icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Wanita Pilihan Mafia

Wanita Pilihan Mafia

icon

Bab 1 Berita Buruk

Jumlah Kata:1538    |    Dirilis Pada: 24/09/2023

engigil, seolah-olah tiada kain yang melindungi tubuh kurusnya dari hawa dingin ruangan ber-AC itu. Dia terkesiap di saat matanya terbuka s

aki yang telah mengganggu tidur lelap Salwa. Dia melepas

merangkap tubuh Salwa, menindih dengan memosisikan tubuh mungil itu di bawahn

wanita yang sedang tertidur. Kau harus tet

aksetujuannya, tetapi mulut itu telah dibungkam den

Salwa. Dia ingin berteriak, melawan sikap seenaknya lelaki i

*

on, Ho

in jalan raya di salah satu kota besar di Hong Kong. Lekuk body mobil itu terlihat begitu exotic

a lurus ke depan terfokus ke jalanan, dengan kacamata hitam bert

uh di sana yang kini sedang terhubung dengan lelaki itu

mentara tangannya sedang fokus mengenda

patan kesal keluar dari mulut lelaki i

pun mengeras bersamaan kening yang berkerut dalam. "Bunuh saja

muaskan. Lelaki itu menambah laju kendaraanny

lahan kosong dengan bangunan tua yang tampak menyeramkan. Tanaman rambat liar ter

-kilat, melangkah ringan tanpa beban seolah-olah apa yang akan dia hadapi saat in

Begitu gelap, hingga dia harus mengaktifkan kacamata sensornya y

arpiece tersemat di telinga yang menghubungkan antara satu orang dengan yang lain segera menepi memberi jalan, membiarkan seseorang be

ga ketika kakinya sudah sangat dekat dengan seonggok tubuh, hampir menye

a memosisikan tangan kanan di atas lututnya yang ditekuk, sedangkan tangan kirin

ang meny

a seseorang yang telah menyiksanya. Dia mencoba memantik kemarahan sang singa, yang kini tampak mulai tidak sabar untuk

lkan

n, dan dengan cepat seseorang telah data

yang sedang meringkuk kesakitan. Sepatunya menginjak dada manusia yang tak berdaya itu

h daya tekan kakinya di atas dada lelaki malang itu. "Car

a siapa yang sedang dihadapinya, sosok iblis yang tak berperikemanusiaan juga tak memiliki empati serta belas

a bersuara, seseorang yang telah menyuruhnya akan berbuat sama dengan keluarganya. Dua manusia kejam yang berdiri mengel

ng dia bisa, menggigitnya dengan kuat hingga d

rwujud dan disaksikan langsung oleh lelaki

han amarah yang bergemuruh di dada. Bahkan, tawanan rela memilih m

olah-olah tubuh yang baru saja mengakhiri kehidupa

*

t jelas di wajah gadis berkerudung putih itu. Dengan semangat dia berlari sembari mencangklong tas sekolah di bahunya. Ijazah dengan nilai terbaik sudah berada di tangan kanannya. Dia ingin menunjukkan kepada

hari keberuntungan bagi

uki pelataran rumahnya. Rumah berbahan dasar bambu yang dianyam sebagai dinding, beralas semen yang tampak tidak rata perm

an pintu rumah. Dia mengatur napas sejenak, sebelum pada akhir

ng terdengar dari dalam rumah. Dia terus melangkah, masuk ke d

lwa segera meletakkan tas dan ijazah yang sedari tadi dia g

a, Sa

. Pandangannya bersirobok dengan seorang wanita berbadan

t." Wanita itu berbicara tanp

terima. Patutlah tak ada seorang pun yang berada di ru

ke sana? Saya ... tidak memiliki uang

h. Sepeda roda dua satu-satunya digunakan oleh kedua adik laki-laki Salwa yang masih mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama. Ya, Salwa adal

kondisi keluarga Salwa sehingga dia memilih untuk mengant

Tan! Saya akan b

kaian. Tidak menunggu lama, gadis itu telah siap dengan pakaian rumahan juga kerudu

alu lama menunggu kedatangannya. Dia mengangguk kemudian,

a ibunya pasti harus bekerja lebih untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga. Apakah dia akan te

ah sudah sepatutnya Salwa harus membantu kehidupan keluarga, meringankan beban sang Ibu agar tidak terlalu berat m

wanya ke rumah sakit. Pikirannya saling bertentangan, beradu,

anya. Merelakan mimpi yang sudah hampir dia raih, atau merelakan mimpi itu pergi setelah perjuangan berat yang dia lakukan selama ini untuk mend

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka