Random Wife
t taken, maka putar haluan, aga
ustrasi karena terus beraks
pat jodoh itu kan urusan pribadi Bapak, enggak ada hubunganny
Kamu emang tega ya, sama saya. Dasar pegawai tida
al pekerjaan Bapak sehari-hari di kantor dan tidak membocorkan rahasia perusahaan," Indira mengaduk-adu
. Entah apa yang dipikirkannya. Sementara Indira tengah men
akan lagi. Tapi, kan kamu juga teman saya. Harusnya, kan kasih solusi. Bantuin juga. Bukan ma
mau menjadi teman pria menyebalkan seperti Fabian itu. Perasa
lo," Indira berujar sekenanya. Dirinya tidak memikirkan Fabian akan tersinggung atau tidak. Ia hanya ingin mengucapkan apa yang ada di pikiranny
amu bilang saya enggak laku. Kamu aja ju
yang selalu muncul tiba-tiba waktu saya kencan. Masak setiap saya lagi PDKT digangguin mulu," ketus Indira mengingat tingka
an dingin. "Saya ini bukan jin, ya. Kamu kok jadi sekretaris kurang ajar, ngatain bosnya jin pel
meski dalam hati ia takut Fabian murka. Walau dirinya tidak melihat tanda-tanda amarah
ah, lup
ebentar lagi, enggak akan kerja sama bos pelit ini," lirih Indira
mau re
Enggak, Pak." Indira tidak berbohong, ia memang akan berhenti menjad
engan nada dingin. Kentara sekali kalau Fabian tidak bisa merelakan Indira berh
gak mau resign. Sayang kan saya harus nghabisin uang hasil kerja saya, setel
entar lagi, kamu enggak akan kerja sama
urangan Fabian. Pelupa. Bisa-bisanya, lelaki ini tida
nada sumringah, tetapi hatinya entah kenapa merasa tidak begitu senang
wajahnya menjadi muram, "Kok cepet, yah. Ka
mencari sekretaris baru. Walau masih
amu," pintanya dengan nada penuh harap. Meski
atau kerja di kantor ayah saya," terang Indira
um jusnya sedikit untuk membasahi tenggeroka
hanya m
ekarang s
, langsung mendongak
ahun ini. Padahal, kalau kamu bayar denda itu enggak ada apa-apanya untuk seorang
u mandiri dan mau merangkak dari bawah. Kalau saya kerja di perusahaan ayah saya, meski jabatan saya hanya staf biasa, tetap saja m
. "Tapi, kan kalau kamu enggak betah bisa
n bawahan saya, kalau saya udah mimpin perusahaan ayah saya. Biar saya enggak semena-mena karena saya pernah ada di posisi itu." Indi
lagi, ketika saya jadi pemimpin perusahaan ayah saya. Kalau hanya kayak gini aja saya nyerah, bagaimana saya jalanin perusahaa
ma dengan penu
memikul tanggungjawab kelak. Karena, Indira adalah putri satu-satunya dari Satya Pradi
us,
gucapin banyak terim
enyum sekilas. "Iya, sama-sama. Besok saya traktir la
erima kasih karena berkat menjadi sekretaris Ba
awaian Fabian dalam berbisnis. Makanya, ia melamar menjadi sekretaris lelaki i
emang sengaja ya, melam
ang jelas-jelas saya ng
ang saya kira." Fabian menyipitkan matanya
t seperti itu di benaknya. Ia ha
ana mungkin say
au nikah sama saya. Itu
c.