Sonia ( Pasangan Jiwa )
k pertemuan pertama kami di acara resepsi pernikahan Cintya hingga akhirnya aku jatuh cinta padanya. Tapi ada bagian yang ku sembunyikan dari Ibu. Tentu ak
ami baru dua kali bertemu, lalu tiba-tiba aku bisa jatuh cinta padanya. Meskip
akan bahwa aku harus belajar melihat kenyataan. Menurut ibu, mungkin aku bukan tipe wanita yang diinginkan oleh Hendra. Jujur saj
*
oro
? Sebut-seb
i mana sih?", tanyaku pada Ivan, rekan kerja yang sejak t
tadi ditaruh meja
sekarang ada d
kesitu tadi.", Mia
anan Ibu kan, Mi?", t
n makan siang terus Ibu minta brosur terbaru.", j
kesini, Mi? Gue b
ngn
Nanti dia juga kesini k
itu, lantas ku kembalikan lagi di atas meja te
atau semacamnya, sok dekat dan sok akrab dengan Ibu Selia sehingga tampak terkesan tidak sopan. Baru s
n tahu yang nama
elalakkan kedua mataku. Perlahan aku menoleh kepada Mia yang meja kerjanya berada t
ucapku datar k
u ajak kalau mau ketemu dia.
um punya kekasih, tapi bukan berarti sedikit-sedikit aku main dijodoh-jodohkan begitu. Ku lihat ibu Selia menelepon seseora
s membaca surat penawaran
n,
Keman
mau ketemu
an ibu Selia barusan. Yang benar saja, beliau ben
kan? Masih bisa d
a menutup email y
kamu ikut keluar sama ibu
mpatnya. Melangkah menuju ke arah pintu depan. Mia m
", ucapku s
lam ya buat
api ucapannya lag
ing ibu Selia yang sedang dudu
l hitamnya yang dikendarai oleh supir kantor kami. "Ayo
kursi jok tengah, setelah menyimpan ponsel
si Asmoro. Cuma ibu males pergi sendiri, kan enak ditemenin sama kamu. Gantian
aku membalas senyumanny
ih kurang
ng perjalanan kami yang katanya hendak menuju ke mall yang belum lama dibuka di se
mobil menuju pintu masuk mall sekitar
bakso yuk.
Bole
bu mau beli truk nih sama dia. Pusing tiap kali proye
ibu mau beli
a la
ersebut. Memasuki area kedai, kami memilih duduk di kursi yang berkap
hampiri kami, berdiri
adis itu tersenyum ramah kepada kami dengan memba
nsel Ibu Sel
l mengangkat ponselnya, siap menjawab panggilan yang mas
an dari Asmoro Hadi, setelah mengakhiri pem
lagi naik kesini.
maka
esain kedainya yang cukup unik dibanding kedai makan lainnya yang juga
g Hendra. Lelaki dengan kemeja warna biru langit
laki itu terseny
Asmoro!", beliau meminta lela
u. Wajahnya putih dan lucu, kedua mat
ibu di kantor.", ibu Se
an kami. Setelah memesan, ibu Selia dan Pak Asmoro membicarakan rencana pengambilan truk secara kredit. Aku hanya sekilas mendengarnya dan lebih sibuk dengan ponsel di t