Bukan Wanita Kedua
mpulin dulu, kenapa kamu mau pakai?!!" Rina s
ingin membalas kebaikanmu sudah sabar menunggu dan masih mau membantu
lah dikatakan, dan mencoba menggunakan akal sehatnya kembali. Tapi, Aulia masih memaparkan wajahnya yan
atasi uang yang kupakai kok,"
apan dari dirinya ini, hanya bisa keheranan dan sedikit tersentuh. Persa
*
rsama dengan Melia. Mereka menikmati bagaimana indahnya hotel bintang 5 di ibu kota, da
ah Dimas. Pria idaman yang dari dulu coba ia kejar dengan
lia, yang sadar bahwa s
tersebut. Dia menggelengkan kepala, sedikit menjaw
erasa sedikit lelah
i Melia yang berjalan mendekat, la
l kenapa isi pikirannya tersebut mendadak terasa kosong. Padahal sekarang dia sudah bersama
okus untuk bulan madunya kali ini. Kenapa rasanya perasaannya tidak sama seperti dulu saat baru
sengaja selalu pulang malam agar tidak sekamar dengan wanita itu. Bahkan tidak sek
isa jauh lebih baik dari dirinya. Dimana harga dirinya kalau sampai Aulia jauh lebih sukses dari diriny
ia mulai bekerja di satu perusahaan denganku. Waktu ini aku m
a. Bekerja? Aulia? Yang benar saja. Wanita itu tidak memiliki pengalaman sama sekali, tapi
luknya dengan sangat erat sekali. Wanita itu hendak be
ktu kulihat tatapan bos kepada Aulia i
Mana mungkin ada perusahaan yang mau menerima seorang kary
ke arah Dimas, "Darimana kamu tahu dengan tepa
istrinya tersebut, dia merasa terpojokkan dan jug
an padaku soal pekerjaan, dan dia yang b
melihat pemandangan dengan langit malam yang indah. Terdengar jelas di telinganya, bahwa
ahu dia itu istrinya a
dadak saja ia seperti orang yang tidak bisa mengendalikan perasaan setelah mendengar ucapan dari Melia. Rasanya masi
ang lebih layak! Apalagi, sekarang ini posisi Dimas sedang berada di ambang ke khawatiran. Dimas merasa kalau Aul
atnya berhenti!'
bisa bekerja seenak yang dia mau, dan bahkan bisa mendapatkan apa yang dia mau dengan
*
k memungkiri bahwa ternyata memiliki uang bisa terasa sebebas ini! Kalau malas atau sedang mager untuk masak, diriny
membuatnya merasa sangat senang sekali. Bodohnya ia dulu terikat dengan Dimas yan
Aulia,
ni? Apakah hari bahagianya sudah berakhir begitu saja? Melia sudah masuk bekerja, yahh, berarti cu
ih ingat ya,"
yang ada di dekat sana. Aulia tidak merasa sakit lagi melihat wajahnya, ta
, posisimu apa d
pala ma
Kamu menggoda Sagas dengan cara apa sampai bisa membuatnya memberimu pos
anita ini mau