Sonia ( Pasangan Jiwa )
Ibu Selia dan Pak Asmoro menghentikan sejenak perbincangan merek
ngopi?", ta
, sudah
um, Son?", ibu Selia
dah
agi ngga?", belia
Bu. Ma
i dia.", ucap ibu Selia memberitahu kepada
i hitam s
jawabku seraya mengangguk ters
u. Aku masih sibuk membe
ali ke kantor kami masing-masing. Kami semua bersama-sama keluar dari kedai menuju pintu keluar masuk mall dan melangkah nyaris beriringan.
Pak Asmoro kepada kami seraya menyodorkan
Selia padanya sedangkan aku hanya
lih
ah berhenti di hadapan kami. Aku dan ibu Selia segera naik dan kembali menuju ke kantor. Setibanya kami di depa
ulang
sebelah kanan lalu turun perlahan dari mobil
on?", ta
seraya tetap melangka
, sudah
Pak Asmo
, Mia masih ikut-ikut
kembali tombol power pada komputerku. Aku siap
ng dan tampaknya orangnya juga asyik. Aku mendadak ingin mengenalnya lebih jauh, t
tung brosur mobil itu belum berpindah tempat. Dia masih tergeletak manis disitu. Tangan kananku bergerak cepat mengangkat brosur itu, di saat yang bersamaan tangan kiriku membuka sebuah buku telepon besar yang berada di sampi
tanya Meisya yang tiba-tiba
menyimpannya. Aku buru-buru menutup buku telepon besar itu sement
mesin pompa.", jawabku
trasi, fokus pada pekerjaa
i. Aku siap untuk pulang ke rumah, dari kantor cukup
rtanya padaku lagi ketika
mengerutkan dahi dan bicar
. Ci
ya, matanya kecil bange
senyu
jah cemberut aku langsung pergi meningga
tulan memang sedang berhenti menunggu jadwal pemberangkatan. Dalam perjalanan pulan
bergerak maju, aku berdiri di dekat pintu, bersandar pada s
andang yang berada di pintu kereta. Aku memandang semua
kup melow, sehingga rasanya hatiku cukup terhanyut
at merindukannya. Harusnya, dulu aku bisa membuat
u bagaimana cara
ke kamar mandi, mencuci tangan dan kaki lalu pergi ke kamarku. Menyiapkan pakaian yang akan ku kenakan setelah mandi. Terdengar suara
Ibu yang melihatku masih
di.", seraya aku m
ang televisi, sedangkan aku
au ketika melihat kemunculanku yang sudah s
di kursi panjang depan televisi, dari jarak yang tidak jauh aku mengajaknya makan bersama. N
k, kamu keburu
ian tadi dihangatkan di dalam rice cooker, ke dalam kamarku. Aku segera menyantap
basi mengiriminya pesan singkat. Meski aku juga tidak tahu pasti apa ni
, masih sibuk ya?
enit kemudian dia
di tempat Bu Selia
kat. Karena aku mendadak jadi bing
suda
ja. Lain kali akan ku pikirkan bagai