icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sonia ( Pasangan Jiwa )

Bab 6 Malam yang Indah

Jumlah Kata:1120    |    Dirilis Pada: 16/06/2023

Dia pergi ke kamar mandi yang berada di balik tembok ranjang. Tak lama, dia kembali dengan mengenakan celana pendek sa

rgelangan tangan

maunya. Dengan tangan satunya, dia meraih tubuhku

Cukup lama hingga salah satu tangan Hendra membuka kancing kemeja hitam yang ku kenakan saat ini. Dan akhi

u seraya menyentuh

ai handuk aku.”, ucapny

kmati sisa hari ini. Selesai mandi aku buru-buru masuk ke dalam selimut, entah mengapa petan

g bertanya kenapa saat melihat ting

tas ranjang, di tengah-tengah kami yang duduk berhadapan. Aku membiarkannya membuka satu per satu kantung plastik itu. Aku mengamati se

anya, tampak seporsi nasi dengan ayam krispi dilengkapi sausnya. Sedangkan Hendra, ku lihat wadah makanan mil

u a

i enak lho, k

dan tersenyum,

enjadi makan malam. Seusai makan, kami malah sibuk mengobrol

rbeda dari bayang

endra sangat banyak bicara? Kenapa rasanya aku mulai kesulitan mengimbangi beberapa hal yang diucapkannya? Aku jadi merasa bodoh berh

m sudah semakin larut, kami sudah mengambil posisi tidur berdampingan di tengah ranjang. Hendra merangkul tubuhku, jemarinya mengusap lembut lengan kiriku. Tapi ras

pun tertidur deng

uk tu

terbangun lebih du

Ku dapati Hendra masih tampak pulas. Lantas aku me

mar mandi untuk menggosok gigiku, berniat memberi

godanya lagi. Ku kecup keningnya,

banget bangunnya

Namun salah satu tangannya malah memeluk tubuhku. Aku kembali mendekat d

a pacar?”, tanyaku me

nya masih diir

egas bangkit dari

dra kembali, aku malah kembali meringkuk di dalam selimut. Tidak lama, Hendr

a, dimaka

ya. Ayo kita m

k dan mengambil

gir ranjang. Sementara aku lebih dulu memi

mu ngga

an

.”, ucapku seraya be

an tubuhnya kemarin. Aku dapat merasakan wangi tubuh Hendra masih melekat di sekujur handuk itu. Aku pun berlama-lama mendekap hand

adar dari lamunan

Keluar dari kamar mandi, ku lihat Hendra sedang bersandar pada dipan ranjang. Kedua matanya tertuju pada

keluar dari sana. Sambil menunggu Hendra selesai mandi, aku mengemasi pakaian yang kemarin ku kenakan seraya menonton sekilas tayangan televisi d

ginanku memeluknya. Akhirnya dengan rasa berat hati, aku membuntuti langkahnya meninggalkan kamar itu. Di perjalanan, Hendra menawarkanku untuk makan diluar. Tapi aku menolaknya. Aku

krim di lain waktu, ketika nanti kami bertemu kembali. Aku sa

gan sampai de

, ke

lihat aku pulan

ampai mana? D

ya

dan Hendra harus

kan mobilnya. Jujur saja, rasanya aku tidak ingin berpisah dengannya

menoleh padanya dengan

mendekat padaku. Lantas aku segera memberinya kecupan man

Aku mendengarnya mengucapkan terima kasih padaku berbarengan dengan salah satu kaki ku yang telah menginj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka