icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sonia ( Pasangan Jiwa )

Bab 2 Pernikahan Teman Sekolah

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 16/06/2023

dengan kerah shanghai serta lengan yang tidak terlalu pendek. Sedikit kerutan pita pada bagian pinggang dres menambah kesan manis pada dres yang ku kenakan saat i

bahuku sling bag persegi panjang yang

a mengenakan arloji di p

ah berteriak memanggil ibu di ruang televisi, sementara

a menghampiri ku, “I

ud

pakai sepatu itu?”. Beliau heran karena aku

ahu, aku paling anti pakai sepatu ting

kok.”, beliau tersen

depan kompleks perumahan kami. Tidak perlu takut menunggu lama, karena sangat banyak taksi yang biasa l

mete

n kiriku menyetop taksi berwarna

.”, ucap ibu seraya melambaikan tangannya pada

au telah kembali melangkah menuju ke dalam kompleks lagi. Aku langsung mengabari

sudah di t

juga belum la

arena kekasihnya sedang bertugas dinas keluar kota. Sedangkan Vina sendiri, saat ini selain bekerja dia j

ng dengan lampu kendaraan lainnya. Aku tidak tahu bagaimana rasanya menghabiskan waktu malam minggu dengan seorang kekasih, aku tidak mampu membayangkan hal i

eorang diri, sehingga rasanya aku tidak perlu terburu

h ada, jauh di lubuk

aku hanya mengintip layarnya dari luar tas. Lantas aku tidak menjawab panggilan dari Vina itu. Aku la

kembal

aya ku turunkan satu per satu kak

sar itu, tampak Vina mengurai rambut hitam panjangnya dan mengenakan d

dia pun mendongak mengalihkan pandanganny

mata berbinar Vina m

tanganku ke bahunya agar kami dapat melang

“Nia”. Hanya rekan-rekan kerja dan orang-orang yang baru menge

mi langsung tertuju ke arah pelaminan di tengah sana

rwarna warm white menambah kesan romantisme di dalamnya. Aku dan Vina tertegun sej

pikirin.”, ucapnya ser

ok tahu

ayangin kan,

a ngga

cari paca

apku seraya melangkah mendu

engantin dan keluarganya. Kami harus berjalan melewati sisi pinggir aula untuk menuju ke atas pelaminan, karena di tengah-

apku tersenyum seraya

tang.”, tampak wajah Cin

Vina sedang berjabat tang

tersenyum ketika kami hendak menuju anak tangga

danya lalu melanjutkan langka

h satu sisi aula. Lalu dari kejauhan kami telah menangkap keberadaan dua buah kursi yang masih kosong di ten

rang. Banyak meja yang sudah penuh, beberapa lainnya diisi oleh tiga orang. Sementara aku dan Vina

nyikut Vina, aku menyuru

ah, lo

sudah penuh oleh piring dan gelas. Terpaksa aku mengalah p

aku bertanya pada lelaki yang s

um dan menjawab pertanyaan

mpal lelaki yang satunya s

i yang dilapisi oleh kain putih tersebut, nyaris berbarenga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka