icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sonia ( Pasangan Jiwa )

Bab 9 Seseorang yang Lain

Jumlah Kata:1088    |    Dirilis Pada: 17/06/2023

k pertemuan pertama kami di acara resepsi pernikahan Cintya hingga akhirnya aku jatuh cinta padanya. Tapi ada bagian yang ku sembunyikan dari Ibu. Tentu ak

ami baru dua kali bertemu, lalu tiba-tiba aku bisa jatuh cinta padanya. Meskip

akan bahwa aku harus belajar melihat kenyataan. Menurut ibu, mungkin aku bukan tipe wanita yang diinginkan oleh Hendra. Jujur saj

*

oro

? Sebut-seb

i mana sih?”, tanyaku pada Ivan, rekan kerja yang sejak t

tadi ditaruh meja

sekarang ada d

kesitu tadi.”, Mia

anan Ibu kan, Mi?”, t

n makan siang terus Ibu minta brosur terbaru.”, j

kesini, Mi? Gue b

ngn

Nanti dia juga kesini k

itu, lantas ku kembalikan lagi di atas meja te

atau semacamnya, sok dekat dan sok akrab dengan Ibu Selia sehingga tampak terkesan tidak sopan. Baru s

n tahu yang nama

elalakkan kedua mataku. Perlahan aku menoleh kepada Mia yang meja kerjanya berada t

ucapku datar k

u ajak kalau mau ketemu dia.

um punya kekasih, tapi bukan berarti sedikit-sedikit aku main dijodoh-jodohkan begitu. Ku lihat ibu Selia menelepon seseora

s membaca surat penawaran

n,

Keman

mau ketemu

an ibu Selia barusan. Yang benar saja, beliau ben

kan? Masih bisa d

a menutup email y

kamu ikut keluar sama ibu

mpatnya. Melangkah menuju ke arah pintu depan. Mia m

”, ucapku s

lam ya buat

api ucapannya lag

ing ibu Selia yang sedang dudu

l hitamnya yang dikendarai oleh supir kantor kami. “Ayo

kursi jok tengah, setelah menyimpan ponsel

si Asmoro. Cuma ibu males pergi sendiri, kan enak ditemenin sama kamu. Gantian

aku membalas senyumanny

ih kurang

ng perjalanan kami yang katanya hendak menuju ke mall yang belum lama dibuka di se

mobil menuju pintu masuk mall sekitar

bakso yuk.

Bole

bu mau beli truk nih sama dia. Pusing tiap kali proye

ibu mau beli

a la

ersebut. Memasuki area kedai, kami memilih duduk di kursi yang berkap

hampiri kami, berdiri

adis itu tersenyum ramah kepada kami dengan memba

nsel Ibu Sel

l mengangkat ponselnya, siap menjawab panggilan yang mas

an dari Asmoro Hadi, setelah mengakhiri pem

lagi naik kesini.

maka

esain kedainya yang cukup unik dibanding kedai makan lainnya yang juga

g Hendra. Lelaki dengan kemeja warna biru langit

laki itu terseny

Asmoro!”, beliau meminta lela

u. Wajahnya putih dan lucu, kedua mat

ibu di kantor.”, ibu Se

an kami. Setelah memesan, ibu Selia dan Pak Asmoro membicarakan rencana pengambilan truk secara kredit. Aku hanya sekilas mendengarnya dan lebih sibuk dengan ponsel di t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka