Saat Hati Tertusuk Duri Cinta
Evan, yang telah berdiri di pintu entah sejak kapan, masuk dan bertanya pada Lia dengan suara rendah, "Kenapa kamu masih bangun?"
"Evan!" seru Lia, melebarkan matanya, berpura-pura terkejut. Saat Evan mendekati tempat tidurnya, Lia menarik ujung bajunya, mendesaknya untuk duduk. Kemudian, dia memeluknya dan berkata dengan lembut, "Aku tidur terlalu lama siang ini, jadi aku tidak bisa tidur sekarang. Kenapa kamu di sini?"
"Apa maksudmu? Tentu saja, aku datang untuk memeriksamu." Saat Evan berbicara, dia akhirnya melirikku. Dia menatap punggung tanganku yang melepuh dengan alis berkerut. "Jangan hanya berdiri di sana. Pergi dan obati lukamu!"
Tidak ada tanda-tanda belas kasihan atau kekhawatiran dalam suaranya.