merak
s. Bapak itu malu-maluin saya," keluh Indira yang ingat benar saat mereka ke luar kota dan mampir di t
menerima pujian, "itu kan saya tawar karena mahal amat. Masa parfum kayak gitu 3 juta. Saya biasanya beli pa
ja pakai parfum yang seratus ribu tiga.
00 itu saja diskon cuma 1 % dari Rp 200.000. Pelit kan ya ya
Bapak jualan belum tentu diskon. Kan kepe
ukan berarti bisa hambur-hamburin uang. Makanya, saya bisa menghemat kebutuha
nya, yang tak mungkin ia sampaikan sec
t tahun saya kerja sama Bapak, tapi Bapak kok
r. Kamu aja sering telat ke kantor, malah kadang saya lih
kretaris Bapak doang. Tapi, merangkap menjadi kacung dan babysistter. Masa urusan rumah saya juga yang nangan
u yang tulus sama saya, meski suka ngeyel, berisik, tapi akhirnya kamu juga nurut. Pokoknya, kamu itu pegawai terbaik yang saya punya," aku Fabian tulus. Ia memang sangat mempercayai Indira. Ma
Fabian yang selalu merocokinya dengan menghubunginya terus. Kalau tidak lelaki itu malah menyusul, merusak kencannya. Acapkali Fabian menjelek-jelekkan dirinya di hadapan teman kencannya. Mengatakan kalau Indira p
gung jawab deh. Ayo
rodi. Kerjanya jadi berlipat-lipat. Bapak itu kan
dengan baik. Saya sayangi sepenuh hati,"
ntik enggak?" Indira menatap Fabian lek
digelung, celana kedodoran yang selalu menutupi kaki jenjangnya, kacamata burung hantu juga menghiasi wajahnya. Belum lagi, kalau Indira terlambat bajunya kusut seperti tidak di setrika, wajah tanpa ma
ar jawaban sang bos. Apalagi, cara Fa
cinta engga
mengg
saya dan di mata Bapak saya enggak menarik sama sekali. Bisa-bisa Bapak mencari wanita lain lagi. Toh Bapak tampan dan mapan," Indira beralasan sel
ang berkelas. Cuma orang bodoh yang memilih istri terus disakiti." Fabian mana sempat mencari selingkuhan, ia terlalu sibuk d
sa ngerawat atau enggak. Kamu dipoles dikit nanti juga cantik, kalau kurang nanti perawatan mahal a
ngeluarin uang banyak bua
uar banyak uang. Biasanya yang enggak sah itu malah ngerepotin dan banyak nuntutnya. M
kin punya selingkuhan. Dirinya hanya mencari alasa
a main perempuan, karena sayang uang. Bapak lebih
itu juga banyak buruknya. Nanti pasti ada yang terluka, orang tua saya jadi ke
ya terseny
g dijawab. "Uang memang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya butuh uang. Semua orang juga suk
c.