Nabrak Jodoh
ut panjang itu berhenti pada sebuah rumah berlantai dua. Rumah be
erjaan. Semoga saja di sekitar sini masih ada lowonga
a di Rumah Sakit. Sambil menghela napas panjang dan menghitun
" serunya saat mengetuk pin
bentar' dari dalam dan langkah
ie
eumuran dengan Ibunya muncul dengan daster putih bermotif bunga biru. Wajah wani
bil memandang Mila yang berdir
u, Nak?" tan
san kalau di sini terima kost putri. Apakah kam
tiga kamar yang masih kosong. Apa ma
leh
nggil saja Bu Ning," kata
Mila
nuju samping rumah. Dimana terdapat bangunan
ng didapat selama kost di sini. Mila pun men
engkapi kasur busa berukuran single, meja, kursi dan juga lemari, sama seperti
ini berapa s
sebulan, kalau yang
ang masih cukup untuk menyewa kamar mandi dalam. Ia bisa mendapatka
yang dibawah saja," ka
berhemat. Mila tak tahu kapan ia akan mendap
orang tuanya dan hidup bersama Doni hal ini biasa dilakukannya,
seadanya saja cuma dua kali sehari. Demi bisa menyimpan ua
egitu, kira-kira
" jawab Mi
ar sambil mendekap kedua kaki. Kepalanya mendon
lali berkecukupan dulu. Saat keinginan dapat terw
a kalian baik-baik saja sekar
n yang teramat dalam pada diri Mila. Memang selalu begin
enyum, melihat ekspresi bayi mungil tak berdosa itu. Mera
ka pasti akan menyayangimu. Mereka bisa membelikanmu susu formula yang bagus, pakaian dan mainan
enutup rapat-rapat identitasnya. Bukan karena ia malu, tapi Mila tak ingin na
erbuka. Bersembunyi adalah piliha
kemudian mengecup layar ponselnya yan
alah sidang cerai perdananya. Ia telah janjia
a bersatu lagi dengan Naura. Namun, Radit memilih untu
ercerai?" kata Pak Fahri, pengaca
ngan keputusan saya
ingkali dibutuhkan oleh pengacara. Mereka
i hadapan Sang Ibu. Menyalami dan mengecu
n berkerut itu terasa menenangkan. Seolah ada kekuatan
saya ya,"
oakan yang terbaik untukmu," katanya sam
kum, " pamitnya dibalas anggukan oleh
melahirkannya, Radit pun mengwmudikan mobilnya menuju pe
ah, " gu
iri. Berganti pakaian yang rapi, lalu mera
mencari pekerjaan. Sengaja ia berpakaian putih hitam,
lnya. Bayi yang berada dalam kotak acrylic transparan dan te
ulu ya sayang, dede
eluar masuk toko dan restoran. Mencoba menc
ini tak satupun respo
ntang pulang sebelum petang, itulah yang ada dalam pikiran Ibu muda itu sekarang
anya penjual minuman yan
Mila sambil menyeruput es te
pa nggak. Soalnya pekerjaannya panas-panasan, kurang cocok dengan penampila
mang tidak menunjukkan perempuan
t yang putih bersih. Hanya wajahnya tampak berminya
dan memandang ke penjual es. "Dima
. Tapi kerjanya ya gitu Mbak, shift kadang
kan selembar uang berwarna cokela
makasih in
yang dimaksud, sambil menahan nyeri d