Random Wife
elit, saja bisa bikin j
beraksi. Tadi, wanita itu mengalah ke resepsionis untuk melaporkan apa yang terjadi
m sembari menatap Indira. "Dir, ini pizza-nya udah datang," ujarnya seraya m
yar?" tany
i rasa terima kasih," jawab
ng bertaburan menjadi toping. Ia menatapnya penuh binar, lalu menoleh ke arah Fabian sekilas,
angi Indira saksama. Begitu mena
penuh perasaan, manik matanya terpej
ju mundur begitu menggemaskan. Ia tersenyum seki
ya dengan sisa makanan yang masih ada di mulutnya,
menyentuh kepalanya. Manik matanya kontan mengerjap-kerjap. Lalu, memandangi Fabian lekat yang tengah tersenyum manis. Terlihat memesona, aura ma
rannya yang mengatakan Fabian itu memesona. Tak lama kemudian, Fabian menjauhkan tangannya dari su
asa jauh dari indra penciuman Indira, membuatnya te
?" Fabian menyimpulka
nya sesantai mungkin, meski debaran jantungnya ta
ya
akan p
ak mengambil sepotong pizza, tapi Indira mengamb
tkan matanya,
i kan punya saya. Udah dikasih, ya jangan dimi
an bayar. Masak cuma m
a, tinggal pes
aya kan mau mak
nya mengarahkannya ke mulut lelaki itu. Renyut jantung Indira menjadi bertambah tak keruan. Sementara Fabian
paling higenis dan menjaga kesehatannya. Ia tidak menyangka seora
ari datar menjadi berseri-seri. "Bapak laper apa kesurupan?" Indira langsung mengembalikan pizza y
ntai dengan kikikkan kecil. "Makan sisa makanan calon istri mah enggak pa-pa, apala
amun di sisi lain, ada rasa senang saat Fabian mengucapkan dirinya calon istri
tangan Indira pelan, memb
gingat perilaku Fabian yang suka membawa satu set sendok, garpu, pisau, dan sumpit pribadi untuk digunakannya saat makan di tempat umum. Dan sebelum makan,
dengan raut wajah muram. Sepertinya
pengen nikah dan malah ngajak-ngajak saya," Indira mengalihkan pembicara
anak yang bisa diajak main bareng. Saya enggak mau hidup sebatang kara," jujurnya dengan nada serius. Lelaki ini tidak mau hidup sendirian di m
ngangguk. Masuk
n saya yang d
wanita dengan baik," sahutnya dengan nada lesu mengingat masa remajanya sampai sekarang, tak pernah menjalin kasih
a seraya menutup bibirnya
n main potong. Say
owok yang kelihatan tampan
menggeser posisinya mendekat ke arah Indira. Lalu, memejamkan mat
matanya dan menyingk
it,
in Komnas Anak, lho. Ini namanya pe
a 28 tahun juga. Di baw
Bapak ngajak saya ke hotel, mau ngapa-ngapain saya, kan," tuduh
ana mungkin begitu. Cuma mau cium doang, kok. Kan saya
saya. Dasar modus," Indira langsun
yum, ia langsung be
c.