Bukan Wanita Kedua
endengar jawaban dari dirinya. Orang ini benar-benar mencoba mencari masalah dengannya. Tapi, dirinya segera mena
aimana respon orang-orang di dalam ruangannya yang langsung berbisik
ng melamar pekerjaan
wongan, terus kamu masuk darimana kalau bukan karena menggoda Sag
mengumpulkan berkas ke kepala divisi, jadi tidak ada yang bisa membantunya saat ini. Andai ini
tidak boleh terpancing. Orang ini memang sengaja mencoba mengompori supaya
ba, dan kebetulan saja ak
ya ini, "Benarkah? Tapi, katanya HRD tidak menerima pelamar karena memang tidak ada lowongan. Hayo loh, kamu ma
amuk. Dan sekarang dia juga mencoba mencarikan dirinya masalah saat bekerja? Bagaimana
ya kamu tidak punya pekerjaan, ya?" Berusaha di
snya tersebut. Dia kemudian menyeringai dan melihat ke arah Aulia dengan ta
apa bisa begitu, kan? Haha, pasti Sagas hanya memanfa
Sudah lah mengatakan dirinya ini menggoda Sagas, dan sekarang dia
k berkuasa. Kamu yang seharusnya menurut pada orang-orang yang sudah lebih d
rmakan sampai ke ubun-ubun dari kepalanya, dan ingin sekali menjambak rambut Melia
ia, datang Rina dengan tumpukan berkas yang dengan pelan sedikit memukul kepala Melia pada kala tersebut. Meli
a, ya?!"
h. Emosi yang tadinya mau memaki seolah tenggelam saat matanya melihat ke arah Rina. Dan Rina juga me
sebagai milikmu? Kamu mau segera dipecat? Atau mau turun po
ahu maksud dari yang dikatakan oleh Rina. Dirinya ini yang mengecek beberapa laporan tadi, dan diriny
ran akhir, makanya dia tidak ambil pusing dan lan
kamu pasti sengaja
Sagas? Bukannya itu kamu? Sudah menikah bukannya sadar punya suami, ternyata masih gate
mun tidak bisa mengelak juga setelah mendengar apa yang dikatakannya, Rina ben
k ada yang membela, dan justru mereka setuju dengan ucapan Rina. Melia langsung bangun dan sengaja menjatuh
apannya, apalagi dari tadi dirinya ini mencoba menahan emosi yang sangat bes
dengan Rina. Rina yang tadinya serius selama di kantor kini berubah ceria dan juga bisa diajak sedikit bercand
k dirinya duga. Di depan mereka, ada Dimas yang berdiri dengan gagah dengan
ar," ucap dari Dimas yang hendak
menarik Aulia dan berdiri di depannya. Memberi jarak antara m
arumu itu, bukannya kamu yang memint
u! Aku hanya mau berbicara
endengar kalimat tersebut keluar dari mulutnya tersebut. Bisa-bisanya ia berpikir bahwa
arang kamu berani meng
i ada yang memukuln