icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WANITA UNTUK MANUSIA BUAS

Bab 3 Pertemuan

Jumlah Kata:1050    |    Dirilis Pada: 04/05/2023

ya keberanian, walau hanya sedikit kembali mendatanginya. Kakinya kembali mendapatkan pijakan, walau ketidaktahuan membuatnya berjalan bolak-balik. Otaknya sibuk berdebat, antara perasaa

nimal satu saja petunjuk yang bisa

dahal matahari masih terlihat menyala terang, {ini adalah musim panas di dunia

mpak seperti hutan a

Hentikan pikira

an menakuti di

rdiri, terus menyelimuti pikiran Anindira. Dia memang gadis tomboy yang tangguh dan pemberani, tapi, bukan berarti

ampung atau di hutan belantara. Anindira tidak akan mau berjalan sendirian tanpa ditemani keluarganya, jika hari sudah gelap. Dia tidak me

s walau ada cahaya temaram dari senter. Hal itu akan terus membuatnya waspada dan membuatnya tidak nyaman pada akhirnya. Karena dia

lm horor dengan tema mencekam, dia sangat tidak suka film dengan alur mellow. Tapi, i

dia sangat suka hal yang menantang seperti naik Roller coaster bahkan Bungee jumping pun dia berani mainkan. Anind

terjadi perdebatan seru, saraf ta

pergi k

menaku

u tidak tahu apa yang se

n antara naluri di hatinya dan logika di otaknya, keduanya beradu argumen di dalam kepa

! Jangan jadi penakut! Pengalaman adal

sana, kenapa harus menyusahkan diri dengan

poiled child...'' seru Anindira memek

menyemangati hatinya a

api, akhirnya dia telah membuat keputusannya. Dia lebih

berapa lama dia berjalan sejak tadi? Sudah banyak waktu terbuang sejak dia tiba di hutan itu. Hari pun akan semakin gelap karena akan segera berga

"Maju terus pantang mundur!" seru Anindira lagi, dia

besar dan berarus deras dengan suara deru aliran arusnya yang nyaring terdengar, membuat pekatnya hutan suram memiliki alunan melodi suara yang konsisten. Sungai yang teramat lebar dan dalam, bahk

an, giginya terus saja bergemeretak, dia menggigil kedinginan. Anindira mulai kesulitan bernafas, tubuhnya sulit beradaptasi, terbiasa dengan suhu tropis di negaran

'' seru se

berteriak, tapi terasa seperti

kau kembali ke tempat dari mana kau datang

di terasa sesak sekarang seperti mengembang, hati

di dalam hati sambil menengok ke belaka

nindira terkejut, kaki yang sudah siap berlari kapan saja langsung membeku, mulutnya mengang

h tinggi dari Anindira dan juga ada kabut tipis yang menghalangi pandangan mata, hingga hanya terlihat siluetnya saja. Tapi, yang membuat Anindira lebih kaget adalah aura yang dikeluarkan pemuda itu. Ada semacam aura kuat yang mengelilinginya, memberi pesan seolah kita melihat benteng besar nan kokoh dengan senj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka