icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sonia ( Pasangan Jiwa )

Bab 3 Berkenalan Dengannya

Jumlah Kata:1129    |    Dirilis Pada: 16/06/2023

indah tempat ke atas meja makan di hadapan kami. Begitu pun de

erbasa-basi kepada dua or

ucap mereka mengangg

pertama kali mempersilahkan kami duduk disini,

lalu aku menjawabnya,

annya Reno.”, ucap

laki yang pertama ta

uasai diri dan balas memandang wajahnya, seraya tersenyum a

menjabat tanganku, lalu kemudi

an memperkenalkan teman di sampingnya. Sementar

tersipu malu berjabata

ng, senyumannya benar-benar indah. Alisnya tebal dan matanya kecil. Hidungnya juga mancung, tampak sempurna d

tikannya sedetil ini hany

Sonia?”, tanya

imal

ari tempat aku. Aku di Puloma

ng berangkat sendiri kesini.”, ucapku seraya m

u antar pulang

Lelaki tampan di hadapanku ini menawarkan diri unt

udku yang menoleh padanya yaitu untuk menanyakan pendapatnya, Vina te

kalau ngga

, kan aku ya

ian kami masing-masing. Tidak lama, aku memandang arloji hitam yang melingkar

tuk pergi meninggalkan aul

au pulang

kami berada disana. Aku pun lantas pamit kepada Vina dan Ferdi, yang ta

erkejut karena ternyata Hendra memiliki postur tubuh

i dibalut oleh kemeja batik berlengan panjang yang sedi

ung untuk memanggilkan taksi yang tampak parkir di ujung sebelah kanan sana. Sementara Ferdi pamit duluan hendak menuju are

taksi yang membawa Vina hing

ah dan menunjuk ke arah sebelah kiri kami. Aku pun me

nggalkan area parkir. Selama perjalanan, kami melanjutk

berangkat ke

ucapku sera

enuh ng

u sudah perna

leng dan ters

a. “Kamu sih enak kerjanya dekat, Pul

saja. Ngomong-ngomong ka

u dua sa

a e

garahkan jalannya kepada Hendra hingga tidak terasa

leh minta nomor

ba sebutin nomor kam

angku sejak tadi, aku telah siap mengetikkan nomor

ya aku mengikuti ucapanny

ar ponsel dalam saku celana Hendra berde

ya tiga delapan tiga semb

akasih

asuk ke dalem ya.”, ucapku menunjuk kepada

obil Hendra, tepat d

tu saja.”, seraya aku menunjuk kepada lap

m mengangguk, “

tar balik mobilnya di lapangan yang ku tunjukkan tadi. Sekali lagi

ri dalam, sedangkan aku baru saj

sama sia

au. “Yuk masuk.”, aku merangkul ibu, mensejajarka

ruang televisi. Kemudian aku membersihkan diri di kamar mand

ku tid

uk? Ini mala

mengangguk,

angan bangun pagi-pagi makan

di dapur malam-malam begini. Atau mungkin beliau hanya ingin mengambil sesuatu dari dalam kulkas. Kini aku suda

u. Pikiranku mulai melanglang buana memikirkan Hend

enghubungi dirinya lebih dulu. Aku akan menunggunya

hanya berbasa-basi me

pesan telah masuk. Itu dari Hendra.

tidur y

. Kena

anggil mas ya. Nama saja, kita kan ngga be

amu mau tan

af ya, kalau aku kurang sop

kan hal ini kepadaku. Aku cukup bersemangat

um. Kapan-kapan bol

ti kita atu

dra memang tidak membalas lagi pesan terakhir

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka