icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Saat Hati Tertusuk Duri Cinta

Bab 6 Lia Hamil

Jumlah Kata:647    |    Dirilis Pada: 28/06/2023

"Nona Lia, aku sama terkejutnya melihat kecepatanmu dalam mengubah ekspresimu."

Aku memutar bola mataku ke atas, meraih tas tanganku dan hendak pergi ke rumah lama Keluarga Korinus. Aku harus ada di sana meskipun Evan tidak ikut. Namun, begitu aku sampai di pintu, Lia menghentikanku.

Dia tidak perlu berpura-pura lagi karena Evan tidak ada di sekitar. Dia menatap mataku dan bertanya, "Kapan kamu akan menandatangani perjanjian perceraian?"

Untuk sesaat, aku tertegun. Aku tersenyum dan balas bertanya, "Apa kamu bertanya seperti itu sebagai perusak rumah tangga?"

"Kamu yang perusak rumah tangga, bukan aku!" Lia tersinggung dengan sebutan itu. Wajahnya langsung berubah jengkel. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Aku sudah ada di dalam kehidupan Evan sebelum kamu muncul entah dari mana. Jika bukan karena kamu, aku pasti sudah menjadi istrinya. Ingatlah bahwa kakek Evan sudah meninggal. Tidak ada yang bisa melindungimu lagi. Jika aku jadi kamu, aku akan menandatangani perjanjian itu dan pergi dengan uang yang dijanjikan Evan untukmu. Lakukan itu sebelum semuanya terlambat."

"Sayang sekali kamu bukan aku, Nona Lia," balasku dingin. Sebelum dia bisa mengatakan apa-apa lagi, aku sudah berjalan melewatinya dan menuju tangga. Selain Evan, tidak ada orang di dunia ini yang bisa menyakitiku sedikit pun dengan kata-kata.

Lia, si penarik perhatian dan tuan putri semua orang, tidak terima aku melewatinya begitu saja. Dia meraih lenganku dan berkata, "Apa kamu tidak malu, Gina? Evan tidak menyukaimu, apalagi mencintaimu. Apa gunanya kamu tetap berada di sisinya?"

Ekspresinya lucu. Aku menyindir sambil tertawa kecil, "Karena kamu tahu dia tidak memiliki perasaan apa pun terhadapku, kenapa kamu marah?"

"Kamu ...." Lia terlalu kaget dan marah untuk berbicara.

Aku mendekatinya dan mencibir, "Karena kamu bertanya, aku akan memberitahumu apa gunanya aku tetap berada di sisinya."

Aku mengubah nada bicaraku dan berkata dengan lembut, "Itu karena dia sangat terampil di atas ranjang. Dia meniduriku dengan begitu baik. Menurutmu apa gunanya?"

"Dasar pelacur tidak tahu malu!" Mata Lia tiba-tiba memerah. Dengan kesal, dia mengangkat tangannya, berniat untuk mendorongku dari tangga. Aku memindahkan tubuhku ke samping dan meraih pagar tangga untuk penyangga.

Namun, aku tidak menyangka Lia akan kehilangan keseimbangan dan jatuh dari tangga.

"Ahhh!" Teriakannya yang memekakkan telinga terdengar di aula. Aku membeku kaget.

Tiba-tiba, aku didorong ke samping oleh lengan yang kuat. Evan menuruni tangga dengan kecepatan yang tidak tertandingi. Dia langsung mendatangi kekasihnya itu.

Saat ini, Lia meringkuk di lantai. Dia memegangi perutnya dan menangis dengan wajah pucat, "Bayiku ... bayiku ...."

Dalam sekejap mata, aku melihat bajunya sudah berlumuran darah. Darah itu mengalir ke lantai. Aku menganga saat melihat ini semua. Bayi? Apa itu berarti dia hamil? Anak Evan?

"Evan, bayiku, bayiku ...." Lia terus mengulangi kata-kata itu sambil memegang lengan baju Evan.

Keringat menetes dari dahi Evan yang berkerut. Wajahnya begitu sedih saat dia menatapnya.

"Jangan takut, dia akan baik-baik saja. Aku yakin." Dia menghiburnya, lalu menggendongnya dan langsung menuju pintu.

Dengan satu kaki keluar dari pintu, dia berhenti dan berbalik untuk menatapku. Kedua matanya berkobar dengan ganas, sementara wajahnya tampak suram. Dia berteriak padaku, "Gina, berani-beraninya kamu. Aku akan kembali untukmu!"

Itu adalah sebuah ancaman. Sangat jelas bahwa dia marah dan pasti akan memberiku pelajaran. Namun, aku hanya bisa membeku dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Cepat kejar dia dan jelaskan apa yang terjadi." Tiba-tiba, dari belakangku terdengar suara berat seorang pria. Aku berbalik dan melihat Chaisar di sana. Sudah berapa lama dia berdiri di sana?

"Apa yang harus dijelaskan?" tanyaku sambil menekan rasa takut dan panik di hatiku.

Chaisar mengangkat alisnya dan menjawab, "Evan mengira kamu mendorong Lia dari tangga. Apa kamu tidak akan menjelaskan segalanya sebelum dia mewujudkan ancamannya?"

Aku menunduk dan membalas dengan getir, "Tidak masalah apakah aku mendorongnya atau tidak. Faktanya, tetap saja Lia terluka sekarang. Pada akhirnya seseorang harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi."

"Aku tidak pernah bisa paham denganmu."

Sambil menggelengkan kepalanya, Chaisar menuruni tangga dan pergi dengan kotak medisnya. Kurasa dia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk memeriksa Lia.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kehamilan yang Tidak Direncanakan2 Bab 2 Jangan Pergi3 Bab 3 Ingkar Janji4 Bab 4 Koki untuk Kekasihnya5 Bab 5 Lumayan Beruntung6 Bab 6 Lia Hamil7 Bab 7 Pemakaman Landra8 Bab 8 Cucu yang Tidak Tahu Terima Kasih9 Bab 9 Bertaruh10 Bab 10 Nasihat11 Bab 11 Binatang Mabuk12 Bab 12 Saran Aborsi13 Bab 13 Kantor Polisi14 Bab 14 Tugas Larut Malam15 Bab 15 Apakah Kamu Tidak Ingin Dia Tahu 16 Bab 16 Sepadan17 Bab 17 Sikap Evan18 Bab 18 Aku Memutuskan untuk Aborsi19 Bab 19 Bertemu Sambil Makan Malam20 Bab 20 Kamu Tak Berhak untuk Memutuskan21 Bab 21 Apa Aku Benar-Benar Melakukan Aborsi 22 Bab 22 Datang ke Bar dan Jemput Suamimu23 Bab 23 Cinta Segitiga24 Bab 24 Tanggung Jawab atas Pembayaran yang Terlambat25 Bab 25 Kamu Hamil26 Bab 26 Memilih Gigolo27 Bab 27 Dua Pembuat Onar28 Bab 28 Membantu dengan Enggan29 Bab 29 Nasihat Chaisar30 Bab 30 Foto Masa Kecil31 Bab 31 Seperti Orang Buangan32 Bab 32 Apa yang Terjadi Empat Tahun Lalu33 Bab 33 Malu34 Bab 34 Tugas Sulit35 Bab 35 Kesepakatan36 Bab 36 Negosiasi37 Bab 37 Ketika Kamu Sudah Merasa Lebih Tenang38 Bab 38 Pengganggu Makan Malam39 Bab 39 Dilema Evan40 Bab 40 Masalah Tersembunyi41 Bab 41 Tuduhan Perdagangan Narkoba42 Bab 42 Panggilan yang Menakutkan43 Bab 43 Rahasia yang Terungkap44 Bab 44 Tidak Pantas Menjadi Ayah45 Bab 45 Aku Kelaparan46 Bab 46 Jalan Keluar untuk Melinda47 Bab 47 Menyelamatkan Melinda48 Bab 48 Putri yang Hilang49 Bab 49 Pemburu Gigih50 Bab 50 Tidak Terangsang51 Bab 51 Harus Mengambil Keputusan52 Bab 52 Melinda Berlibur53 Bab 53 Aku Tidak Bisa Mencegahnya Bergegas ke Sisi Kekasihnya54 Bab 54 Penyakitku55 Bab 55 Wanita Seperti Apa Aku Ini 56 Bab 56 Kenangan57 Bab 57 Teman Perjalanan58 Bab 58 Membuat Masalah59 Bab 59 Cedera Kepala60 Bab 60 Kehadiran Juan61 Bab 61 Menjadi Berita Utama62 Bab 62 Pembicaraan Emosional63 Bab 63 Evan Peduli64 Bab 64 Tamu Tak Terduga65 Bab 65 Ancaman Juan66 Bab 66 Datang ke Pesta Ulang Tahun Virda67 Bab 67 Putri Virda68 Bab 68 Wilayahmu69 Bab 69 Mengapa Aku Tidak Pantas Bersamanya 70 Bab 70 Terlibat Denganmu Sampai Mati71 Bab 71 Evan dan Juan72 Bab 72 Bertengkar dengan Evan73 Bab 73 Merah Muda74 Bab 74 Sifat Keras Kepala Evan75 Bab 75 Kamu Bisa Mengeringkan Tubuhku76 Bab 76 Dia Peduli dengan Lia77 Bab 77 Apa Aku Harus Tidur denganmu 78 Bab 78 Permintaan Kresna79 Bab 79 Mari Kita Jalani Kehidupan yang Baik80 Bab 80 Datang dan Temani Aku, Oke 81 Bab 81 Lihat Saja Nanti82 Bab 82 Kamu Adalah Istrinya83 Bab 83 Makan Malam84 Bab 84 Lia Dibawa Pergi oleh Polisi85 Bab 85 Kita Adalah Pasangan Suami Istri86 Bab 86 Jangan Suruh Aku Pergi87 Bab 87 Lebih Bersih88 Bab 88 Bukankah Ini Alasanmu Membuatku Kesal 89 Bab 89 Sifat Jahat Juan90 Bab 90 Kapan Kalian Mengenal Satu Sama Lain 91 Bab 91 Aku Tidak Akan Melakukannya Lagi92 Bab 92 Jadilah Dirimu Sendiri93 Bab 93 Apa Kamu dan Melinda Tidur Bersama Malam Itu 94 Bab 94 Lima Bulan95 Bab 95 Pertimbangan Evan96 Bab 96 Sekretaris Baru Evan97 Bab 97 Sesuatu Terjadi pada Evan98 Bab 98 Masalah99 Bab 99 Kembali ke Grup Korinus100 Bab 100 Meninggalkan Grup Korinus